Sebulan Belum Surut, Air Banjir Sintang Masih di Atas 1 Meter

Kondisi banjir di Sintang, Kalbar belum surut.

PARBOABOA – Banjir yang merendam pemukiman warga di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat telah lebih dari satu bulan, terhitung sejak Kamis (20/10). Namun, kondisi banjir belum surut juga. Ketinggian air banjir di beberapa lokasi masih cukup tinggi terutama di sekitar Sungai Kapuas dan Melawai yang ketinggiannya masih 1 sampai 4 meter.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Benyamin mengatakan, sampai saat ini, masih ada tujuh kecamatan di Sintang yang masih terendam. Tujuh kecamatan itu di antaranya Dedai, Kelam Permai, Binjai Hulu, Ketungau Hilir, Sempauk, Tempunak, dan yang terparah adalah Kecamatan Sintang. Empat lokasi di antaranya yang tergolong parah yakni Kecamatan Dedai, Tempunak, Sepauk, dan Sintang.

Sementara itu di beberapa daerah banjir mulai surut sehingga, jalan raya nasional lintas Melawi yang sebelumnya ikut terendam hampir setinggi 2 meter, saat ini sudah bisa dilewati kendaraan roda dua.

"Di beberapa lokasi sudah mulai surut sehingga jalan nasional lintas Melawi roda dua sudah bisa," tambah Benyamin.

Data dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per Jumat (20/11), sebanyak 4.901 KK atau 18.997 warga Sintang masih harus mengungsi. Para pengungsi itu tinggal tersebar di 103 lokasi pengungsian yang ada di tiga kecamatan.

Selain itu, dampak banjir juga membuat 77 gardu PLN terganggu, 27 di antaranya masih padam. Sehingga, ribuan pelanggan belum bisa mengakses listrik.

•        Kepala BNPB Tinjau Penanganan Banjir di Kalteng dan Kalbar

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto meninjau banjir di Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah yang dilakukan selama dua hari yakni pada Sabtu-Minggu (20-21/11/2021).

Peninjauan lokasi banjir di dua provinsi tersebut menjadi kegiatan perdana Mayjen TNI Suharyanto selaku Kepala BNPB setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 17 November kemarin.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, lokasi pertama yang ditinjau adalah Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat.

Muhari  menyebut kedatangan kepala BNPB itu untuk memastikan agar penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik dan mendapatkan informasi mengenai kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi secara langsung di lapangan.

Usai meninjau banjir di Kabupaten Sintang, kata Muhari, Suharyanto akan langsung bertolak menuju Provinsi Kalimantan Tengah yakni meninjau banjir yang melanda Kota Palangkaraya dan Pulang Pisau.

Menurutnya, kehadiran Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto di tengah bencana itu juga menjadi wujud respons cepat atas arahan Presiden Joko Widodo agar BNPB bekerja lebih keras. Sebab, sebagian besar wilayah Indonesia saat ini mengalami musim penghujan ditambah adanya fenomena La Nina, di mana hal itu berdampak potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS