Mengulas Pengertian dan Akibat Rotasi Bumi pada Makhluk Hidup, Sudah Tahu?

Akibat Rotasi Bumi (Foto:materi.co)

PARBOABOA – Apakah kamu pernah berpikir, mengapa kita bisa merasakan siang dan malam? Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya suatu fenomena alam yang disebut sebagai rotasi Bumi.

Rotasi Bumi adalah salah satu peristiwa menarik dan mengagumkan dalam alam semesta, yang sering kali menyita perhatian ilmuwan. Tidak hanya sekedar pergerakan biasa, namun rotasi ini memiliki banyak dampak dan pengaruhnya terhadap kehidupan makhluk hidup.

Lantas, apa sajakah itu? Untuk mengetahuinya, di bawah ini Parboaboa sudah memberikan pengertian sekaligus apa saja akibat rotasi Bumi terhadap kehidupan makhluk hidup. Yuk simak agar wawasanmu seputar alam semesta semakin bertambah.

Pengertian Rotasi Bumi

akibat rotasi bumi

ketgamb Pengertian Rotasi Bumi (Foto: iStockPhoto) #en

Rotasi Bumi adalah gerakan Bumi yang berputar pada sumbunya sendiri dengan kecepatan sekitar 1.670 kilometer per jam. Waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk melakukan satu putaran penuh pada porosnya adalah sekitar 23 jam 56 menit, atau biasa dibulatkan menjadi 24 jam.

Adapun perhitungan rotasi Bumi dimulai dari matahari terbit hingga matahari terbit berikutnya.

Selama proses ini, matahari terlihat seolah-olah bergerak dari timur ke barat, meski pada kenyataannya mataharilah yang sebenarnya diam, sedangkan Bumi bergerakan pada porosnya.

Menariknya dari fenomena ini, Bumi sebenarnya berputar dengan kemiringan poros sebesar 23,5 derajat atau sedikit miring.

Posisi miring saat berotasi ini disebabkan oleh tumbukan Bumi dengan benda langit seperti meteorit yang hampir seukuran planet Mars. Tumbukan ini terjadi sekitar 4 miliar tahun yang lalu ketika Bumi masih dalam usia yang sangat muda.

Di samping itu, gerakan rotasi Bumi sebenarnya berasal dari proses pembentukan planet kita. Ketika Bumi terbentuk miliaran tahun yang lalu, partikel-partikel materi menyatu bersama secara bertahap.

Pada tahap awal ini, Bumi adalah gumpalan gas dan debu yang tidak berbentuk. Namun, saat materi tersebut saling menarik dan bergerak ke pusat massa yang lebih besar, hukum kekekalan momentum mulai bekerja. Momentum adalah istilah fisika yang menggambarkan kuantitas gerakan suatu benda.

Ketika materi tersebut mendekati pusat massa, momentum mereka berubah-ubah. Untuk menjaga momentum total sistem, bagian luar yang mengerucut ini harus bergerak dengan cepat, sementara bagian dalam yang lebih padat bergerak lebih lambat. Hasilnya adalah rotasi Bumi yang kita lihat sekarang.

Akibat Rotasi Bumi

akibat rotasi bumi

Akibat Rotasi Bumi (Foto: Shutterstock) 

Meskipun terasa sepele dan tak terlihat, rotasi Bumi memiliki efek yang menarik pada makhluk hidup di planet ini. Untuk itu, mari kita telusuri apa saja fenomena akibat rotasi Bumi yang mungkin tidak kamu sadari sampai saat ini.

1. Terjadinya Perbedaan Waktu

Salah satu akibat rotasi Bumi adalah adanya perbedaan waktu antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Perbedaan waktu ini dipengaruhi oleh derajat garis lintang.

Garis lintang sendiri merupakan garis imajiner yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Setiap perbedaan satu derajat lintang akan menghasilkan perbedaan waktu sebesar empat menit (dalam 360 derajat) atau satu jam (dalam 15 derajat) pada garis lintang.

Pembagian waktu berdasarkan garis lintang diatur dengan acuan pada garis lintang 0 derajat yang terletak di kota Greenwich.

Setiap garis lintang yang berjarak 15 derajat ke barat akan memiliki perbedaan waktu satu jam yang lebih lambat, sementara yang berjarak 15 derajat ke timur akan memiliki perbedaan waktu satu jam yang lebih cepat.

Sementara itu, waktu yang berlaku pada garis lintang tertentu disebut sebagai waktu standar. Selain sebagai acuan untuk membedakan waktu, garis lintang juga digunakan sebagai patokan dalam membedakan hari di kalender.

2. Pergantian Siang dan Malam

akibat rotasi bumi

Ilustrasi Pergantian Siang dan Malam (Foto: Earth) 

Akibat rotasi Bumi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup yang paling sering kita kenal adalah terjadinya pergantian siang dan malam.

Belahan Bumi yang terkena cahaya atau sinar Matahari akan mengalami siang. Sedangkan yang tidak terkena sinar Matahari akan mengalami malam. Hal ini dikarenakan rotasi Bumi terjadi secara terus-menerus dari barat ke timur.

Proses peralihan antara siang dan malam dapat dianggap sebagai fenomena alam yang istimewa, karena kita dapat mengamati perubahan dari sinar matahari menjadi cahaya bulan.

3. Gerak Semu Harian Matahari

Disebut sebagai Gerak Semu harian matahari karena matahari seperti bergerak sepanjang hari.

Matahari terlihat bergerak dari timur ke barat melintasi langit, menghasilkan perubahan antara siang dan malam. Namun, sebenarnya gerakan ini hanya merupakan ilusi karena Bumi yang berputar pada sumbunya.

Dalam perspektif astronomi, gerak semu harian matahari terjadi akibat rotasi bumi pada sumbunya yang menghasilkan perubahan posisi relatif matahari terhadap pengamat.

Matahari terbit di sebelah timur saat pagi hari, mencapai puncaknya di langit saat siang, dan terbenam di sebelah barat pada saat senja.

Perubahan intensitas cahaya matahari selama gerak semu harian juga mempengaruhi fenomena lainnya seperti panjang bayangan, suhu, dan pola aktivitas makhluk hidup di bumi.

4. Perbedaan Kecepatan Gaya Gravitasi

akibat rotasi bumi

Ilustrasi Perbedaan Kecepatan Gaya Gravitasi (Foto: Gravitime.net) 

Fenomena akibat rotasi bumi berikutnya adalah perbedaan kecepatan gaya gravitasi di permukaan Bumi. Rotasi Bumi menyebabkan garis tengah khatulistiwa menjadi lebih besar daripada garis tengah kutub.

Hal ini mengakibatkan perbedaan dalam percepatan gravitasi di permukaan Bumi.

Percepatan gravitasi Bumi, yang disimbolkan dengan g, memiliki nilai terbesar yang berkaitan dengan radius R. Oleh karena itu, percepatan gravitasi di khatulistiwa (ekuator) lebih kecil daripada percepatan gravitasi di kutub. Dengan demikian, saat kita berada di daerah khatulistiwa, percepatan gravitasi akan semakin kecil.

5. Pembelokan Arah Angin

Pembelokan arah angin tidak persis sejalan dengan arah gradien tekanan. Fenomena ini terjadi karena adanya pengaruh gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis merupakan efek yang timbul akibat rotasi Bumi dan pergerakan benda-benda secara relatif di permukaan Bumi.

Penting untuk dicatat bahwa gaya Coriolis bukanlah merupakan gaya yang sebenarnya, melainkan hasil dari interaksi tersebut.

6. Pembelokan Arus Laut

Pembelokan arus laut sangat dipengaruhi oleh gaya Coriolis yang disebabkan oleh rotasi Bumi. Rotasi Bumi memiliki efek tidak langsung pada arus laut. Perputaran Bumi pada porosnya menyebabkan arus laut membentuk pola pembelokan khusus.

Di belahan utara Bumi, arus laut cenderung terbelok searah jarum jam, sedangkan di belahan selatan Bumi, arus laut cenderung terbelok berlawanan arah jarum jam.

7. Bentuk bumi menjadi tidak bulat sempurna

Terakhir, peristiwa yang terjadi akibat rotasi bumi adalah bentuk bumi menjadi tidak bulat sempurna. Rotasi Bumi menyebabkan adanya gaya sentrifugal yang berlawanan arah dengan gaya gravitasi. Gaya sentrifugal ini menyebabkan perubahan bentuk Bumi.

Efek dari gaya sentrifugal tersebut membuat Bumi sedikit melebar di khatulistiwa dan sedikit memipih di dekat kutub.

Akibatnya, bentuk Bumi menjadi lebih mirip dengan bulatan yang sedikit melebar pada ekuator dan sedikit memipih di kutub. Hal ini disebut sebagai geoid, yang menggambarkan bentuk gravitasi yang ideal dari Bumi.

Demikianlah beberapa akibat rotasi bumi yang jarang diketahui banyak orang. Seluruh akibat yang timbul dari rotasi Bumi ini memperlihatkan keajaiban dan kompleksitas planet kita.

Meski kita mungkin tidak menyadari secara langsung, pengaruh rotasi Bumi dalam kehidupan sehari-hari sangat besar. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran dan efek dari rotasi Bumi, kita dapat menghargai keunikan dan kompleksitas planet yang kita huni.

Editor: Ester
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS