Antonio Conte resmi kembali ke Liga Inggris dengan melatih Tottenham Hotspur, dan pihak manajemen Spurs mengonfirmasi pelatih asal italia itu sebagai pengganti Nuno Espirito Santo dengan kontrak berdurasi 18 bulan ditambah opsi perpanjangan.
Nuno baru ditunjuk sebagai manajer di London utara Juni lalu, tetapi hanya bertahan empat bulan dan sudah dicopot dari jabatannya setelah serangkaian hasil buruk. Terakhir menerima kekalahan telak dari Manchester United dalam lanjutan Liga Inggris.
Conte, yang telah menemui skuad barunya pada Selasa (2/11) pagi waktu setempat, pulang ke sepakbola Inggris tiga tahun setelah ia mempersembahkan Liga Primer dan Piala FA untuk Chelsea.
Conte mengungkapkan rasa gembiranya setelah diumumkan oleh Spurs, Selasa (2/11), dengan berbicara kepada laman resmi klub: "Saya menyambut hal ini dengan bahagia setelah bisa kembali melatih, dan melakukannya bersama klub Liga Inggris yang berambisi menjadi penantang lagi."
"Tottenham Hotspur memiliki fasilitas yang lengkap dan bagus, serta memiliki salah satu stadion terbaik di dunia. Saya tak sabar untuk mulai bekerja, menyampaikan kepada tim dan fans soal keinginan, mentalitas, dan tekad yang selalu membedakan saya, sebagai pemain maupun pelatih."
"Musim panas lalu saya menolak tawaran mereka, hal itu terjadi karena saya baru saja mengakhiri kerja sama dengan Inter Milan yang masih menyimpan ikatan emosional atas pencapaian yang saya dapatkan, jadi saya merasa itu belum waktu yang tepat untuk kembali melatih."
"Tetapi antusiasme dan tekad Daniel Levy sudah menarik saya. Kini, saat kesempatan itu kembali hadir, saya memutuskan untuk mengambilnya dengan penuh keyakinan yang besar."
Direktur Tottenham, Fabio Paratici, yang pernah bekerja bersama Conte di Juventus menambahkan: "Kami senang menyambut Antonio ke sini. Prestasinya sudah berbicara banyak, dengan pengalaman yang kaya dan trofi baik di Italia maupun di Inggris."
"Saya yang paling tahu kualitas apa yang bisa Antonio berikan setelah bekerja bersamanya di Juventus, dan saya tak sabar ingin melihatnya bekerja bersama pemain-pemain kami yang punya."
Nuno cuma menangani 17 laga Tottenham sebelum dipecat. Ia cuma menang delapan kali, dan kalah tujuh kali.
Ia mengoleksi lima kemenangan di Liga Inggris, tetapi kalah dengan jumlah yang sama dalam 10 pertandingan dan akhirnya dicopot dari jabatannya setelah Harry Kane dan kawan-kawan cuma bisa meraih posisi kesembilan.
Tidak perlu ada keraguan mengapa Tottenham sangat menginginkan Conte. Manajer 52 tahun itu memang memiliki segudang prestasi.
Ia adalah salah satu pilihan saat Spurs memburu pengganti Jose Mourinho musim panas ini. Saat itu kesepakatan tak terjadi, tetapi Spurs akhirnya meluluhkannya dan berharap bisa kembali bersaing dan memperbaiki posisi diklasmen.
Sejak kembali ke Juventus sebagai pelatih pada 2011, Conte berubah menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia. Ia mempersembahkan tiga gelar Serie A beruntun di Turin, memenangkan 102 dari 151 laga, sebelum akhirnya meninggalkan tim Italia itu untuk mencari tantangan baru.
Ia lalu diangkat sebagai pelatih Italia, dan dalam 25 laga sebagai pelatih Azzurri , ia membantu mereka mencapai perempat-final Euro 2016.
Penampilan Italia yang impresif membuat Chelsea tertarik dan mengangkatnya pada musim 2016/17. Ia langsung menjuarai Liga Inggris di musim debutnya ditambah Piala FA di musim kedua sebelum akhirnya dipecat.
Setelah satu tahun tidak terjun di dunia pelatih sepakbola, Conte kembali ke negara asalnya sebagai kepala pelatih Inter Milan pada musim panas 2019.
Ia kembali meraih Scudetto pada 2020/21,12 bulan setelah mencapai final Liga Europa, tetapi Conte dan Inter saling sepakat untuk mengakhiri kerja sama karena badai krisis finansial yang menerpa San Siro.
Conte sudah mengemas 530 laga sebagai manajer dan meraih delapan trofi penting, sekaligus memenangkan Manajer Terbaik di Inggris dan italia.