PARBOABOA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily menilai bahwa anggaran pendidikan tahun 2024 di bawah Kementerian Agama (Kemenag) perlu untuk ditingkatkan.
Pernyataan ini disampaikan Ace Hasan dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VIII DPR bersama Kemenag membahas indikatif tahun 2024, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 5 Juni 2023.
Dalam Raker tersebut, Ace mempertanyakan soal kecukupan anggaran sebesar Rp8,2 triliun dalam mendorong terciptanya perguruan tinggi agama Islam yang kompetitif.
Sebab, kata dia, dari Rp8,2 triliun ini, diharuskan untuk dibagi ke 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Lalu, terbagi juga kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang membutuhkan bantuan.
Oleh karena itu, Ace mendorong agar anggaran pendidikan di bawah Kemenag untuk ditingkatkan demi keadilan bagi seluruh pihak.
Menurutnya, postur anggaran secara makro pendidikan di Kemenag belum menunjukkan satu kerangka berkeadilan jika dibandingkan dengan pendidikan yang ditangani oleh kementerian lain.
Ace menilai, anggaran pendidikan di bawah Kemenag dan Bimbingan Massal (Bimas) masih jauh dari cukup. Pasalnya, dalam program tersebut, anggarannya hanya sebesar Rp35 triliun dan dikurangi untuk kegiatan lain seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lain-lain.
Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini lalu meminta agar peningkatan anggaran pendidikan di bawah Kemenag menjadi konsen Komisi VIII.
Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas membeberkan jika Kemenag mendapat pagu indikatif TA 2024 sebesar Rp72.166.256.418.000.
Besar pagu indikatif TA 2024 ini mengalami peningkatan sebesar Rp1.720.219.538.000 atau 2,44% jika dibandingkan dengan pagu alokasi anggaran (PAA) TA 2023.