Diploid Adalah: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Haploid

Diploid (Foto: Parboaboa/Ziaggi)

PARBOABOA – Diploid adalah istilah yang digunakan dalam bidang genetika untuk menggambarkan suatu organisme atau sel yang memiliki dua set kromosom homolog.

Setiap kromosom dalam pasangan ini berasal dari induk yang berbeda dan memiliki informasi genetik yang serupa.

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan organisme yang memiliki sel somatik yang diploid, yakni sel-sel yang membentuk jaringan dan organ organisme tersebut.

Berbicara mengenai sel diploid, tidak akan dapat dipisahkan pembahasan mengenai kromosom itu sendiri. Jadi, apa yang dimaksud dengan krosom?

Kromosom adalah struktur yang terdapat dalam inti sel dan membawa informasi genetik dalam bentuk DNA.

Setiap kromosom mengandung sejumlah gen yang mengontrol karakteristik dan sifat-sifat organisme tersebut.

Organisme diploid memiliki dua salinan dari setiap kromosom, sehingga mereka memiliki dua salinan gen untuk setiap sifat yang diwarisi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan diploid? Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang apa itu diploid secara lengkap. Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Diploid

Diploid (Foto: Parboaboa/Ziaggi)

Dikutip dari buku yang berjudul Schaum's Genetika karya Susan L. Elrod (2007), sel diploid adalah sel yang memiliki dua set kromosom (2n).

Diploid berasal dari serapan bahasa belanda yaitu diploïde, yang berarti sel atau individu yang memiliki dua set genom.

Diploid dapat ditemukan dalam berbagai organisme kehidupan, termasuk hewan, tumbuhan, dan jamur.

Manusia adalah contoh organisme diploid yang paling umum. Manusia memiliki 46 kromosom total dalam setiap sel somatiknya.

Ini berarti bahwa tubuh kita terdiri dari 23 kromosom yang berasal dari ibu dan 23 kromosom dari ayah.

Di samping itu, terdapat juga 23 kromosom haploid yang ada dalam sel telur (pada wanita) dan sel sperma (pada pria).

Dengan demikian, penyatuan sel telur dan sel sperma akan menghasilkan manusia baru yang memiliki 46 kromosom dalam tubuhnya. 

Selain manusia, banyak spesies tumbuhan dan hewan juga bersifat diploid. Hewan dan manusia sama-sama memiliki sel yang berjumlah diploid, hal ini berarti hampir semua jenis hewan memiliki kelengkapannya masing-masing.

Organisme yang berkembang biak secara seksual pun memiliki dua salinan kromosom dengan asal yang berbeda, yakni dari ayah dan ibu. Dengan demikian, semua organisme dapat menghasilkan keturunan dengan kualitas yang lebih baik.

Namun, di dunia ini terdapat beberapa spesies yang memiliki sel haplodiploid. Pada spesies tersebut, sel-sel yang dimiliki oleh laki-laki bersifat haploid, sementara sel-sel yang dimiliki oleh perempuan bersifat diploid.

Kromosom diploid adalah satu set lengkap kromosom dalam suatu sel atau organisme yang memiliki karakteristik diploid.

Dalam organisme diploid, seperti manusia, kromosom diploid terdiri dari dua set kromosom homolog, di mana setiap kromosom dalam pasangan berasal dari induk yang berbeda.

Keadaan diploid penting karena memungkinkan organisme untuk memiliki variasi genetik yang lebih besar dan memberikan dasar bagi reproduksi seksual.

Melalui reproduksi seksual, organisme diploid dapat menggabungkan materi genetik dari dua individu yang berbeda, menghasilkan keturunan yang memiliki kombinasi alel yang unik.

Ini dapat meningkatkan adaptasi organisme terhadap lingkungan dan mempertahankan keragaman genetik dalam populasi.

Contoh Diploid

Diploid (Foto: Parboaboa/Ziaggi)

Secara harfiah, diploid adalah sebutan untuk individu yang mempunyai sel dengan dua set genom. Beberapa contoh organisme diploid adalah sebagai berikut:

1. Manusia

Manusia memiliki 46 kromosom dalam sel somatiknya, dengan 23 pasang kromosom homolog. Setiap pasangan kromosom terdiri dari satu kromosom yang diwarisi dari ibu dan satu kromosom yang diwarisi dari ayah.

Oleh karena itu, manusia memiliki 22 pasang kromosom autosom dan satu pasang kromosom seks (XX pada wanita dan XY pada pria) dalam kromosom diploidnya.

2. Tumbuhan Paku

Pada daur hidup tumbuhan paku yang memiliki jumlah kromosom 2n diploid adalah adalah fase sporofit.

Tumbuhan paku mengalami siklus hidup yang disebut siklus hidup metagenesis. Pada metagenesis tumbuhan lumut generasi yang bersifat diploid adalah fase sporofit dan fase gametofit.

Fase sporofit pada tumbuhan paku adalah fase yang dominan secara morfologi dan ukuran. Pada fase ini, tumbuhan paku memiliki individu yang diploid (2n), yang menghasilkan spora melalui proses meiosis.

Spora ini adalah struktur reproduktif yang haploid (n), yang nantinya akan berkembang menjadi fase gametofit. Fase gametofit pada tumbuhan paku adalah fase yang lebih kecil dan kurang dominan secara morfologi.

Gametofit pada tumbuhan paku merupakan individu yang haploid (n) dan menghasilkan gamet melalui mitosis.

Gamet jantan (anteridium) dan gamet betina (arkegonium) akan menghasilkan sel-sel gamet yang bersatu melalui fertilisasi, membentuk zigot yang berkembang menjadi sporofit baru.

Sedangkan, fase-fase daur hidup tumbuhan lumut yang bersifat diploid adalah fase sporofit dan fase zigot.

Setelah fase zigot, zigot akan berkembang menjadi sporofit baru, melanjutkan siklus hidup tumbuhan lumut.

Siklus ini melibatkan pergantian antara fase gametofit yang bersifat haploid (n) dan fase sporofit serta zigot yang bersifat diploid (2n).

3. Ikan Mas

Ikan mas juga merupakan contoh organisme diploid. Mereka memiliki 50 kromosom dalam sel somatiknya.

Setiap pasangan kromosom pada ikan mas terdiri dari satu kromosom yang diwarisi dari induk jantan dan satu kromosom yang diwarisi dari induk betina.

Organisme ikan mas diploid ini memiliki dua salinan kromosom yang memberikan keragaman genetik dalam populasi ikan mas.

4. Kucing

Kucing adalah spesies mamalia yang juga diploid. Kucing memiliki 38 kromosom dalam sel somatiknya, dengan 19 pasang kromosom homolog.

Setiap pasangan kromosom pada kucing terdiri dari satu kromosom yang diwarisi dari induk jantan dan satu kromosom yang diwarisi dari induk betina.

Organisme kucing diploid ini memiliki variasi genetik yang mempengaruhi sifat-sifat fisik dan perilaku mereka.

Dalam semua contoh ini, diploid memiliki dua salinan kromosom yang memberikan keragaman genetik dan memainkan peran penting dalam reproduksi seksual dan perkembangan organisme.

Perbedaan Mitosis dan Meiosis pada Sel Diploid

Diploid (Foto: britannica.com)

Perbedaan mitosis dengan meiosis yang terjadi pada sel diploid adalah sebagai berikut dilihat dari berbagai aspek:

1. Tujuan

Tujuan utama mitosis adalah untuk mempertahankan jumlah kromosom yang konstan dalam sel diploid. Mitosis terjadi dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, serta dalam reproduksi aseksual.

Sedangkan, tujuan utama meiosis adalah untuk menghasilkan sel-sel reproduksi (gamet) yang memiliki setengah jumlah kromosom dari sel diploid. Meiosis terjadi dalam reproduksi seksual.

2. Jumlah Pembelahan

Mitosis melibatkan satu pembelahan sel, di mana sel diploid membelah menjadi dua sel diploid baru. Hasil akhir mitosis adalah dua sel anak yang identik secara kromosom dengan sel induk. Sedangkan, meiosis melibatkan dua pembelahan sel secara berurutan.

Sel diploid membelah dua kali, menghasilkan empat sel anak yang memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induk. Hasil akhir meiosis adalah sel-sel haploid yang memiliki variasi genetik.

3. Jumlah Sel Anak

Mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik secara kromosom dan genetik dengan sel induk. Sedangkan, meiosis menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom yang setengah dari sel induk.

Sel-sel anak yang dihasilkan memiliki variasi genetik sebagai hasil dari rekombinasi genetik dan pemisahan kromosom yang terjadi selama meiosis.

Perbedaan Haploid dan Diploid

Haploid dan diploid adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah kromosom dalam sel atau organisme.

Salah satu perbedaan haploid dan diploid adalah dari jumlah kromosomnya. Haploid (n) merujuk pada keadaan di mana sel atau organisme memiliki setengah jumlah kromosom dari sel atau organisme diploid.

Pada organisme haploid, setiap kromosom hanya ada dalam satu salinan. Contoh organisme haploid termasuk sel-sel reproduksi, seperti sperma dan sel telur pada manusia. Pada manusia, kromosom haploid berjumlah 23.

Sedangkan, diploid merujuk pada keadaan di mana sel atau organisme memiliki dua salinan lengkap dari setiap kromosom. Dalam organisme diploid, pasangan kromosom homolog hadir, satu dari ibu dan satu dari ayah.

Contoh organisme diploid termasuk sebagian besar sel tubuh manusia, yang memiliki 46 kromosom (23 pasang).

Pada organisme diploid, proses pembelahan sel mitosis memastikan bahwa setiap sel anak mempertahankan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya.

Dalam kesimpulannya, diploid adalah istilah dalam genetika yang menggambarkan organisme atau sel yang memiliki dua set kromosom homolog (2n). Selamat membaca dan Semoga bermanfaat.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS