Mengetahui Persamaan dan Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik pada Replikasi Virus

Perbedaan siklus litik dan lisogenik (Foto: Pixabay/geralt)

PARBOABOA – Di dunia Biologi, terdapat dua konsep utama dalam replikasi virus yang sering dibahas, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Kedua siklus tersebut memiliki kemampuan dalam hal memperbanyak diri.

Kedua siklus ini memperlihatkan interaksi antara virus dan sel inangnya dengan cara yang berbeda dan membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan penyakit dan penyebaran virus.

Perbedaan siklus litik dan lisogenik secara umum dilihat dari dampaknya terhadap sel inang. Pada siklus litik, virus menghancurkan sel inang dengan mereplikasi dan merusak DNA-nya, serta memanfaatkan fungsi sel.

Sementara pada siklus lisogenik, DNA virus dapat menggabungkan diri dengan DNA inang tanpa merusaknya.

Agar lebih memahami tentang apa perbedaan siklus litik dan lisogenik, simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Persamaan Siklus Litik dan Lisogenik

Perbedaan siklus litik dan lisogenik

Persamaan siklus litik dan lisogenik (Foto: Pixabay/Thedigitalartist)

Kedua siklus ini memiliki beberapa persamaan yang signifikan, di antaranya:

1. Adsorbsi (Penempelan)

Siklus litik dan siklus lisogenik sama-sama memulai identifikasi virus melalui proses adsorpsi atau penempelan. Tahap ini ditandai dengan penempelan ekor virus pada reseptor khusus di dinding bakteri.

Metode yang digunakan dalam penempelan ini dikenal sebagai Lock and Key, didasarkan pada kecocokan molekul protein antara sel inang dengan virus.

2. Penetrasi

Setelah proses penempelan, kedua siklus tersebut melanjutkan dengan tahap penetrasi atau penyuntikan.

 Fase ini ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam bakteri atau sel inang sambil meninggalkan kapsid di luar sel bakteri.

3. Replikasi Materi Genetik

Pada kedua siklus, materi genetik virus direplikasi menggunakan mesin replikasi sel inang.

4. Perakitan Partikel Virus

Komponen-komponen virus yang telah disintesis berkumpul dan merakit menjadi partikel virus baru di dalam sel inang

Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Berdasarkan Definisi dan Karekteristiknya

Perbedaan siklus litik dan lisogenik

Reproduksi virus (Foto: Freepik)

Siklus litik dan siklus lisogenik adalah dua tahapan utama dalam replikasi virus. Beberapa perbedaan siklus litik dan lisogenik berdasarkan definisi dan karekteristiknya adalah sebagai berikut:

1. Definisi

Dilansir dari buku yang berjudul Mudah dan Aktif Belajar Biologi karya Rikky Firmansyah, dkk, siklus litik adalah siklus reproduksi pada virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang.

Sedangkan, siklus lisogenik adalah materi genetik virus yang diproduksi di dalam sel bakteri tanpa menghancurkan inangnya.

2. Sel Inang

Kondisi awal sel inang atau bakteri pada siklus litik tidak bersifat virulen.. Sementara pada siklus lisogenik, bersifat virulen.

3. Kelanjutan Siklus

Sel inang pada siklus litik mengalami lisis atau kerusakan yang berarti kelanjutan siklus telah terhenti.

Sementara pada siklus lisogenik, kelanjutan sel inang dapat dilanjutkan jika virulensi bakteri telah hilang.

4. Produktivitas DNA Virus

Perbedaan siklus litik dan lisogenik terdapat pada produktivitas DNA virus. Dalam siklus litik, produktivitas DNA virus tinggi karena terjadi replikasi independen dari DNA virus.

Sementara dalam siklus lisogenik, produktivitas DNA virus relatif lebih rendah karena replikasi virus terjadi bersamaan dengan replikasi DNA inang.

5. Pembebasan Partikel Virus atau Progeni

Selama proses dalam siklus litik, partikel virus dibebaskan sehingga siklus ini menghasilkan progeni virus.

Sedangkan pada siklus lisogenik, partikel-partikel virus tidak dibebaskan saat menjalani siklus lisogenik, sehingga siklus ini tidak menghasilkan keturunan virus.

6. Waktu Infeksi

Infeksi pada siklus litik terjadi secara cepat dan menyebabkan kematian sel inang dalam waktu singkat.

Sedangkan, Infeksi pada siklus lisogenik bersifat laten, dengan virus hidup bersama sel inang untuk periode waktu tertentu sebelum beralih ke siklus litik.

7. Integrasi Genetik

Perbedaan siklus litik dan lisogenik terdapat pada integrasi genetik. Virus yang melalui proses siklus litik tidak mengintegrasikan materi genetiknya ke dalam genom sel inang.

Sedangkan, virus siklus lisogenik akan menyisipkan materi genetiknya ke dalam genom sel inang, untuk membentuk profage atau provirus.

8. Kondisi Akhir Sel Inang (Bakteri)

Pada akhirnya, kondisi sel inang dalam siklus litik akan lisis atau mati, sementara pada siklus lisogenik, sel inang tidak mengalami lisis (mati).

9. Mengikuti

Siklus litik tidak dapat mengikuti siklus lisogenik. Sedangkan, siklus lisogenik dapat mengikuti siklus litik.

10. Rekombinasi Genetik dalam Bakteri

Rekombinasi genetik dalam bakteri inang tidak mungkin terjadi dalam siklus litik. Sedangkan, dalam siklus lisogenik terjadi kemungkinan untuk adanya rekombinasi genetik dalam bakteri inang.

Demikian penjelaskan tentang persamaan dan perbedaan siklus litik dan lisogenik berdasarkan definisi dan karekteristiknya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS