PARBOABOA, Jakarta - Terdakwa penganiayaan, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19) menuruti seluruh permintaan dari Mario Dandy Satrio (20) karena merasa utang budi.
Hal ini disampaikan oleh Shane Lukas dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora (17) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Selasa, 4 Juli 2023.
Mulanya, hakim bertanya kepada Shane Lukas perihal hubungannya dengan Mario Dandy. Hakim juga bertanya ketakutan apa yang dialami Shane Lukas sehingga menuruti seluruh permintaan dari temannya itu.
Menjawab pertanyaan hakim, Shane mengaku bahwa dirinya memang merasa takut dan segan kepada Mario Dandy.
Mendengar kebenaran itu, hakim kembali bertanya ketakutan yang dimaksud.
Shane Lukas lalu berkisah tentang awal mula rasa takut terhadap Mario Dandy itu muncul.
Ketika itu, Shane tidak bisa bersekolah karena sepeda motor miliknya rusak. Lalu, Mario berbaik hati meminjamkan sebuah Vespa untuk digunakan oleh Shane.
Namun, Vespa itu rusak karena ditabrak oleh orang lain. Peristiwa ini membuat Mario Dandy kesal dengan berkata “Udah lu balikin aja sini”.
Atas kejadian itu, Shane menumbuhkan rasa bersalah terhadap Mario.
Lalu, peristiwa kerusakan motor kembali terjadi. Kali ini, jok sepeda motor Harley mengalami kerusakan akibat digunakan oleh teman-temannya.
Namun, Mario malah menyalahkan Shane atas kerusakan itu yang padahal ia tidak sama sekali menggunakan Harley tersebut.
Sejak dua peristiwa itu, Shane merasa Mario terus menerus menaruh rasa kesal terhadapnya hingga membuat hubungan pertemanan menjadi tidak enak.
Di saat yang sama, muncul rasa utang budi Shane Lukas kepada mantan kekasih AG ini sehingga menyebabkan ia menuruti seluruh permintaan Mario meski perbuatannya salah.
Editor: Maesa
