PARBOABOA – Erik ten Hag menutup kariernya bersama Ajax Amsterdam dengan manis. Sebelum pindah ke Manchester United mulai musim depan, pelatih berusia 52 tahun itu memberikan gelar juara Liga Belanda yang ke-36 untuk Ajax.
Ajax menjadi juara Liga Belanda setelah meraih kemenangan atas Heerenveen pada laga pekan ke-33. Dipertandingan yang dimainkan di Stadion Johan Cruijff Arena, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB itu, Ajax menang dengan skor telak 5-0.
Lima gol Ajax ke gawang Heerenveen dicetak oleh Nicolas Tagliafico, Steven Berghuis, Sebastien Haller, Brian Brobbey, dan Edson Alvarez.
Hasil tersebut membuat Ajax mendapatkan 82 poin dari 33 pertandingan. Ajax unggul empat poin dari PSV Eindhoven yang berada di posisi kedua. Dengan hanya menyisakan satu laga, maka raihan poin Ajax tidak akan terkejar oleh sang rival.
Berikan Gelar Juara ke-36 Untuk Ajax Amsterdam
Bagi Erik ten Hag, ini adalah gelar juara Liga Belanda keduanya sebagai pelatih Ajax. Sebelumnya, pria yang pernah menjadi pelatih Utrecht itu juga meraih gelar juara pada musim 2018/2019 atau musim pertamanya secara penuh melatih Ajax.
Ten Hag membuka dan menutup karier di Ajax dengan gelar juara. Musim depan, dia tidak akan berada di Ajax lagi. Ten Hag telah menyetujui kontrak dengan Manchester United untuk menjadi manajer baru mulai musim depan.
“Gelar juara ini memberi kepuasan yang luar biasa. Kami telah melakukan banyak hal bersama. Tim sudah bekerja keras dan kami tetap bersama meskipun sempat merosot,” ucap Ten Hag.
Salam Perpisahan
Erik ten Hag mulai bertugas sebagai pelatih Ajax pada Januari 2018. Sebelum mendapatkan tugas itu, dia melatih Utrecht pada periode Juni 2015 hingga Desember 2017. Bergabung di tengah musim, Ten Hag membawa Ajax berada di posisi runner-up Liga Belanda pada akhir musim.
Selama menjadi pelatih Ajax, Ten Hag mampu memberikan dua gelar Liga Belanda, dua gelar KNVB Bekker, satu gelar Super Cup, catatan manis di Liga Champions, dan mengembangkan sejumlah pemain yang kemudian dijual dengan harga mahal.
"Pada titik tertentu, perasaan itu memang ikut bermain. Ini juga sulit, karena saya telah bekerja dengan begitu banyak orang yang fantastis di sini. Tetapi ada juga waktu untuk pergi," tutup Ten Hag.