PARBOABOA – Ban merupakan salah satu unsur terpenting dari sebuah kendaraan, karena ban merupakan peranti paling luar yang langsung bersentuhan dengan aspal dan menopang bobot kendaraan. Oleh karena itu, pemilik kendaraan tidak boleh mengabaikan kondisi ban kenderaannya.
Adalah hal wajib untuk merawat ban agar selalu dalam kondisi prima.
Ada 5 hal yang dapat dilakukan untuk merawat ban mobil agar tetap aman dan selalu dalam keadaan prima. Training Development, Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima Barus Nurcahya beberapa waktu lalu membeberkan lima tips merawat ban mobil, yaitu:
1. Menjaga Tekanan Angin
Sangat disarankan agar pemilik mobil secara rutin mengecek tekanan angin paling tidak seminggu sekali, hal ini penting dalam merawat ban untuk tetap menjaga tekanan angin. Sesuaikanlah tekanan angin dengan rekomendasi pabrikan yang tertera pada tabel petunjuk yang ada di pilar pengemudi.
Jangan lupa juga mengecek angin pada ban cadangan. Karena biasanya kita mengabaikan ban cadangan. Padahal ketika ban bocor, sementara ban cadangan kempes akan semakin membuat repot. Sebagai saran, untuk ban cadangan bisa menambahkan lebih dari spesifikasi. Tambahkan sampai 5 psi dari standar anjuran pabrik.
2. Lakukan Pengecekan Kondisi Ban
Langkah kedua ialah selalu melakukan pengecekan kondisi ban dengan rutin, perhatikan apakah ada keretakan atau kerusakan pada ban.
Apabila terdapat keretakan pada tapak ban, artinya ban sudah tidak aman digunakan. Hal itu akan sangat berbahaya, apalagi keretakan pada bagian samping ban. Dan jika diabaikan, ban tersebut bisa pecah saat sedang berkendara.
Periksa juga apakah ada benda asing yang terselip di sela-sela ulir ban. Mungkin saja ada benda kecil seperti batu kerikil yang terselip. Jika dibiarkan lama-lama benda-benda kecil tersebut bisa merusak ban, karena lama-kelamaan benda kecil yang terselip tersbut bisa masuk kedalam ban dan membuat kebocoran.
Jangan lupa juga memeriksa alur ban. Bisa menggunakan alat pengukur kedalaman alur, yang biasanya sudah ada parameter ukurnya berupa tanda tread wear indicator atau TWI, yakni tanda segitiga pada sisi samping bagian tapak ban, Tanda segitiga yang menonjol pada ban itu adalah batas yang menunjukkan lokasi TWI.
3. Mencegah Flat spot
Biasanya para pengendara tidak sadar telah mengalami flat spot yang diakibatkan ban tidak berputar karena mobil terparkir terlalu lama. Flat spot membuat ban terlihat lebih kempes di sisi yang menempel pada permukaan tanah. Efeknya akan terjadi vibrasi ketika digunakan, vibrasi tersebut akan menimbulkan getaran vertikal yang tidak nyaman pada mobil saat dikendarai.
Mencegah vibrasi yang disebakan flat spot ialah dengan menjalankan mobil paling tidak seminggu sekali walaupun mobil jarang dipakai. Hal itu dilakukan supaya ban berputar dan flat spot akan hilang. Ban kempis akibat jarang digunakan juga membuat flat spot mudah terbentuk.
4. Merotasi Ban
Melakukan rotasi ban juga perlu dilakukan secara rutin. Disarankan untuk merotasi ban supaya tingkat keausan semua ban merata, termasuk ban cadangan atau abn serep.
Rotasi ban sangat penting supaya ban depan, belakang, dan ban serep memiliki tingkat keausan yang sama. Rotasi ban bisa dilakukan ketika menservis mobil di bengkel resmi.
5. Menjaga Geometri ban dengan spooring dan balancing
Aktifitas ban yang terus menerus dapat membuat geometri roda berubah, hal tersebut akan membuat kenyamanan berkendara berkurang karena ban akan cepat aus di sisi tertentu. Dan jika itu terjadi maka ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi akan terasa seolah-olah ada ban atau velg yang baling.
Untuk itu pengendara perlu menjaga kondisi menjaga geometri ban. Hal ini bisa dilakukan di dealer resmi dengan melakukan spooring dan balancing.