PARBOABOA, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan yang sebentar lagi akan segera mengakhiri masa jabatannya pada 16 Okteber 2022 mendatang, menitipkan pesan untuk calon penerusnya.
Anies meminta kepada penerusnya untuk agar Jakarta International Stadium (JIS) terintegrasi dengan beragam moda transportasi publik. Seperti membuat rute bus, Light Rail Transit (LRT) dan KRL Commuter Line untuk menuju stadion terbesar di Jakarta itu. Menurutnya, hal itu dilakukan agar stadion itu lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
Permintaan itu diungkapkan Anies dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2023-2026, yang ditandatangani pada 10 Juni 2022.
“Akses dari dan menuju kawasan juga akan terintegrasi dengan moda transportasi publik seperti Bus Rapid Transit (BRT) dan LRT yang terhubung dengan akses pejalan kaki yang memadai. Selain itu juga didorong melalui pengembangan aksesbilitas stasiun KRL JIS yang merupakan kewenangan Pemerintah Pusat,” tulis Anies dalam Pergub, sebagaimana dikutip Kamis (22/09/2022).
Anies menekankan, ketersediaan transportasi umum dari dan menuju JIS sangat penting guna mengoptimalkan stadion berstandar FIFA itu untuk berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, seni budaya, ekonomi, hingga keagamaan.
Lalu Anies juga berharap penerusnya akan melanjutkan pembangunan LRT Fase 2A sepanjang delapan kilometer yang akan tersambung dari Kelapa Gading ke JIS di Jakarta Utara.
Perlu diketahui, saat ini akses ke JIS baru tersambung langsung dengan Bus Transjakarta. Adapun stasiun yang terdekat dari JIS ialah stasiun Ancol dan stasiun Tanjung Priok. Kedua stasiun ini berjarak sekitar 3-4 kilometer dari JIS. Sehingga pengguna KRL harus menyambung dengan moda transportasi lain seperti angkot atau ojek online.
Anies menjelaskan bahwa konsep integrasi Kawasan ini tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga dari sisi bisnis dan manajemen untuk memaksimalkan potensi ekonomi parawisata yang tinggi. Anies juga menyebut JIS merupakan kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata baru di Jakarta.
“Pengembangan destinasi wisata baru juga perlu didukung dengan konektivitas transportasi umum yang memadai serta infrastruktur pendukung lainnya,” jelas Anies.