Polri Ungkap Bukti Keterlibatan Dokter Sunardi Dalam Organisasi Teroris JI

Ilustrasi petugas Datasemen Khusus (Densus) 88

PARBOABOA, Jawa Tengah - Datasemen Khusus (Densus) 88 diketahui telah menembak mati seorang terduga terorisme bernama dr. Sunardi di jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu (9/3) malam.

Meski demikian, Kepolisian RI memastikan bahwa pihaknya memiliki alat bukti yang kuat untuk menetapkan Sunardi menjadi tersangka dugaan kasus tindak pidana terorisme terkait jaringan Jamaah Islamiah (JI).

"Bukti sudah cukup untuk menetapkan tersangka, dimana bukti-bukti tersebut adalah kegiatan-kegiatan aksi terorisme," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko kepada wartawan, Sabtu (12/3)

Gatot menjelaskan, adapun bukti yang dimaksud merupakan keterlibatan Sunardi dalam jaringan teroris JI. Bahkan, Sunardi diduga merupakan pemimpin lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society yang terafiliasi dengan JI.

"(Tersangka) penasihat amir dan penanggung jawab Hilal Ahmar Society yang terafiliasi yayasan teroris JI dan sudah dilarang karena terbukti melakukan pembiayaan untuk teroris di Suriah," ungkap Gatot.

Menurutnya, Hilal Ahmar Society diduga bertugas dalam membiayai dan memfasilitasi teroris ke Suriah. Sebaliknya, pihaknya bakal terus melakukan antisipasi adanya ancaman teroris di Indonesia.

"Densus 88 Antiteror bekerja sama dengan kepolisian di daerah untuk mengamankan lokasi, Densus 88 Antiteror tidak berhenti disini tetapi terus mengamankan dari ancaman teroris di Tanah Air," pungkasnya.

Sebelumnya, Sunardi ditembak mati usai dirinya melakukan perlawanan ketika akan ditangkap. Tim Densus awalnya sedang melakukan penyergapan saat Sunardi sedang di jalan hendak pulang dari tempat prakteknya di klinik milik Ponpes Ulul Albab di Polokarto, Sukoharjo.

Namun, Sunardi malah melakukan perlawanan agresif saat diminta petugas untuk menghentikan mobilnya. Tersangka bahkan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan berkendara secara zig zag.

Melihat tindakan membahayakan dari Sunardi, seorang anggota Densus yang ikut dalam penyergapan itu kemudian naik ke ke bak belakang kendaraan Sunardi untuk memberikan peringatan.

Tetap saja, peringatan yang diberikan petugas dari jarak dekat itu diabaikan oleh Sunardi. Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan dia menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri sehingga menyerempet mobil warga yang melintas.

"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ujar Ramadhan.

Usai penembakan, Sunardi sempat dibawa ke RS Bhayangkara Polresta Solo, untuk mendapat penanganan medis. Namun sayangnya, nyawa Sunardi tak tertolong. Jenazah Sunardi kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diautopsi.

Setelah diautopsi, jenazah Sunardi kemudian dikembalikan ke pihak keluarganya di RT 1 RW 7 Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo Kota. Jenazahnya telah dikebumikan pada Kamis (10/3) dipemakaman umum di daerah tersebut.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS