Berikut 3 Atlet Surfing Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional!

Oney Anwar, menjadi salah satu atlet selancar Indonesia yang memiliki prestasi hingga kancah internasional. (Foto: Instagram/@oneyanwar)

PARBOABOA, Jakarta – Surfing atau berselancar adalah salah satu olahraga air yang menantang dan mendebarkan. 

Olahraga ini dilakukan di atas ombak tinggi di laut, di mana peselancar menggunakan papan selancar sebagai alat utama untuk bergerak dan melakukan manuver di atas ombak.

Keahlian utama yang dibutuhkan dalam surfing adalah keseimbangan, kekuatan fisik, serta kemampuan untuk membaca dan menyesuaikan diri dengan pola ombak.

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau dan pantai, memiliki kondisi yang ideal untuk olahraga surfing

Beberapa pantai di Indonesia juga dikenal memiliki ombak yang bagus untuk berselancar, seperti di Bali, Lombok, Sumbawa, dan Mentawai.

Kondisi geografis yang mendukung ini membuat olahraga surfing sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Bahkan, Indonesia memiliki atlet surfing yang tembus sampai internasional. 

Berikut tiga atlet yang telah menorehkan prestasi di kancah dunia: 

1. Rio Waida

Rio Waida merupakan seorang atlet yang lahir di Jepang pada 2000.

Dirinya mencuri perhatian pada Olimpiade Tokyo 2021 karena bakat dan kemampuannya yang menonjol. 

Meski belum meraih medali di Olimpiade Tokyo, Rio dipandang sebagai harapan Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024.

Prestasinya termasuk perak di SEA Games 2019 dan beberapa kemenangan di kompetisi internasional, seperti Sydney Surf Pro 2022 dan Corona Open Mexico 2021.

2. Oney Anwar

Oney Anwar ialah atlet surfing yang lahir di Sumbawa pada 1993. Ia memulai karirnya sejak bergabung dengan Rip Curl pada 2003.

Oney yang tinggal di daerah pantai, dengan mudah mampu mengasah kemampuan surfingnya hingga menjadi salah satu atlet terbaik Indonesia.

Ia bahkan pernah memenangkan medali emas SEA Games 2019.

Selain itu, ia juga telah menunjukkan bakatnya di berbagai kompetisi internasional, termasuk Australian Pro Junior 2010.

3. Dede Suryana

Dede Suryana, merupakan pemain surfing asal Cimaja, Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Ia mulai menyukai dunia surfing sejak usia 7 tahun.

Namun, ia berpindah ke Bali pada usia 15 tahun dan sempat mengikuti surfing kompetisi di berbagai benua.

Dede juga mencatatkan prestasi juara di Indonesian Surf Championship dan Asian Surfing Championship.

Ia bahkan pernah mengalahkan Robert Kelly Slater di Todd Chesser Memorial Contest 2003.

Tak hanya itu, Dede juga menjadi peselancar Asia pertama yang lolos ke World Qualifying Series.

Kini, ia mendirikan sekolah surfing di Cimaja, berharap melahirkan talenta surfing baru untuk Indonesia.

Para atlet ini telah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam olahraga surfing.

Sejarah Olahraga Surfing

Surfing atau berselancar, secara tradisional dikenal sebagai ‘heÊ»e nalu’ dalam bahasa Hawaii, yang berarti ‘meluncur gelombang.

Praktik ini sangat penting dalam budaya Hawaii kuno, di mana bahkan pembuatan papan selancar merupakan upacara spiritual dengan pilihan kayu khusus dan doa untuk perlindungan dan kekuatan dari para dewa.

Surfing lalu mengalami penurunan minat di Hawaii pada akhir abad ke-19, karena muncul pandangan negatif dari misionaris Eropa.

Namun, pada awal abad ke-20, bersamaan dengan perkembangan Hawaii sebagai destinasi wisata, surfing mengalami kebangkitan.

Dari situ, surfing semakin dikenal dan menyebar ke Australia dan beberapa negara lain. 

Tokoh penting dalam penyebaran surfing ke California dan Australia adalah penulis Amerika Jack London, serta peselancar Hawaii George Freeth dan Duke Kahanamoku.

Freeth dan Kahanamoku menunjukkan kemampuan berselancar mereka di berbagai pameran dan membantu mempopulerkan olahraga ini.

Lalu pada 1930-an hingga 1950-an, terjadi evolusi teknologi dalam pembuatan papan selancar, yang semakin mempermudah dan menyenangkan kegiatan surfing.

Di California, surfing cepat berkembang menjadi simbol keunggulan dalam olahraga ini. 

Kemudian, pada tahun 1960-an, surfing mencapai puncak popularitasnya melalui pengaruh media, termasuk film, musik, dan cetak.

Dari situ, olahraga surfing menyebar ke seluruh penjuru negara, termasuk Indonesia.

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS