PARBOABOA, Siantar - Untuk pergi ke luar kota, kita tentu harus menggunakan jalan tol agar cepat sampai. Berbeda dengan jalan raya pada umumnya, jalan tol memang memiliki peraturannya sendiri. Misalnya, motor roda dua kendaraan pribadi tidak boleh masuk ke jalan tol.
Tak hanya peraturan, jalan tol juga dilengkapi dengan sejumlah alat keselamatan guna meminimalisir fatal. Salah satunya Crash Cushion atau lebih dikenal dengan peredam tumbuk.
Crash cushion adalah benda berbentuk lekukan yang menutup ujung pagar pengaman dengan bagian ujung yang tumpul. Crash cushion ini teraplikasi bersama marka jalan dan ditempatkan pada percabangan antara pintu keluar atau off ramp dan jalur utama.
Nah lantas apa fungsi dari crash cushion?
Fungsi Crash Cushion
Sesuai dengan namanya, crash cushion berguna untuk meredam benturan bila terjadi insiden dari pengendara di jalan tol, khususnya saat berada di pecabangan antara jalur utama dan off ramp.
"Crash cushion berfungsi untuk meredam tumbuk benturan sehingga dapat mengurangi fatalitas yang terjadi akibat tabrakan kendaraan dengan objek hazard seperti ujung guardrail, lampu penerangan jalan umum, dan lain sebagainya," tulis keterangan dalam Instagram resmi Jasa Marga.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan kalau fungsi dari crash cushion yang menjadi pemisah di jalan sangatlah bagus untuk keselamatan dibanding hanya ujung guardrail.
“Kalau terjadi benturan ataupunCrash cushion sendiri umumnya dipasang pada pada jalan tol antardaerah atau luar kota. beberapa diantaranya seperti ruas Jalan Tol Jagorawi, Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran, Tol Serpong- Cinere, Tol Solo - Ngawi, Tol Batang - Semarang, dan Tol Jakarta Cikampek.
Maka dari itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merekomendasikan penggunaan crash cushion pada tiap jalan tol yang tentu secara fungsi untuk menekan fatalitas.
Di sisi lain, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) mengatakan bahwa meski sudah ada penggunaan crash cushion yang lebih aman, pengemudi diharapkan mampu lebih sadar akan keselamatan.
“Masalahnya adalah kita nggak bisa membuat pengemudi terlena dengan bantalan yang ada di jalan tol, karena semua itu ada ketentuannya,” jelas Sony ketika dihubungi kumparan.
Artinya, meski sudah ada banyak alat keselamatan yang digunakan pada jalan tol, pengemudi juga harus tetap berhati-hati dalam membawa kendaraannya di tengah jalan tol. Salah satunya yang ia tegaskan adalah masalah kecepatan mobil.
Sebab, kecepatan mobil kerap terjadi di jalan tol dan salah satu penyebab utama dari kecelakaan yang ada di tol adalah kecepatan dan juga faktor pengemudi.