Culture Shock Adalah Suasana Baru, Ketahui Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Melewatinya

Apa arti culture chock (Foto: Parboaboa/Wulan)

PARBOABOA – Baru-baru ini Maudy Ayunda menceritakan bahwa suaminya, Jesse Choi mengalami beberapa culture shock ketika memutuskan untuk hijrah ke Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa Jesse Choi merupakan warga negara asing.

Culture shock yang dialaminya di Indonesia seperti mendegarkan suara klakson mobil yang saling bersautan, dan penggunaan kata boleh.

"Dia juga bingung sama kata-kata boleh. Menurut dia kata-kata boleh selalu digunakan dalam berbagai konteks. Kaya misalnya 'mau makan ini gak?' 'boleh' atau 'boleh nggak aku ke sana?'. Jadi dia suka bingung,” ucap Maudy sambil tertawa di kanal YouTube Vindes.

Culture shock yang dialami Jesse mungkin sering terjadi, dan kita temukan ketika baru menapaki wilayah yang belum pernah kita kunjungi. Lantas, apa itu culture shock? Apa penyebabnya? Ulasan selengkapnya bisa Anda lihat pada artikel di bawah ini.

Apa Itu Culture Shock

Culture shock(Foto: Parboaboa/Wulan)

Culture shock adalah perasaan disorientasi yang dialami seseorang ketika tiba-tiba dihadapkan dengan budaya dan cara hidup yang asing atau berbeda. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, baik besar maupun kecil, seperti grogi. Hal ini bisa disebabkan dengan gejala kebingungan, cemas berlebihan, hingga frustasi.

Dalam menghadapi kondisi ini, ada beberapa tahahan seperti:

1. Initial Euphoria

Semua orang datang dengan antusias tentang hal baru. Keadaan ini bisa berlangsung dari satu minggu hingga beberapa bulan.

2. Irritability and Hosttility

Setelah berada di kondisi baru selama beberapa waktu, kamu akan mengambil peran yang lebih aktif dalam perusahaan. Perbedaan kecil dan masalah akan terlihat seperti bencana besar. Inilah yang menjadi bagian tersulit saat berada di suasana asing atau culture shock.

3. Gradual Adjustment

Masa krisis pada akhirnya akan memudar juga. Kamu akan merasa lebih betah atau nyaman di lingkungan sekitar. Kamu juga akan menafsirkan beberapa isyarat budaya yang tidak kamu perhatikan sebelumnya. Dengan rasa keakraban ini, kamu akan menjadi lebih nyaman.

4. Adaptation

Kamu sekarang merasa betah di perusahaan baru serta sudah mempelajari perilaku dan tata krama baru.

Penyebab Umum Culture Shock

Penyebab culture shock(Foto: Parboaboa/Wulan)

Seseorang yang mengalami culture shock pasti juga akan mengalami beberapa hal yang membuatnya jadi seakan kurang nyaman. Ada beberapa penyebab umum yang dirasakan jika seseorang mengalami culture shock.

1. Takut diterima di lingkungan baru

Jika ketakutan, hal pertama yang selalu menghampiri adalah rasa panik. Seseorang akan overthinking karena takut diterima dalam lingkungan baru dan akan sedikit berhati-hati dengan orang yang ditemuinya. Hal ini menjadi penyebab umum mengapa sesorang bisa mengalami culture shock.

2. Penampilan kurang sesuai

Ada banyak orang yang masih suka membandingkan penampilan fisik antara satu dengan yang lainnya. Mungkin karena selera pakaian atau riasan yang berbeda hingga penampilan badan yang berbeda. Perlu diketahui bahwa kamu tidak harus sesuai dengan kriteria yang diinginkan seseorang. Lakukanlah apapun yang membuat kamu percaya diri dan nyaman!

3. Memiliki sifat menutup diri

Hal ini juga menjadi sebuah kesulitan bagi seseorang yang memiliki sifat lebih introvert. Biasanya, culture shock akan lebih mudah menyerangnya daripada kaum ekstrovert. Seseorang yang memiliki sifat introvert cenderung lebih kagok jika dihadapakan dengan orang lain. Oleh karena itu ia akan lebih menutup diri.

4. Perbedaan budaya

Hal terakhir yang dirasakan seseorang yang mengalami culture shock adalah ketika dihadapkan dengan budaya yang berbeda. Perbedaan budaya menjadi penyebab umum bagi seseorang karena susahnya beradaptasi dengan dunia atau hal baru.

Ciri-Ciri Culture Shock

Ciri-ciri culture shock(Foto: Parboaboa/Wulan)

Contoh culture shock di lingkungan kerja cukup beragam, misalnya kamu sebagai karyawan baru tiba-tiba jadi sulit beradaptasi dengan karyawan lain. Padahal, di tempat kerja sebelumnya kamu mudah saja bergaul atau berbaur dengan siapapun. Hubungan antara culture shock dan apa yang kamu rasakan pada saat-saat tertentu mungkin sulit untuk dilihat.

Ciri-ciri seseorang yang mengalami culture shock yaitu:

1. Kerinduan yang besar

2. Perasaan tidak berdaya/ketergantungan

3. Disorientasi dan isolasi

4. Depreasi dan kesedihan

5. Sangat mudah tersinggung

6. Gangguan tidur dan makan

7. Reaksi kritis yang berlebihan terhadap budaya host/stereotyping

8. Kehilangan fokus dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas

Cara Melewati Masa Culture Shock

Bagi kamu yang mengalami kondisi culture shock ataupun sekedar ingin mempersiapkan diri terutama bagi kamu yang ingin pindah kantor. Berikut ini ada beberapa tips untuk melewati masa culture shock di perusahaan baru!

1. Berbaur dengan teman satu divisi

Hal pertama yang bisa lakukan yaitu cobalah untuk berbaur dengan teman satu divisi atau departemen. Untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja, rekan kerja yang baik dan seirama juga menjadi salah satu faktornya. Oleh sebab itu, mulailah mendekatkan diri dengan rekan satu divisi.

Misalnya, kamu bisa mengajaknya kenalan terlebih dahulu, kemudian coba cari topik yang sekiranya menarik dan tidak terlalu berat. Setelah itu, kamu bisa juga mengajaknya makan siang bersama. Hal awal seperti ini akan sangat membantu kamu untuk lupa bahwasanya kamu di sedang di fase culture shock.

2. Mempelajari budaya kantor

Mempelajari budaya kantor juga sangat penting dalam upaya melewati masa-masa culture shock. Tiap perusahaan memiliki budaya dan caranya masing-masing yang diterapkan dengan core atau value perusahaan. Nah, kamu bisa coba mempelajari culture perusahaan tersebut dengan melihat karyawan lainnya bertindak seperti apa.

3. Memperluas relasi dengan divisi lain

Setelah mulai akrab dengan divisi lain, kamu bisa mengembangkan sayapmu dengan berkenalan dengan divisi lain. Selama kamu bekerja, pastinya kamu juga akan menjalin kerjasama dengan tim diluar divisi. Untuk itu, tak ada salahnya jika berkenalan dengan divisi lain diluar perusahaan baru kamu.

4. Lebih terbuka

Selama masih dalam masa transisi ke kantor yang baru, sebaiknya kamu tidak mudah sensitif dan lerbih terbuka. Pastikan kamu memiliki sifat yang menyenangkan dan terbuka untuk menerima kritikan yang datang menghampirimu. Hal ini dianggap mampu membantu kamu untuk lebih mengenal satu sama lain serta keseluruhan perusahaan.

Culture shock memang menjadi hal yang wajar yang bisa dialami siapa saja dan dalam kondisi apa saja. Oleh karena itu, kamu tidak boleh denial akan perasaan ini dan harus siap menghadapi serta melewatinya, ya. Sebab, langkah awal yang kamu pilih merupakan pintu untuk membentuk impression yang baik. Jangan takut dan selamat mencoba!

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS