Burung Walet: Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis, Cara Budidaya, Peran Ekologis dan Manfaatnya

Burung walet (Foto: iStock)

PARBOABOA – Burung walet atau dikenal dengan nama Ilmiahnya apodidae merupakan salah satu jenis burung yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia.

Keunikan sarangnya yang terbuat dari air liur telah membuat wallet menjadi komoditas berharga yang banyak diminati di pasar internasional.

Di Indonesia, keberadaan burung walet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah. Sarang burung walet telah digunakan dalam tradisi pengobatan tradisional turun temurun sebagai ramuan berkhasiat.

Khasiatnya yang dipercaya bagi kesehatan tubuh dan kulit telah membuat sarang burung walet menjadi permintaan yang terus meningkat di pasar lokal maupun internasional.

Tak hanya bernilai dari segi ekonomi dan kesehatan, burung wallet juga memiliki peran ekologis yang sangat penting.

Sebagai pemangsa serangga di udara, burung walet membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi serangga yang mungkin merugikan bagi manusia maupun tanaman.

Praktik perbuluan liar dan perusakan habitat dapat mengancam kelangsungan hidup burung walet di alam liar. Oleh sebab itu, upaya konservasi yang efektif perlu diambil untuk memastikan kelangsungan ekosistem mereka.

Dalam artikel ini, Parboaboa akan mengulas secara mendalam tentang burung walet, meliputi kelasifikasi, ciri-ciri, jenis, cara budidaya, peran ekologis dan manfaatnya untuk manusia. Untuk itu, jangan lewatkan tulisan ini ya.

Klasifikasi burung walet

Berikut adalah klasifikasi pada burung walet atau apodidae atau sistematika biologi, antara lain:

  • Kingdom : Animal
  • Fillum : Chordata
  • SubFillum : Vertebrata
  • Klas : Aves
  • Ordo : Apodiformes
  • Familia : Apodidae
  • Genus : Collocalia
  • Species : Collocalia fuciphagus (walet putih)
  • Collocalia gigas (walet besar)
  • Collocalia maxima (walet hitam)
  • Collocalia brevirostris (walet gunung)
  • Collocalia vanikorensis (walet sarang lumut)
  • Collocalia esculenta (walet sapi)

Ciri-ciri Burung Walet

burung walet

Ciri burung walet (Foto: mediaini)

Dalam buku Membangun Rumah Walet Hemat Biaya, oleh Ir. H. Nasir Salekat, MM, disebutkan bahwa terdapat 22 spesies burung walet yang telah ditemukan, dan 6 dari spesies tersebut berada di Indonesia.

Selain itu, walet juga memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari burung lainnya. Ada beberapa ciri-ciri burung wallet yang membuatnya berbeda dengan sriti, seperti berikut ini:

1. Ukuran Kecil

Burung walet memiliki tubuh yang kecil dan ramping, dengan panjang sekitar 10 hingga 15 cm dan berat yang biasanya kurang dari 50 gram.

2. Sayap Panjang

Salah satu ciri khas burung walet adalah sayapnya yang panjang dan sempit. Sayap yang kuat ini memungkinkan mereka terbang dengan cepat dan lincah, serta berburu serangga di udara.

3. Ekor Bercabang

Burung walet memiliki ekor yang bercabang atau bervariasi, tergantung pada jenisnya. Bentuk ekor ini membantu mereka dalam manuver saat terbang.

4. Warna Bulu

Sebagian besar burung walet memiliki bulu yang berwarna hitam atau cokelat tua, meskipun ada beberapa jenis yang memiliki warna bulu khusus atau bercorak.

5. Sarang dari Air Liur

Ciri paling khas dari burung walet adalah kemampuannya untuk membuat sarang dari air liurnya. Air liur ini mengandung zat yang membuat sarangnya menjadi lengket saat mengering, membantu menempel pada permukaan vertikal di gua atau bangunan tinggi.

6. Gigi Halus di Paruh

Burung walet memiliki gigi halus yang terletak di bagian dalam paruhnya. Gigi ini membantu mereka menangkap serangga kecil saat terbang.

7. Kemampuan Terbang Tinggi

Burung walet memiliki kemampuan terbang yang sangat baik. Mereka bisa terbang tinggi di langit dan seringkali tampak berputar-putar saat mencari makan.

8. Aktif di Sore dan Malam Hari

Sebagian besar burung walet bersifat nokturnal, artinya mereka aktif mencari makan dan bersarang di malam hari atau saat senja.

9. Penghasil Sarang Bernilai Ekonomi

Sarang burung walet memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena digunakan dalam industri makanan dan pengobatan tradisional.

10. Bersifat Koloni

Burung walet sering berkumpul dalam koloni besar saat mencari makan dan bersarang. Koloni ini bisa terdiri dari ribuan hingga jutaan burung walet.

Jenis Burung Walet

sarang burung walet

Jenis burung walet (Foto: investasiuntung.co)

Berikut ini beberapa jenis burung walet disertai dengan ciri-cirinya, antara lain:

1. Walet Putih (Collocalia fuciphagus)

ulan walet putih memiliki ciri khas yaitu menghasilkan sarang berwarna putih. Bulu walet ini berwarna coklat kehitaman dengan bulu bagian bawah keabu-abuan atau coklat, serta bulu ekor yang sedikit bercelah dan suaranya melengking tinggi.

Jenis walet putih berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 12 cm, mata berwarna coklat gelap, paruh hitam, dan kaki hitam. Walet putih banyak terdapat di Asia Tenggara, Filipina, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali.

Sarang walet putih seluruhnya terbuat dari air liur, sehingga menjadi yang paling mahal dibandingkan dengan sarang walet lainnya. Namun, kelebihan jenis walet putih adalah mudah dirumahkan dan tidak se-liar walet lainnya.

2. Walet Besar (Collocalia gigas)

Jenis walet berwarna hitam dengan bulu bagian bawah coklat gelap, bulu ekor bercelah suaranya keras dan berderik, merupakan jenis walet yang berukuran paling besar dibandingkan dengan jenis wallet lainnya, panjang tubuhnya sekitar 16 cm.

Untuk habitat wallet ini banyak terdapat disemannjung malaya, sumatera, kalimantan dan jawa terutama ditemukan didaerah perbukitan dan hutan hutan pegunungan pada setiap ketinggian.

3. Walet Sarang Hitam (Collocalia maxima)

Bulu walet sarang hitam memiliki warna coklat kehitam-hitaman dengan bulu ekor berwarna coklat kelabu dan sedikit bercelah. Kakinya berbulu merata dan burung ini termasuk dalam kategori walet sedang dengan panjang tubuh sekitar 12 cm. 

Penampilannya mirip dengan walet putih, dengan mata berwarna coklat tua, paruh hitam, dan kaki hitam.

Namun, suara walet sarang hitam terdengar mencicit. Jenis walet sarang hitam banyak terdapat di Himalaya timur, Filipina, Palawan, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa, dan dapat ditemukan di pesisir pantai atau pegunungan kapur.

4. Walet Gunung (Collocalia brevirostris)

Walet gunung terkenal memiliki warna hitam dengan warna ekor abu-abu kehitaman yang sedikit bercelah. Kakinya sedikit berbulu atau bahkan tidak berbulu sama sekali. Suaranya terdengar besar dan burung ini mempunyai panjang tubuh sekitar 14 cm.

Walet gunung banyak terdapat di Himalaya, China, Asia Tenggara, Andaman, Sumatera, Filipina, Palawan, dan Jawa Barat, terutama di daerah-daerah pegunungan yang paling tinggi.

5. Walet Sarang Lumut (Collocalia vanikorensis)

Walet sarang lumut memiliki bulu berwarna coklat kehitam-hitaman, dengan warna ekor yang lebih gelap dan hanya sedikit bercelah jika dilihat dari jauh. Penampilannya di lapangan mirip dengan walet putih, dengan suara melengking tinggi.

Burung ini termasuk dalam kategori burung walet sedang dengan panjang tubuh sekitar 12 cm. Jenis walet sarang lumut ini banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan daerah Pasifik Barat Daya.

6. Walet Sapi (Collocalia vanikorensis)

Walet berbulu hitam kebiru-biruan dengan warna yang mengkilap, memiliki bulu bagian bawah kelabu gelap, dan bagian perut agak putih.

Walet ini merupakan jenis burung yang paling kecil dengan panjang tubuh hanya sekitar 10 cm. Mata burung ini berwarna coklat gelap, paruh hitam, dan kaki hitam, serta suaranya melengking tinggi. 

Jenis walet ini banyak terdapat di Asia, Himalaya, China, Asia Tenggara, Papua Nugini, dan Australia. Di Indonesia, jenis burung ini banyak ditemukan di daerah Jawa dan Bali, dan habitatnya meliputi semua ketinggian permukaan, baik pada padang rumput berpohon terbuka atau terbuka.

Budidaya Burung Walet

harga sarang burung walet

Budidaya burung walet (Foto: agricorn.id)

Berikut ini beberapa proses cara budidaya burung Walet yang perlu diketahui di bawah ini:.

1. Pemilihan Tempat dan Bangunan

Tempat yang aman dan tenang menjadi faktor penting dalam budidaya walet. Peternak harus memastikan bahwa tempat tersebut terhindar dari kebisingan dan gangguan manusia. Bangunan yang digunakan harus memiliki ventilasi yang baik dan dinding yang kasar agar burung ini dapat menempel dan membuat sarang.

2. Persiapan Sarang

Sarang walet terbuat dari air liur yang mereka keluarkan dan bahan-bahan lain seperti rumput laut, daun pandan atau serai, dan kapur sirih. Untuk menarik walet datang ke tempat budidaya, sebaiknya disediakan bahan-bahan tersebut dengan bersih dan dijemur terlebih dahulu sebelum digunakan.

3. Pemberian Makanan

Walet dikenal suka memakan serangga kecil seperti capung, lalat, dan kutu kecil. Selain itu, walet juga membutuhkan air bersih untuk minum. Pemberian makanan dan air dilakukan secara rutin dan teratur.

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Walet tidak membutuhkan perawatan khusus, tetapi perlu dilakukan pembersihan sarang secara berkala untuk mencegah penyebaran penyakit. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan tempat budidaya, termasuk pembersihan bak kontrol dan saluran air.

5. Pemasaran

Sarang walet dikenal memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga pemasaran menjadi hal yang penting dalam budidaya walet. Pemasaran dapat dilakukan melalui toko obat, pasar tradisional, atau secara online.

6. Keuntungan Budidaya Burung Walet

Budidaya walet dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi peternak. Selain itu, dapat membantu meningkatkan produksi sarang walet secara berkelanjutan sehingga mampu memenuhi permintaan pasar.

Namun, dalam budidaya burung walet diperlukan kesabaran dan ketelatenan karena proses pembuatan sarang yang dilakukan oleh walet membutuhkan waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu, sebelum memulai budidaya walet, peternak harus memahami seluk-beluk bisnis ini secara detail dan melakukan perencanaan yang matang.

Peran Ekologis dan Manfaatnya

manfaat sarang burung walet

Manfaat sarang burung walet (Foto: iStock)

Burung walet memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem. Meskipun ukurannya kecil, burung walet memberikan kontribusi yang signifikan bagi keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Berikut adalah beberapa peran ekologis burung walet:

  • Pengendali Populasi Serangga

Burung walet merupakan predator alami bagi serangga kecil di udara seperti lalat, capung, dan nyamuk. Dengan jumlah burung walet yang besar dan aktifitas terbangnya yang lincah, mereka membantu mengendalikan populasi serangga-serangga tersebut yang dapat menjadi gangguan bagi manusia atau tanaman.

  • Pembersih Udara

Dengan memangsa serangga di udara, burung walet membantu membersihkan udara dari serangga-serangga yang bisa menyebabkan penyakit atau mengganggu kenyamanan manusia.

  • Polinator

Beberapa jenis burung walet juga berperan sebagai polinator bagi tanaman tertentu. Ketika mereka mencari nektar dari bunga, serbuk sari menempel pada bulu-bulu mereka dan tersebar ke bunga lainnya, membantu dalam proses penyerbukan tanaman.

  • Sirkulasi Nutrien

Kotoran burung walet yang kaya nutrien dapat memberikan kontribusi positif pada sirkulasi nutrien di ekosistem. Nutrien-nutrien ini dapat membantu menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tumbuhan.

  • Sumber Makanan bagi Predator Lain

Burung walet juga berperan sebagai sumber makanan bagi predator lain di ekosistem, seperti burung pemangsa atau hewan pemangsa lainnya. Ini membantu menjaga keseimbangan rantai makanan di alam.

  • Indikator Kualitas Lingkungan

Kehadiran burung walet dalam suatu daerah dapat menjadi indikator kualitas lingkungan. Jika populasi walet menurun atau mereka meninggalkan daerah tersebut, bisa jadi ada masalah lingkungan yang perlu diatasi, seperti penurunan ketersediaan makanan atau kerusakan habitat.

  • Pembersih Sampah Organik

Sarang burung walet yang terbuat dari air liur dapat membersihkan udara dari sampah organik yang melayang di udara, seperti serbuk bunga yang sudah mati atau potongan tumbuhan.

  • Menjaga Keseimbangan Ekosistem Air dan Darat

Burung walet sering bermigrasi antara lingkungan air dan darat, seperti danau, sungai, atau rawa-rawa ke daerah perkotaan atau pedesaan. Mereka membantu menjaga keseimbangan dan interaksi antara kedua ekosistem tersebut.

  • Manfaat Sarang Burung Walet

Sarang burung walet memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena digunakan dalam industri makanan dan pengobatan tradisional. Sarang burung walet dianggap memiliki manfaat untuk kesehatan manusia, seperti meningkatkan vitalitas, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memiliki efek anti-penuaan (meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim ini).

FAQ – Tentang Burung Walet

1. Kenapa air liur burung walet mahal?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan air liur burung walet mahal, seperti tingginya perminataan di negara Asia, seperti Tiongkok, khasiatnya untuk kesehatan, keterbatasan sumber daya (jumlah air liur yang dihasilkan oleh walet dalam satu kali muntah terbatas, sehingga menyebabkan suplai air liur menjadi terbatas pula).

2. Berapa harga sarang burung walet 1 kg?

Harga sarang burung walet dapat bervariasi tergantung pada kualitas, ukuran, dan lokasi pasar. Secara umum, harga sarang walet berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per kilogram.

Di pasar lokal Indonesia, harga sarang walet biasanya lebih terjangkau daripada di pasar internasional. Di daerah produsen sarang burung walet seperti Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Jawa, harga sarangnya berkisar dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah per kilogram.

Namun, di pasar internasional, harga sarang walet lebih tinggi karena permintaan yang tinggi dari negara-negara seperti Tiongkok dan Singapura. Di pasar internasional, harga sarangnya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram, terutama untuk sarang dengan kualitas dan ukuran terbaik.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS