Bantuan Pemkab Simalungun Dinilai Tak Tepat, Korban Puting Beliung: Kami Butuh Bahan Bangunan atau Uang Tunai  

rumah milik Br.Gultom salah satu warga Desa Siborna yang rusak parah hingga kehilangan atap akibat hantaman angin puting beliung, Minggu (14/05/2022) lalu. (Foto: PARBOABOA/Patrick)

PARBOABOA, Simalungun - Korban bencana angin puting beliung di Desa Siborna, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun menilai bantuan dari pemerintah tidak sesuai dengan bencana yang menimpa mereka.

Menurut salah seorang korban bencana puting beliung, Ronald Siahaan bantuan sembako yang diberikan pemerintah tidak cocok dengan bencana alam yang menghancurkan rumahnya.

Ia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan berupa bahan bangunan atau uang tunai.

"Kami 35 KK (kepala keluarga) yang merupakan korban bencana alam diberikan bantuan sembako. Untuk kami, seng 50 lembar, beras 30 kilogram, telur 1 papan, gula 1 kilogram, mie instan 1 kardus, minyak goreng 1 kilogram. Bantuan ini saya rasa tidak cocok dengan kondisi bangunan yang saat ini hancur. Saya rasa pemerintah lebih cocok memberikan bantuan bahan bangunan atau kalau tidak lebih baik uang tunai saja, kami lebih butuh itu,"  katanya kepada Parboaboa, ditemui di teras rumahnya yang rusak, Selasa (16/05/2023)

Ronald memperkirakan kerugian yang ia alami hingga ratusan juta rupiah. Apalagi, di antara 35 KK korban puting beliung, rumahnya yang mengalami kerusakan paling parah.

"Total kerugian kami mencapai Rp250 juta. Oleh sebab itu kami butuh uluran tangan pemerintah karena rumah ini bukan hanya sebagai tempat tinggal tapi saya berjualan juga di sini," jelasnya.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Sosial menyerahkan paket sembako kepada 35 Kepala Keluarga (KK) korban bencana alam puting beliung.

Penyerahan bantuan paket sembako itu diserahkan oleh Sekda Simalungun, Esron Sinaga, Senin kemarin.

Pada Minggu (14/5/2023), bencana puting beliung melanda Desa Siborna, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, sekira pukul 14.00 Wib.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 43 rumah warga rusak akibat tersapu angin puting beliung, 17 di antaranya mengalami kerusakan berat.

“17 rumah warga dilaporkan rusak berat dan 26 rumah rusak ringan dengan mayoritas rusak pada bagian atap,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut.

Abdul Muhari menambahkan, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun telah diturunkan di lokasi kejadian dan telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat melakukan asesmen serta memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak.

“Selain itu, BPBD Provinsi Sumatera Utara juga telah meneruskan informasi kepada BPBD Kabupaten/Kota setempat untuk menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.”

BNPB juga mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan mitigasi seperti pemangkasan ranting, batang dan cabang pohon, pemantauan papan reklame, penguatan struktur bangunan rumah dan gedung, serta penataan kembali kabel listrik.

Editor: Kurnia Ismain
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS