Burung Unta: Habitat, Taksonomi, Ciri-ciri, dan Perkembangbiakannya

Burung Unta (Foto: Pixabay)

PARBOABOA - Burung unta (Struthio camelus) atau yang juga dikenal dengan nama ostrich, merupakan salah satu burung terbesar yang ada di dunia. Burung ini memiliki kemampuan berlari sangat cepat dan mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang kering dan tandus.

Meski tergolong ke dalam kelompok burung, ternyata ostrich tidak bisa terbang layaknya burung pada umumnya. Hal itu membuatnya terlihat berbeda dengan spesies unggas lainnya.

Untuk mengetahui lebih jelas seputar hewan satu ini, berikut Parboaboa telah merangkum informasi seputar burung unta, mulai dari kebiasaan, ciri-ciri, hingga perkembangbiakannya. So, let's get started!

Habitat Burung Unta

Habitat ostrich (Foto: Pixabay)

Ostrich berasal dari Afrika, terutama di wilayah gurun dan padang rumput di wilayah selatan Sahara. Mereka juga dapat ditemukan di beberapa negara di Timur Tengah dan Asia Selatan, seperti Iran, Pakistan, dan India.

Habitat burung unta adalah padang rumput dan gurun yang kering dan terbuka. Mereka dapat hidup di lingkungan yang sangat panas dan kering serta mampu bertahan tanpa air selama beberapa waktu karena dapat menyimpan air dalam tubuhnya.

Taksonomi

Taksonomi ostrich (Foto: Pixabay)

Berikut adalah klasifikasi ilmiah ostrich, yakni:

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Struthioniformes

Famili: Struthionidae

Genus: Struthio

Spesies: S. camelus

Ciri-ciri Burung Unta

Ciri-ciri ostrich (Foto: Pixabay)

Berikut adalah beberapa ciri-ciri burung betina dan jantan:

1. Ukuran Tubuh

Burung jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada burung betina. Menurut National Geographic, burung jantan dapat mencapai tinggi sekitar 2,7 meter dan beratnya bisa mencapai 135 kilogram, sedangkan burung  betina hanya memiliki tinggi sekitar 1,8 meter dan berat sekitar 90 kilogram.

2. Bulu

Burung jantan memiliki bulu yang lebih hitam dan lebih mengkilap dibandingkan burung betina. Menurut World Wildlife Fund, bulu burung jantan memiliki warna hitam pekat, sedangkan burung betina memiliki warna bulu yang lebih abu-abu.

3. Leher

Leher burung jantan lebih panjang dan tebal dibandingkan burung betina. Menurut African Wildlife Foundation, leher burung jantan dapat mencapai panjang sekitar 2,4 meter, sedangkan leher burung betina hanya sekitar 1,8 meter.

4. Suara

Burung  jantan memiliki suara yang lebih keras dan berat dibandingkan burung  betina. Menurut San Diego Zoo, burung jantan mengeluarkan suara yang berupa dengungan yang bisa terdengar dari jarak yang jauh, sedangkan burung betina mengeluarkan suara yang lebih lembut dan pendek.

Kebiasaan Unik

Kebiasaan unik ostrich (Foto: Pixabay)

Ostrich memiliki beberapa kebiasaan unik yang menarik untuk dipelajari, antara lain:

  • Memiliki kemampuan berlari yang sangat cepat hingga mencapai 70 km/jam dan merupakan burung yang paling cepat berlari di darat.
  • Burung ini memiliki kebiasaan tidur berdiri, bahkan saat mereka sedang tertidur pulas. Hal ini dilakukan agar mereka dapat cepat merespons jika ada ancaman yang datang.
  • Makanan burung unta umumnya adalah rumput, daun, biji-bijian, dan buah-buahan. Mereka juga dapat memakan serangga dan hewan kecil jika makanan yang biasa mereka konsumsi tidak tersedia.
  • Burung jantan biasanya membuat sarang untuk menarik perhatian betina selama musim kawin. Sarang ini dibuat dengan menggali lubang pada tanah dan dihias dengan benda-benda yang dianggap menarik seperti cangkang, batu, atau ranting kering.
  • Ostrich dapat berkomunikasi dengan suara dan bahasa tubuh. Pejantan kerap menari dan mengeluarkan suara unik untuk menarik perhatian betina, sementara betina dapat mengeluarkan suara berderak saat sedang membela sarang mereka. 

Perkembangbiakan Burung Unta

Perkembangbiakan ostrich (Foto: Pixabay)

Ostrich merupakan hewan yang memiliki keunikan tersendiri, termasuk dalam cara perkembangbiakannya. Hewan ini berkembang biak dengan cara perkawinan generatif. Pejantan akan melakukan tarian unik untuk menarik perhatian betina.

Setelah terjadi proses perkawinan, burung betina akan segera bertelur. Telur burung ini ditaruh bersama dengan telur betina lainnya dalam satu sarang yang dibuat dengan menggali pasir. Telur tersebut akan diinkubasi secara bergantian oleh betina dan pejantan hingga menetas.

Telur burung unta merupakan telur raksasa yang memiliki ukuran mencengangkan, dengan panjang hingga 16 cm dan berat mencapai 1,5 kg. Tak hanya itu, cangkang telurnya juga sangat tebal, mencapai ketebalan 2-3 mm. Waktu yang dibutuhkan untuk menetas adalah sekitar 35-45 hari.

Anak burung unta yang baru menetas memiliki bulu berwarna cokelat muda dan terlihat lebih kecil dibandingkan dengan induknya yang besar dan tinggi. Mereka biasanya tetap di bawah perlindungan induknya selama beberapa minggu, bergantung pada mereka untuk mendapatkan makanan dan perlindungan dari predator.

Anakan burung unta tumbuh cukup cepat dan dalam waktu beberapa bulan sudah memiliki bulu yang lebih tebal dan berwarna cerah seperti burung dewasa. Dalam waktu dua hingga tiga tahun, mereka sudah siap untuk melakukan proses perkembangbiakan sendiri dan memulai siklus hidup baru.

Demikianlah informasi terkait burung unta, mulai dari habitat, taksonomi, ciri-ciri, hingga perkembangbiakannya. Meski telah terancam punah karena berbagai faktor, upaya konservasi dapat membantu menjaga populasi merekaini agar tetap lestari di alam liar.

Editor: Juni Sinaga
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS