PARBOABOA, Jakarta - Saipul Jamil yang baru saja selesai menjalani hukumannya di penjara, masih harus menanggung sanksi yang berasal dari masyarakat.
Sebelum Saipul mengungkapkan keinginannya untuk membuka
akun YouTube pribadi dan mendapat beberapa tawaran untuk tampil di acara TV
Nasional.
Sebuah petisi yang dibuat Petisi oleh akun Lets Talk and
Enjoy dan diberi judul "Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia
tampil di televisi nasional dan YouTube" menjadi viral.
Hingga hari ini diketahui setidaknya 10 ribu orang sudah
menanda tangani petisi itu.
Sebagai ungkapan kemarahan dan ketidaksetujuan untuk
kembali melihat Saipul Jamil tampil di acara TV.
Boikot tersebut muncul karena warganet merasa bahwa
banyaknya tawaran Saipul Jamil untuk muncul di layar kaca tidak pantas.
"Mengapa bisa mantan narapidana pencabulan anak usia
dini masih tampil dan disambut meriah, bahkan mengeluarkan lagu baru,"
tulisnya.
Kemunculannya di TV akan memunculkan rasa trauma kepada korbannya
yang masih dibawah umur
"Dalam waktu dekat, dia bakal kebanjiran job, banyak
berbagai stasiun tv akan mengundang demi rating semata, sementara korban masih
bergumul dengan trauma dan rasa takutnya, " ungkapnya.
Pada akhir petisi dituliskan jika pembuat petisi berharap
agar KPI bisa mempertimbangkan aspirasi masyarakat terkait pemboikotan terhadap
Saipul Jamil.
"Masyarakat Indonesia dengan tegas MENOLAK!! Saipul Jamil mantan narapidana pencabulan
anak diusia dini (pedofilia) untuk menculnya kembali ke dunia hiburan, jangan
biarkan mantan narapidana pencabulan anak diusia dini masih bahagia di dunia hiburan, sementara
korbannya masih terus merasakan trauma, "tulisnya.
Sebelumnya pada 2016 Saipul Jamil dinyatakan bersalah dan
dihukum penjara selama 5 tahun, karena terbukti melakukan pencabulan kepada
anak di bawah umur.
Tak hanya itu Saipul Jamil juga berusaha menyuap Majelis
Hakin Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tahun 2017, sehingga hukumannya
ditambah selama 3 tahun.
Namun karena menerima
remisi selama 30 bulan, Saipul Jamil yang seharusnya bebas pada 2024 akhirnya
bebas pada 2 September 2021.