Suspek Hepatitis Misterius ada 15 Kasus, Masyarakat Harus Waspada

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (dok tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/Kemenkes)

PARBOABOA, Jakarta - Penyebaran Hepatitis Misterius harus semakin diwaspadai. Menurut data terbaru yang diungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi, hingga 9 Mei sudah ada 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut misterius di Indonesia.

"Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus (suspek). Di dunia paling besar di Inggris 115 kasus, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat," kata Budi Gunadi dikutip dari siaran pers YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (10/5).

Kasus hepatitis misterius ini pertama kali terungkap melalui pengumuman Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 23 April 2022, terkait temuan hepatitis misterius di Inggris.

Hanya berselang empat hari, tepatnya pada 27 April, 3 kasus hepatitis misterius ini ditemukan di Indonesia. 3 orang anak yang dirawat di RSPUN Dr Ciptomangunkusumo meninggal dunia diduga akibat penyakit yang masih belum diketahui penyebabnya ini.

Setelah penemuan 3 kasus tersebut, Kemenkes langsung mengeluarkan surat edaran, agar semua rumah sakit dan Dinas Kesehatan melakukan surveilans monitoring terhadap kasus ini.

Menkes Budi mengatakan, penyakit ini diduga disebabkan oleh adenovirus 41, namun hingga saat ini Kemenkes, WHO, Amerika, hingga Inggris masih melakukan koordinasi agar penyebab hepatitis misterius ini dapat segera ditemukan.

Mengingat penyebab hepatitis ini masih belum pasti, Budi mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, dengan selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan demi memastikan makanan bersih dari paparan virus, karena diduga penyakit ini menyebar melalui makanan.

"Virus ini menularnya lewat asupan makanan yang lewat mulut, jadi kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita, kan ini menyerang banyak di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun, itu bersih," kata Budi.

Selain itu, Budi mengimbau kepada orang tua, apabila anak mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan, agar segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapat diagnosis awal.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS