PARBOABOA, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly akhirnya angkat bicara soal isu Mario Dandy Satrio (20) yang mendapat fasilitas istimewa di rumah tahanan (Rutan).
Yasonna membantah adanya dugaan tersebut dan meminta pihak-pihak tertentu untuk tidak membuat hoaks atau kabar bohong.
Pernyataan ini Yasonna Laoly sampaikan kepada awak media di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Mei 2023.
Menkumham lalu memberi peringatan kepada orang-orang yang membuat hoaks untuk tidak mengulangi perbuatannya karena bisa saja dilaporkan ke polisi.
Di samping itu, Yasonna meminta kepada seluruh pihak untuk melapor kepadanya jika ada bukti Mario Dandy diberi fasilitas istimewa di Rutan.
Dia mengerti betul bahwa kasus Mario Dandy sangat sensitif karena terus menjadi sorotan publik akibat perbuatannya yang keji.
Maka dari itu, lanjutnya, Yasonna mengaku bahwa dirinya telah mengingatkan pihak pemilik wewenang untuk menangani Mario Dandy dengan benar.
Adapun terkait kepindahan Mario Dandy dari Rutan Cipinang ke Rutan Salemba, Yasonna menjelaskan bahwa hal itu dikarenakan kapasitas yang sudah penuh.
Tak hanya Mario Dandy, terangnya, puluhan narapidana (napi) lain juga ikut dipindahkan dari Rutan Cipinang ke Rutan Salemba dengan alasan serupa.
Diketahui, Mario Dandy merupakan salah satu pelaku dalam kasus penganiayaan berat terhadap Cristalino David Ozora (17).
Penganiayaan itu Mario lakukan bersama temannya yang bernama Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19).
Serupa dengan Mario, Shane Lukas juga telah ditahan akibat keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Kejari telah melimpahkan berkas perkara keduanya ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dan bakal menjalani sidang pertamanya pada Selasa, 6 Juni 2023.
Editor: Maesa
