PSSI Diminta Rencanakan Penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (Sumber Foto: Indosport)

Parboaboa.com – Pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI untuk memikirkan penggunaan VAR dan Goal Line Technology di Liga 1 Indonesia.

Kusnaeni menilai hal tersebut harus segara dilakukan PSSI untuk mengurangi angka kesalahan pengambilan keputusan dari wasit. Sebab, kesalahan demi kesalahan dalam pengambilan keputusan wasit menurunkan mutu sebuah kompetisi. 

“Sudah saatnya PSSI dan PT LIB merencanakan penerapan perangkat teknologi VAR (Video Assistant Referee) dan Goal Line Technology. Dari sekarang ditetapkan jangka waktunya,” kata Kusnaeni.

“Persoalan wasit akan selalu ada. Sampai kapanpun dan secanggih apapun teknologi alat bantunya. Untuk itu, juga harus disosialisasikan kesadaran bersama tentang sifat alamiah manusia,” ujarnya.

Kasus terbaru, asisten wasit Mukhlis membuat kesalahan fatal dalam pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSIS Semarang, Rabu (2/2/2022). Mukhlis menganggap Taisei Murakawa berada dalam posisi offside meskipun sebenarnya posisinya onside.

Yang membuat publik sangat kecewa, kejadian tersebut terjadi di depan mata Mukhlis. Murakawa berlari di hadapan Muklis saat menerima umpan dari Ricky Kambuaya. Posisi Murakawa jauh dari batas garis offside pemain PSIS.

Kusnaeni memberikan masukan, lapangan yang akan digunakan untuk Liga 1 sebaiknya di layout dengan garis-garis horizontal. Setidaknya, garis-garis tersebut bisa menjadi sedikit bantuan untuk wasit.

“Salah satu solusi lain yang juga akan membantu wasit adalah kualitas arena pertandingan. Saya sarankan PT LIB meminta kepada pengelola stadion agar rumput lapangan didesain dengan garis-garis imajiner,” ucapnya.

“Pada era sekarang, lapangan dengan rumput seperti itu [rumput bermotif garis lurus] tidak sulit dibuat. Banyak pengelola stadion yang bisa membuatnya,” ujar laki-laki yang biasa disapa Bung Kus tersebut.

Mengenai masih banyaknya wasit yang tampil mengecewakan, Kusnaeni menilai hal ini sebagai imbas padatnya jadwal. Apalagi ada banyak wasit baru yang dipromosikan dan membutuhkan adaptasi.

"Yang penting, mekanisme evaluasi harus berjalan dengan baik. Ada apresiasi bagi wasit yang memimpin dengan baik, ada pula sanksi bagi yang kurang bagus kinerjanya," kata Kusnaeni.

"Selain itu, PSSI dan PT LIB juga harus konsisten dan serius membantu peningkatan kinerja wasit. Alat komunikasi untuk wasit yang memimpin harus betul-betul bisa diandalkan," ucapnya.
 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS