Waspada Gelombang Baru COVID-19: Masker Kembali Jadi Kebutuhan

Ilustrasi Virus Covid-19. (Foto: Dok. Kemenkes RI)

PARBOABOA, Jakarta –  Kementerian Kesehatan RI kembali mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi potensi lonjakan kasus COVID-19.

Melalui surat edaran resmi, kewaspadaan terhadap penyebaran virus dan penyakit menular lainnya kembali ditingkatkan.

Kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia kembali menjadi perhatian. Merespons situasi ini, Pemerintah Indonesia mengambil langkah antisipatif dengan mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat agar tidak lengah terhadap penyebaran virus.

Meski secara nasional tren kasus COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan—dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus di minggu ke-20 tahun 2025 (dengan positivity rate 0,59%)—Kementerian Kesehatan tetap mengimbau agar semua pihak tetap waspada. Saat ini, varian MB.1.1 tercatat sebagai varian dominan di Tanah Air.

Melalui Surat Edaran Dirjen P2 Nomor SR.03.01/C/1422/2025, Kementerian Kesehatan menegaskan pentingnya kesiapsiagaan bagi Dinas Kesehatan, unit pelaksana teknis (UPT) kekarantinaan dan laboratorium, fasilitas pelayanan kesehatan, serta seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi lonjakan kasus dan penyakit menular lainnya.

Kemenkes juga mendorong fasilitas kesehatan untuk kembali aktif mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.

Ini bukan hanya soal kebiasaan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, tetapi juga menggunakan masker di kerumunan atau saat merasa kurang sehat.

Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu langkah penting adalah menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir atau, bila tidak memungkinkan, menggunakan hand sanitizer sebagai alternatif.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk memakai masker, khususnya saat sedang sakit atau berada di tempat umum yang ramai, guna mencegah penularan penyakit.

Bila seseorang mengalami gejala infeksi saluran pernapasan, terlebih jika memiliki riwayat kontak dengan kasus berisiko, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Situasi Global

Diketahui, pada minggu ke-12 tahun 2025 hingga saat ini, beberapa negara Asia seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura menunjukkan peningkatan kasus COVID-19. Varian yang mendominasi antara lain XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, JN.1 di Hongkong, serta XEC (turunan JN.1) di Malaysia.

Kenaikan kasus ini diduga dipengaruhi oleh meningkatnya mobilitas penduduk, pelonggaran protokol kesehatan, serta penurunan cakupan vaksinasi booster di beberapa negara.

Meski tingkat penularan dan kematiannya masih tergolong rendah, lonjakan kasus ini tetap menjadi alarm penting bagi Indonesia.

Potensi penyebaran lintas negara sangat terbuka, terutama melalui arus wisatawan dan perjalanan bisnis.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia diharapkan meningkatkan kewaspadaan melalui penguatan surveilans genomik, edukasi publik, serta kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dalam mengantisipasi potensi lonjakan serupa di dalam negeri.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS