Kemenkes Sebut 4,2 Persen Hepatitis B Dialami Balita

Ada sebanyak 4,2 persen balita di Indonesia terserang Hepatitis B dari total keseluruhan kasus. (Foto: iStockphoto)

PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa sebanyak 4,2 persen dari total penderita Hepatitis B di Indonesia dialami oleh balita atau anak usia di bawah 5 tahun.

Menurut Kemenkes, Indonesia masuk dalam negara dengan prevalensi Hepatitis B tingkat endemisitas menengah-tinggi.

Adapun prevalensi adalah jumlah keseluruhan kasus dari sebuah penyakit lama maupun baru yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah.

Sedangkan untuk endemisitas sendiri yakni, istilah yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan dari suatu penyakit yang telah berlangsung lama ataupun sering muncul di suatu wilayah.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Imran Pambudi mengatakan bahwa penyakit Hepatitis B dan C menjadi salah satu dari penyebab utama sirosis hati.

Di mana, lanjutnya, penyakit ini merupakan kasus yang menghabiskan biaya besar karena membutuhkan pengobatan dan laboratorium yang cukup canggih atau yang biasa disebut dengan biaya katastropik.

Imran menyebut bahwa berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), penderita Hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20 juta orang.

Dari total keseluruhan, terdapat sekitar 7,1 persen atau setara dengan sekitar 18 juta orang di Indonesia menderita penyakit Hepatitis B.

Kemudian, ada sekitar 1 persen atau setara dengan 2,5 juta orang terinfeksi Hepatitis C dan terdapat 4,2 persen balita yang terserang penyakit Hepatitis B.

Dalam kesempatan yang sama, Imran menjelaskan upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah terkait kasus penyakit tersebut.

Menurutnya, ada tiga 3 strategi dalam upaya ini, yaitu meningkatkan akses layanan dari skrining, treatment, dan testing.

Lalu, upaya lainnya adalah desentralisasi dan simplifikasi pelayanan dengan menggunakan metode diagnostik yang tepat.

Selain itu, lanjutnya, upaya pencegahan kasus Hepatitis juga dapat dilakukan terhadap ibu hamil sebab ada kemungkinan balita terserang penyakit karena tertular dari sang ibu.

Imran menambahkan, penularan Hepatitis B dapat terjadi melalui hubungan seks dan darah. Di mana, sang anak melakukan transfusi yang darahnya mengandung virus Hepatitis.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS