7 Alasan Liverpool Akan Lebih Sukses dari Manchester United pada Musim 2022/2023

Liverpool FC saat parade merayakan kemenangan FA Cup dan Carabao Cup musim 2021/2022 (Foto: Liverpoolfc)

PARBOABOA – Ada sejumlah alasan mengapa Liverpool akan bisa jauh lebih sukses ketimbang rival abadinya yakni Manchester United pada musim 2022/2023 mendatang.

Musim lalu, Liverpool melanjutkan performanya yang luar biasa. Mereka pun bahkan berani menargetkan untuk meraih quadruple.

Pada akhirnya Liverpool hanya bisa finis di posisi kedua saja di Liga Inggris. Mereka juga gagal di Liga Champions. Tapi The Reds masih bisa meraih gelar FA Cup dan Carabao Cup.

Di sisi lain Manchester United semakin terpuruk. Mereka harus terlempar dari posisi empat ebsar dan finis di peringkat enam klasemen Liga Inggris 2021/2022.

Musim depan, wajah MU mungkin akan berubah. Sebab mereka akan dilatih oleh pelatih baru yakni Erik ten Hag.

Namun demikian sepertinya mereka masih belum bisa bangkit. Di sisi lain Liverpool kemungkinan besar akan masih bisa sukses besar ketimbang Manchester United. Apa alasannya? Simak di bawah ini selengkapnya.

Erik ten Hag Belum Teruji

Erik ten Hag memang pelatih yang luar biasa. Ia meraih sukses di Belanda dengan Ajax Amsterdam.

Di sana ia membantu Ajax memenangkan enam gelar juara. Tiga di antaranya gelar juara Eredivise.

Akan tetapi, kompetisi Eredivise jelas beda dengan Liga Inggris. Level kedua kompetisi ini berbeda jauh.

Lalu jika melihat sejarah pelatih asal Belanda di Inggris, hanya sedikit saja yang bisa sukses dan meraih gelar juara. Itu pun bukan gelar Liga Inggris.

Paling hanya Piala FA. Mereka adalah Ruud Gullit, Guus Hiddink, dan Louis Van Gaal. Jadi, akankah Ten Hag bakal bisa sukses di Manchester United

Banyak Pemain yang Pergi

Musim panas ini, Manchester United sudah ditinggal sejumlah pemainnya. Sebut saja Nemanja Matic yang dijual ke AS Roma.

Lalu Edinson Cavani, Jesse Lingard, Juan Mata, dan Paul Pogba. Kontrak semua pemain itu berakhir pada musim panas ini.

Beberapa di antaranya memang pemain gaek. Tapi pengalaman mereka sejatinya masih bisa berguna bagi Manchester United. Mereka juga akan bisa jadi pelapis yang cukup oke.

Selain kelima pemain itu, mungkin masih ada pemain lain yang menyusul hengkang. Sebab mereka masuk daftar jual. Sebut saja Phil Jones, Eric Bailly, hingga Anthony Martial.

Kepergian mereka bakal makin terasa khususnya jika nanti MU kesulitan memboyong pemain yang mereka incar.

Manchester United Memulai dari Awal Kembali

Manchester United berganti pelatih lagi. Musim lalu mereka dilatih oleh Ralf Rangnick. Tapi mulai musim panas ini MU akan dilatih oleh Erik Ten Hag.

Apa artinya? Itu artinya Man United akan memulai dari nol lagi. Ten Hag harus beradaptasi dengan pemain-pemainnya dan juga sebaliknya.

Ten Hag akan butuh waktu mengenal para pemainnya. Demikian juga sebaliknya.

Ten Hag masih perlu waktu mencari formula taktik yang pas bagi timnya. Para pemain juga harus berdaptasi dengan gaya main yang diinginkan oleh pelatih asal Belanda tersebut.

Jika berkaca pada Liverpool dan Jurgen Klopp, mereka butuh waktu tak sebentar untuk bisa benar-benar tampil sesuai ekpektasi. The Reds pada akhirnya butuh waktu sekitar empat tahun sebelum akhirnya bisa meraih gelar juara pertamanya bersama Klopp.

Masih Pasif di Bursa Transfer

Sekarang ini, sudah ada sejumlah tim yang bergerak aktif mendatangkan pemain. Khususnya tim-tim besar Premier League.

Liverpool sudah membeli tiga pemain, salah satunya Darwin Nunez. Lalu Manchester City membeli Erling Haaland. Arsenal juga sudah mulai mendapat pemain-pemain incarannya, demikian juga Tottenham.

Manchester United? Masih ramai soal gosip transfer pemain saja. Sekarang ini mereka santer disebut mengincar Frenkie de Jong dari Barcelona. Namun negosiasi masih berlangsung alot.

Mereka juga dikabarkan ingin mencari bek baru. Jurrien Timber masuk bidikan. Tapi tak jelas apakah ia akan dibeli atau tidak.

Lambatnya proses perekrutan pemain ini bisa berpengaruh pada persiapan tim. Jika sukses beli pemain baru pun, pemain itu mungkin akan kesulitan memberikan dampak yang diinginkan pada MU.

Pasalnya ia mungkin akan mendapat waktu sedikit saja untuk beradaptasi. Sebab kompetisi Premier League musim ini akan digelar lebih awal, mulai 5-6 Agustus 2022.

Liverpool Sudah Datangkan Nunez

Seperti yang disebut sebelumnya, Liverpool sudah mendatangkan tiga pemain baru. Salah satunya adalah Darwin Nunez.

Liverpool baru saja kehilangan Sadio Mane. Nunez pun bisa menjadi pengganti pemain asal Senegal tersebut.

Nunez memang tipe pemain yang berbeda dibandingkan dengan Mane. Tapi ia akan memberikan ancaman ekstra di tengah kotak penalti.

Apalagi Nunez disebut apik dalam bola-bola atas. Ia akan menyambar umpan-umpan dari Mohamed Salah, Luis Diaz, Trent Alexander-Arnold, hingga Andrew Robertson maupun Kostas Tsimikas.

Liverpool sendiri kerap memberikan umpan-umpan silang apik dari kedua sisi sayapnya. Sayangnya di antara pemain di lini serang cuma Diogo Jota yang bisa diandalkan untuk menuntaskan umpan-umpan tersebut.

Luis Diaz Akan Semakin Tajam

Liverpool musim dingin kemarin mendatangkan Luis Diaz. Ia diangkut dari FC Porto.

Diaz tak punya banyak waktu beradaptasi. Tapi hebatnya ia bisa nyetel dengan permainan rekan-rekan barunya.

Dan sekarang ia jelasnya punya lebih banyak waktu untuk lebih memahami permainan rekan-rekannya plus taktik Jurgen Klopp. Ia harusnya tampil makin moncer dan makin padu dengan rekan-rekannya.

Satu lagi, Diaz kemarin sudah berhasil mencetak enam gol dan lima assist dari 26 laga. Tapi harusnya ia bisa mencetak lebih banyak gol karena ia mendapat sejumlah peluang yang tak bisa ia tuntaskan dengan baik. Jika ia mengasah finishingnya, maka Liverpool bakal makin mengerikan musim depan.

Motivasi dar Mohamed Salah

Mohamed Salah sudah meraih segalanya. Akan tetapi ia masih sangat penasaran dengan satu hal.

Ia ingin tahu bagaimana rasanya meraih penghargaan Ballon d'Or. Sejak tampil ganas bersama Liverpool, pemain asal Mesir itu memang menuai banyak pujian akan tetapi tak cukup membuatnya meraih penghargaan bergengsi tersebut.

Salah sendiri paling mentok cuma bisa finis di peringkat lima klasemen Ballon d'Or. Itu terjadi pada musim keduanya di Liverpool. Tahun 2021 lalu, ia cuma finis di peringkat ketujuh saja.

“Untuk tahun ini, kekalahan melawan Real Madrid adalah kerugian, bahkan jika saya memainkan permainan yang bagus di final," serunya pada France Football.

“Tapi itu tidak membatalkan semua yang telah saya capai selama berbulan-bulan. Mari kita tunggu votingnya. Dan jika saya bukan pemenang Ballon d'Or pada 2022, saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk menjadi yang berikutnya," tegas Salah.

Salah jelas termotivasi untuk tampil lebih baik lagi pada musim depan. Ini bisa jadi hal yang positif bagi Liverpool.
 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS