PARBOABOA, Jakarta – Setiap manusia, memiliki daya serap otak yang berbeda-beda. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk melatih daya serap, adalah proses belajar.
Saat belajar, otak manusia akan menyerap hal-hal secara perlahan untuk kemudian disimpan dalam memori. Namun, seringkali dalam proses belajar timbul rasa tidak fokus dan lelah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Michael Twery, Direktur Pusat Riset Nasional Gangguan Tidur Institute Kesehatan Nasional Amerika, menjelaskan bahwa proses belajar akan lebih maksimal dan daya serapnya tinggi, apabila manusia tersebut memiliki waktu tidur yang cukup.
Michael mengatakan bahwa tidur malam, merupakan proses yang penting untuk kelangsungan belajar dan menghafal.
Proses ini berperan penting, karena sewaktu manusia tidur 7-8 jam, dapat menyimpan latihan-latihan fisik dan belajar menuju ingatan yang lebih permanen.
Selain tidur pada malam hari, kegiatan tidur sejenak pada siang hari, bagi orang dewasa juga bisa meningkatkan kinerja otak.
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of the American Geriatrics Society, menunjukkan bahwa mereka yang beristirahat siang satu jam, menunjukkan hasil lebih baik dalam tes mental daripada yang tidak melakukannya.
Namun Michael Twery merekomendasikan tidur paling lama 30 menit bagi kalangan dewasa muda yang sehat. Periode itu, menurutnya cukup untuk menghilangkan tekanan agar tidur dan akan membuat kita lebih terjaga
Namun, yang harus diperhatikan ialah, harus tetap memiliki tidur cukup di malam hari.
Karena apabila beristirahat sejenak di siang hari untuk menggantikan waktu tidurnya yang kurang di malam hari, maka tetap tidak sehat dan tidak membantu kinerja otak.
Berapa Lama Waktu Tidur yang Efektif?
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), manusia memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda tergantung tingkatan usianya.
Usia 0-1 Bulan
Bayi yang baru berusia 2 bulan umumnya memerlukan tidur selama 14-18 jam per hari.
Usia 1-18 Bulan
Pada rentang usia ini, bayi membutuhkan waktu tidur sekitar 12-14 jam per hari, termasuk tidur siang. Kualitas tidur yang cukup penting untuk perkembangan normal tubuh dan otak bayi.
Usia 3-6 Tahun
Anak-anak usia ini yang akan segera memasuki masa sekolah memerlukan istirahat tidur selama 11-13 jam per hari, termasuk tidur siang. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur pada anak di bawah usia enam tahun dapat meningkatkan risiko obesitas di masa depan.
Usia 6-12 Tahun
Anak-anak dalam rentang usia ini membutuhkan tidur selama 10 jam. Kurang tidur pada anak-anak dapat menyebabkan hiperaktivitas, kesulitan konsentrasi dalam belajar, dan masalah perilaku di sekolah.
Usia 12-18 Tahun
Pada masa remaja, tidur yang cukup adalah sekitar 8-9 jam. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang kurang tidur lebih rentan terhadap depresi, kesulitan dalam konsentrasi, dan penurunan kinerja sekolah.
Usia 18-40 Tahun
Orang dewasa sebaiknya tidur selama 7-8 jam setiap harinya. Para dokter merekomendasikan aturan ini untuk menjaga kesehatan yang baik.
Usia Lansia
Kebutuhan tidur cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. Pada lansia, yaitu usia 60 tahun ke atas, tidur sekitar 6 jam per hari sudah dianggap cukup.
Editor: Atikah Nurul Ummah