PARBOABOA, Malaysia – Tunggal putra asal Malaysia, Lee Zii Jia akhirnya damai dengan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM). Juara All England 2021 itu diperbolehkan jadi pemain profesional.
Melalui instagram resminya, Zii Jia mengunggah foto bersama Presiden BAM Tan Sri Norza Zakaria dan orang tuanya. Ia merasa senang usai melakukan pertemuan tersebut.
“Saya senang dapat melakukan pertemuan pribadi dari hati ke hati dengan Presiden BAM Tan Sri Norza Zakaria bersama dengan orang tua saya. Saya senang bahwa kami sekarang menyelesaikan masalah ini dengan BAM setelah menerima restu Tan Sri untuk menjadi pemain profesional,” tulis @leeziijia.
Zii Jia menjamin, semua prestasi yang telah didapatkan dan bakal selalu menjadi milik Tan Sri Norza, BAM dan Malaysia. Tak lupa, Zii Jia juga bersyukur telah dibimbing dan dirawat oleh Tan Sri.
“Prestasi saya di masa lalu dan masa depan akan selalu menjadi produk Tan Sri Norza, BAM dan Malaysia. Saya selalu bersyukur bahwa Tan Sri membimbing, merawat, dan memberi saya kesempatan untuk mengabdi pada negara yang saya cintai,” sambungnya.
Kini, Zii Jia akan fokus pada Kejuaraan Beregu Asia. Ia berharap, klarifikasi tersebut dapat menyatukan semua warga Malaysia dan para pecinta bulutangkis.
“Saat ini, saya akan berkomitmen untuk Kejuaraan Beregu Asia. Semoga kesimpulan ini menyatukan kita sebagai warga Malaysia dan Fans Bulutangkis,” pungkasnya.
Sebelumnya, Zii Jia mendapat hukuman larangan bermain dari BAM setelah juara All England 2021 itu mengundurkan diri dari tim nasional. BAM bahkan menyarankan Zii Jia untuk pindah negara demi karirnya.
Usut punya usut, sanksi tersebut dipicu karena tuntutan Zii Jia kepada pihak Federasi Bulutangkis Malaysia itu. Wakil Presiden II BAM, Datuk Seri Jahaberdeen Mohd Yunoos membeberkan tiga tuntutan Zii Jia, yakni tim pelatih dan layanan pendukungnya sendiri, memilih turnamen yang ingin dia ikut, dan mendapatkan sponsornya sendiri.
Ketiga tuntutan tersebut dinilai tidak realistis dan akhirnya ditolak. Hal inilah yang membuat Zii Jia menyerahkan surat pengunduran diri. Selain itu, Zii Jia juga tidak tahan dengan tekanan di dalam skuad nasional.
“Pertama, dia mengatakan bahwa dia tidak tahan dengan tekanan dalam skuad nasional, dan bahwa gaya hidup di Akademi Bulu Tangkis Malaysia diatur dan dia merasa sangat sulit," jelas Datuk Seri.
“Di bawah persyaratannya, dia ingin memiliki tim pelatih dan layanan pendukungnya sendiri, untuk merencanakan turnamennya sendiri dan memiliki sponsor sendiri. Jelas kami menemukan persyaratan ini tidak mungkin dipenuhi dan tidak realistis," pungkasnya.
Melihat itu, badan nasional tanpa henti membujuk Zii Jia untuk tetap bertahan dengan menawarkan dirinya tunjangan keuangan yang lebih baik, namun semuanya sia-sia.