Menyingkap 7 Akibat Revolusi Bumi bagi Makhluk Hidup, Perubahan Iklim hingga Gerhana Matahari

Ilustrasi Akibat Revolusi Bumi (Foto:scienceabc.com)

PARBOABOA - Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa kita mengalami perubahan musim? Salah satu alasan utamanya adalah karena adanya fenomena yang disebut revolusi Bumi.

Revolusi Bumi adalah gerakan Bumi pada orbitnya yang mengelilingi matahari, dengan durasi 23 jam 56 menit 4 detik. Lama peristiwa ini juga biasa disebut sebagai 1 hari.

Meski bergerak, peredaran Bumi mengelilingi sumbunya tidak terasa bagi siapapun karena adanya pengaruh gravitasi Bumi.

Gravitasi ini memiliki kemampuan untuk menarik semua benda ke arah pusat gravitasi itu sendiri, sehingga setiap makhluk hidup tidak akan merasakan apapun terhadap perputaran ini.

Tidak hanya sekedar bergerak, revolusi Bumi memiliki dampak tertentu bagi kehidupan makhluk hidup, yaitu:

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Perbedaan Lama Siang dan Malam (Foto: Pexels) 

Salah satu akibat revolusi Bumi adalah, adanya perbedaan durasi waktu antara siang dan malam di belahan utara serta selatan. Fenomena ini disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi yang berevolusi saat mengelilingi Matahari.

Saat Bumi bergerak pada garis rotasinya, posisinya dapat berada di apotema atau hipotema. Apotema sendiri adalah titik terjauh Bumi dari Matahari, sedangkan hipotema adalah titik terdekat Bumi dengan Matahari.

Gerakan ini juga membuat perubahan kondisi pada tanggal-tanggal tertentu, seperti:

Antara 21 Maret-23 September:

  • Matahari mendekati kutub utara, sementara kutub selatan menjauhi matahari.
  • Sinar matahari diterima lebih banyak oleh belahan Bumi utara dibandingkan belahan Bumi selatan.
  • Waktu siang di belahan utara memiliki durasi yang lebih lama dibandingkan belahan Bumi selatan.
  • Terdapat daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang selama 24 jam.
  • Terdapat daerah di sekitar kutub selatan yang mengalami malam selama 24 jam.
  • Ketika diamati dari khatulistiwa, terlihat bahwa Matahari bergeser ke utara.
  • Kutub utara menjadi yang paling dekat dengan Matahari pada tanggal 21 Juni

Antara 23 September sampai 21 Maret:

  • Matahari mendekati kutub selatan, sementara kutub utara menjauhinya.
  • Belahan Bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan utara.
  • Durasi siang di belahan selatan lebih lama daripada di bagian Bumi utara.
  • Terdapat daerah di belahan belahan utara yang mengalami malam selama 24 jam.
  • Terdapat daerah di sekitar kutub selatan yang menjalani siang selama 24 jam.
  • Saat mengamati dari khatulistiwa, kita dapat melihat bahwa Matahari tampak bergeser ke selatan.
  • Kutub selatan menjadi yang paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember.

Pada 21 Maret -23 Desember:

  • Jarak kutub utara dan kutub selatan terhadap matahari adalah sama.
  • Sinar matahari diterima dengan jumlah yang sama oleh belahan Bumi utara dan selatan.
  • Durasi siang dan malam sama di seluruh belahan bumi.
  • Pada daerah khatulistiwa, teramati bahwa matahari berada tepat di atas kepala.

2. Adanya Pergantian Musim

Adanya Pergantian Musim (Foto:iStock) 

Selain adanya perbedaan waktu siang dan malam, peristiwa yang terjadi akibat revolusi bumi adalah, terjadinya pergantian musim. Hal ini tentu sudah cukup sering kamu dengar, yakni ketika Matahari bergerak mendekati salah satu belahan Bumi, maka kita akan mengalami musim panas.

Sebaliknya, jika Matahari menjauh dari salah satu belahan Bumi, maka kita akan mengalami musim dingin. Pergantian musim ini sendiri terbagi atas periode waktu tahunan, yaitu:

  • Pada tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan Bumi utara akan mengalami musim semi, sedangkan bagian selatan akan menjalani musim gugur.
  • Berikutnya, di tanggal 21 Juni sampai 23 September juga belahan Bumi bagian selatan akan mengalami musim dingin. Sedangkan untuk bagian utara, wilayah ini akan mengalami musim panas.
  • Kemudian pada tanggal 23 September - 22 Desember, belahan Bumi selatan akan mengalami musim semi, sementara belahan Bumi Utara mengalami musim gugur.
  • Terakhir pada 22 Desember - 21 Maret, akibat revolusi Bumi membuat bagian selatan mengalami musim Panas, sementara bagian utara menjalani musim dingin.

3. Gerakan Semu Tahunan Matahari

Gerak Semu Matahari (Foto: Commons Wikipedia) 

Terjadinya gerak semu tahunan Matahari merupakan 1 dari 10 akibat revolusi Bumi. Meski sebenarnya Bumilah yang bergerak mengelilingi benda langit ini, namun sering kali kita merasakan bahwa Matahari mengalami pergerakan.

Gerak semu ini dapat terjadi karena posisi Bumi yang berbeda-beda dalam orbitnya sepanjang tahun. Secara sederhana, saat Bumi bergerak mengelilingi Matahari, sudut pandang kita terhadap Matahari berubah seiring dengan waktu.

4. Perubahan Rasi Bintang

Rasi Bintang (Foto: Wikimedia Commons) 

Adanya perubahan rasi bintang juga merupakan salah satu akibat revolusi Bumi. Rasi bintang atau lebih dipercayai sebagai zodiak sering kali dikaitkan dengan garis Nasib sesseorang.

Perbedaan susunan rasi bintang yang terlihat dari Bumi sebenarnya terjadi karena posisi kita sebagai pengamat.

Saat Bumi melakukan pergerakan mengelilingi Matahari, posisi rasi bintang terlihat seolah-olah mengalami perubahan.

5. Penyebab Gerhana Matahari dan Bulan

Gerhana Matahari dan Bulan (Foto: Mirorr) 

Terjadinya gerhana Matahari dan Bulan juga merupakan akibat revolusi Bumi. Gerhana matahari adalah peristiwa yang terjadi ketika Bulan berada di posisi di antara Matahari dan Bumi, sehingga menghalangi pancaran sinar Matahari mencapai permukaan Bumi.

Sementara itu, gerhana bulan terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga menyebabkan penghalangan sinar Matahari yang mencapai Bulan.

6. Adanya Kalender Masehi

Kalender Masehi (Foto:iStock) 

Salah satu akibat revolusi Bumi adalah adalah adanya kalender masehi yang umumnya kita gunakan. Perhitungan kalender Masehi didasarkan pada satu kali putaran revolusi Bumi selama 365,25 hari.

Berdasarkan pembagian garis bujur barat dan bujur timur, telah ditetapkan bahwa batas penanggalan internasional berada pada bujur 180 derajat.

Akibatnya, jika pada bagian timur berbujur 180 derajat tanggalnya adalah 15, maka pada bagian barat berbujur 180 derajat tanggalnya masih 14.

7. Perubahan Zona Iklim

Akibat revolusi Bumi juga berdampak pada perubahan zona iklim di Bumi. Zona iklim ditentukan oleh sejauh mana suhu dan curah hujan berbeda di berbagai bagian Bumi.

Saat Bumi bergerak dalam orbitnya, intensitas radiasi Matahari yang diterima berubah di berbagai wilayah. Hal ini menyebabkan perbedaan suhu dan kondisi cuaca yang menciptakan zona iklim yang berbeda di Bumi.

Demikianlah beberapa dampak atau akibat revolusi Bumi terhadap kehidupan maklhuk hidup.

Dengan memahami dampak atau akibat revolusi Bumi, kita dapat lebih memahami betapa kompleksnya interaksi antara Bumi, Matahari, dan makhluk hidup di planet ini.

Editor: Ester
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS