Banjir Kembali Merendam Kabupaten Toba

Banjir (KOMPAS.COM)

PARBOABOA, Toba - Banjir kembali merendam Kabupeten Toba pada Kamis (10/2/2022) dini hari. Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah rumah terendam banjir.

Banjir ini merendam dua desa di Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba. Para warga yang tengah istirahat terpaksa menguras air yang masuk ke dalam rumahnya.

Camat Bonatualunasi, Judiman Silitonga menyebut bahwa penyebab banjir ini karena meluapnya air sungai Aek Mandosi sehingga membuat tanggul penyangganya jebol.

Judiman mengatakan, ada sekitar 14 rumah yang terendam banjir. Daerah tersebut memang sering terendam banjir karena belum ada pembangunan tanggul baru.

“Meluap lagilah sungai Aek Mandosi, memang tidak seperti yang pertama lagi. Tapi, kawasan persawahan banyak yang kena dan ada 14 rumah warga yang ada di dua desa yang terserang banjir. Semalam, saya dari sana melihat secara langsung kejadian,” ujar Judiman, Kamis (10/2/2022).

Berdasarkan catatan Judiman, ada dua desa yang terkena banjir yakni Desa Silamosik dan Sibadihon. Di Desa Silamosik, terdapat 8 rumah warga yang terendam banjir sedangkan di desa Sibadihon ada 6 rumah.

“Di Desa Silamosik, ada delapan rumah, tidak seperti yang pertama kemarin (banjir sebelumnya). Di Desa Sibadihon, ada enam rumah yang kena. Dan ini masih melapor,” sambungnya.

Desa ini baru saja terendam banjir pada malam tahun baru 2022. Akibatnya, warga tidak dapat menikmati malam pergantian tahun pada waktu itu. Hingga saat ini, warga diminta untuk tetap waspada karena gerimis masih terus terjadi.

“Saya perkirakan banjirnya masih terjadi hingga sekarang karena memang masih terus gerimis kan. Memang tadi malam, saya baru kembali dari sana dan pagi ini saya akan ke sana lagi memastikan apa yang terjadi,” terangnya.

Judirman mengaku, pihaknya sudah berupaya membuat bendungan dari karung berisi tanah. Namun, timbunan karung plastik tersebut terbawa air hujan.

“Padahal semalam kita baru selesai menegerjakan tali air di areal Sungai Aek Mandosi itu. Langsung datang gerimis, timbunan karung plastik itu dibawa arus air lagilah,” sambungnya.

“Hingga saat ini, kita masih berpikir apa yang harus kita lakukan. Karena memang, alam tidak bisa kita lawan,” pungkasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS