Osmosis Adalah: Pengertian, Proses, Faktor, Contoh, dan Perbedaan dengan Proses Lainnya

Osmosis adalah (Foto: iStock)

PARBOABOA – Dalam ilmu sains, osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul air lewat membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi air yang tinggi ke daerah dengan konsentrasi air yang rendah.

Pada dasarnya, osmosis terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi air antara dua sisi membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini memungkinkan air untuk melewati, tetapi tidak memungkinkan partikel-partikel terlarut lainnya untuk melewatinya.

Dalam osmosis, air akan bergerak dari daerah dengan konsentrasi air yang tinggi (hipotonik) ke daerah dengan konsentrasi air yang rendah (hipertonik) sampai mencapai keseimbangan konsentrasi air di kedua sisi membran.

Dalam tubuh manusia, osmosis memainkan peran penting dalam penyerapan air dan nutrisi oleh sel-sel. Sementara pada tumbuhan, osmosis memungkinkan akar menyerap air dari tanah untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan metabolisme lainnya.

Untuk lebih mengetahui tentang apa itu osmosis lengkap dengan proses dan faktor yang mempengaruhi, yuk kita simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Apa Itu Osmosis?

Pengertian osmosis (Foto: lemariasam.id)

Peristiwa osmosis adalah proses perpindahan air melalui membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi air yang tinggi ke daerah dengan konsentrasi air yang rendah.

Dalam ilmu sains, peristiwa ini merupakan salah satu jenis khusus dari difusi yang terjadi ketika terdapat perbedaan konsentrasi air di kedua sisi membran.

Membran semipermeabel tersebut memungkinkan air untuk melewati, tetapi tidak memungkinkan partikel terlarut lainnya untuk melewatinya. Proses osmosis sangat penting dalam berbagai aspek ilmu sains, termasuk biologi, kimia, dan fisika.

Sementara reserve osmosis adalah proses pemaksaan pelarut dari konsentrasi zat terlarut tinggi ke daerah pelarut rendah lewat membran semipermeabel dengan menerapkan tekanan yang melebihi tekanan osmotik.

Dalam biologi, osmosis memainkan peran utama dalam penyerapan air dan nutrisi oleh sel-sel, regulasi keseimbangan air dalam tubuh, dan dalam proses seperti osmoregulasi pada hewan dan transportasi air dan nutrisi pada tumbuhan.

Dalam kimia, osmosis digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti dalam pemurnian air, filtrasi air, dan proses pemisahan zat terlarut dengan menggunakan teknologi membran. Contohnya adalah dalam desalinasi air laut untuk menghasilkan air tawar atau dalam pemisahan air dan larutan garam.

Dalam fisika, peristiwa yang terjadi secara osmosis adalah sebuah proses yang berperan dalam fenomena pengembangan atau pengkerutan bahan berpori ketika ditempatkan dalam larutan dengan konsentrasi air yang berbeda.

Misalnya, dalam sel-sel tumbuhan, osmosis mempengaruhi pengembangan atau pengkerutan sel tergantung pada konsentrasi air di sekitarnya.

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Osmosis

1. Luas Permukaan Membran

Luas permukaan membran semipermeabel menjadi faktor penting yang mempengaruhi kecepatan osmosis.

Semakin besar luas permukaan membran, semakin banyak air yang dapat melewati membran dalam satu waktu, dan oleh karena itu, kecepatan osmosis akan lebih tinggi.

Misalnya, dalam sistem biologi seperti akar tumbuhan, akar memiliki rambut-rambut akar yang berfungsi sebagai membran semipermeabel yang meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan air melalui osmosis.

2. Suhu

Suhu juga mempengaruhi kecepatan osmosis. Peningkatan suhu akan meningkatkan energi kinetik partikel-partikel air, yang kemudian meningkatkan laju pergerakan partikel-partikel air melalui membran.

Dengan demikian, suhu yang lebih tinggi akan mempercepat osmosis. Namun, perlu diingat bahwa suhu yang ekstrem dapat merusak struktur membran atau mengganggu fungsi seluler, sehingga perlu memperhatikan kondisi suhu yang optimal.

3. Larutan Zat Lipid

Kehadiran zat-zat lipid atau lemak dalam membran semipermeabel juga dapat mempengaruhi kecepatan osmosis.

Membran yang mengandung lebih banyak zat lipid akan memiliki sifat semipermeabel yang lebih baik, memungkinkan perpindahan air yang lebih efisien.

Konsentrasi dan jenis lemak dalam membran dapat mempengaruhi kestabilan membran dan kemampuannya untuk mengatur perpindahan air melalui osmosis.

4. Ukuran Molekul yang Meresap

Ukuran molekul yang meresap melalui membran juga memainkan peran dalam kecepatan osmosis. Molekul air, yang relatif kecil, dapat bergerak lebih bebas melalui membran semipermeabel daripada molekul yang lebih besar.

Oleh karena itu, semakin kecil ukuran molekul yang meresap, maka akan semakin tinggi pula laju osmosis.

5. Ketebalan Membran

Ketebalan membran semipermeabel mempengaruhi kecepatan osmosis. Semakin tipis membran, semakin cepat air dapat berdifusi melaluinya.

Ketebalan membran yang lebih besar akan menciptakan hambatan bagi pergerakan air, dan oleh karena itu, memperlambat kecepatan osmosis.

Proses Osmosis

Proses osmosis (Foto: iStock)

Proses osmosis dapat diketahui lewat sebuah bejana yang dipisahkan oleh berbagai selaput semipermeabel.

Selaput ini diletakkan pada dua larutkan glukosa yang terdiri dari air yang berfungsi sebagai bahan pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan adanya konsentrasi berbeda satu dengan yang lain.

Larutkan air tersebut akan bergerak dari konsentrasi yang rendah menuju ke unsur glukosa yang mempunyai konsentrasi tinggi dengan melalui beberapa selaput permeable.

Pola ini mewujudkan adanya proses pergerakan dari air itu sendiri yang akan mulai berjalan dari satu larutkan dengan konsentrasi yang cukup tinggi menuju konsentrasi yang cukup rendah.

Jenis-jenis Osmosis

1. Endosmosis

Endosmosis adalah jenis osmosis di mana air bergerak masuk ke dalam sel atau benda yang ditempatkan dalam larutan dengan konsentrasi air yang lebih rendah.

Dalam endosmosis, sel atau benda tersebut ditempatkan dalam larutan hipotonik, yang memiliki konsentrasi air yang lebih tinggi daripada di dalam sel atau benda tersebut.

Akibatnya, air bergerak melalui membran semipermeabel menuju dalam sel atau benda untuk mencapai keseimbangan konsentrasi air.

Contoh endosmosis adalah ketika sel darah merah manusia ditempatkan dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke dalam sel darah merah untuk mencapai keseimbangan konsentrasi air.

2. Eksosmosis

Eksosmosis adalah jenis osmosis di mana air bergerak keluar dari sel atau benda ke larutan dengan konsentrasi air yang lebih tinggi. Dalam eksosmosis, sel atau benda tersebut ditempatkan dalam larutan hipertonik, yang memiliki konsentrasi air yang lebih rendah daripada di dalam sel atau benda tersebut.

Sebagai hasilnya, air akan berdifusi keluar melalui membran semipermeabel untuk mencapai keseimbangan konsentrasi air.

Contoh eksosmosis adalah peristiwa ketika tumbuhan mengalami dehidrasi karena akar mereka berada dalam tanah yang kering dengan konsentrasi air yang lebih rendah. Air akan berdifusi keluar dari sel-sel akar dan menyebabkan tumbuhan tersebut layu.

Contoh Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh osmosis dalam kehidupan sehari-hari (Foto: Shutterstock)

Setelah mengetahui apa itu osmosis lengkap dengan proses dan faktor yang mempengaruhinya, berikut ini dijelaskan beberapa contoh peristiwa osmosis adalah sebagai berikut:

  1. Salah satu contoh osmosis adalah ketika tangan dicelupkan ke dalam cucian untuk waktu yang cukup lama, maka kulit akan terlihat lebih membengkak. Hal ini disebabkan oleh adanya efek dari osmosis itu sendiri.
  2. Saat menaburkan garam ke hewan siput, air akan mengalami difusi dan siput akan menyusut akibat dari proses osmosis.
  3. Osmosis adalah salah satu proses permainan peranan penting pada tubuh manusia. Hal ini dapat membantu proses transfer air dan juga berbagai nutrisi antara darah dan cairan sel.
  4. Ikan yang hidup dan berkembang biak di air tawar akan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuhnya dengan cara osmosis. Sebab, konsentrasi garam dalam tubuh ikan lebih tinggi dari pada air di sekitarnya. Ikan tak perlu minum air, karena air secara spontan akan masuk ke dalam mulut mereka.
  5. Salah satu organ tubuh manusia yang melakukan osmosis adalah ginjal dialysis. Hal ini dialami oleh orang yang menderita penyakit ginjal. Dalam prosesnya, dialyzer menghilangkan sebagian limbah dari dalam darah lewat jalan membrane mendialisis, dan akan menuju tangki cairan yang disebut dialysis.

Perbedaan Osmosis dengan Proses Lainnya

Perbedaan osmosis dengan proses lain seperti difusi dan filtrasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Difusi

Difusi adalah perpindahan zat terlarut dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Dalam difusi, zat terlarut, baik berupa partikel atau molekul, tersebar secara merata melalui media, termasuk membran.

Dalam hal ini, zat terlarut bergerak dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah tanpa memperhatikan jenis zat terlarutnya.

Dalam osmosis, pergerakan air terjadi melalui membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi air yang tinggi ke daerah dengan konsentrasi air yang rendah.

Filtrasi

Filtrasi adalah proses pemisahan zat-zat padat dan cairan berdasarkan perbedaan ukuran partikel melalui media berpori atau membran.

Filtrasi melibatkan tekanan yang diberikan untuk mendorong cairan atau zat terlarut melalui membran atau media berpori. Proses ini dapat terjadi dalam kondisi tekanan yang lebih tinggi dari sisi dengan konsentrasi tinggi ke sisi dengan konsentrasi rendah.

Dalam osmosis, tidak ada tekanan yang diberikan secara eksternal untuk mendorong pergerakan air melalui membran. Osmosis terjadi secara pasif tanpa kehadiran tekanan eksternal.

Selektivitas Membran

Salah satu perbedaan utama antara osmosis dengan difusi dan filtrasi adalah penggunaan membran semipermeabel dalam osmosis.

Membran semipermeabel memungkinkan pergerakan air secara selektif, tetapi membatasi pergerakan zat terlarut.

Dalam difusi dan filtrasi, tidak ada selektivitas seperti itu. Partikel atau zat terlarut dapat bergerak bebas melalui membran atau media filtrasi tanpa batasan selektifitas.

Fokus Perpindahan

Dalam difusi, fokus utama adalah pada perpindahan zat terlarut, baik itu partikel atau molekul, dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah.

Sedangkan dalam osmosis, perhatian utama adalah pada perpindahan air melalui membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi air yang tinggi ke daerah dengan konsentrasi air yang rendah.

Demikian penjelasan tentang osmosis, lengkap dengan jenis, proses, dan faktor yang mempengaruhinya. Penting untuk diketahui bahwa osmosis adalah salah satu contoh difusi yang khusus dan memiliki karakteristik unik.

Dalam kesimpulannya, perbedaan difusi dan osmosis adalah bahwa pada difusi dapat terjadi pada campuran apapun, bahkan saat dua larutkan tidak dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sementara osmosis secara eksklusif terjadi melintasi membran semipermeabel.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS