Cari Kayu Manis di Hutan, Warga Madina Hilang Misterius

Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian terhadap korban yang hilang di dalam hutan di Madina. Korban hilang saat mencari kayu manis dalam hutan, dan kini, Senin (16/1/2023) korban belum juga ditemukan. (Foto: Dok. Humas SAR Medan)

PARBOABOA, Medan - Fakhruddin (58) warga Kelurahan Tano Bato Kecamatan Penyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatra Utara (Sumut) hilang misterius di dalam hutan yang tak jauh dari rumahnya. Pencarian sudah dilakukan dan hingga delapan hari belum juga ditemukan.

Tim Search and Rescue (SAR) yang mendapatkan informasi kehilangan korban langsung melakukan upaya penyisiran di sekitar hutan untuk mencari korban. Hingga delapan hari pencarian, keberadaannya belum juga ditemukan.

"Awalnya pada Minggu (8/1/2023) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, korban pergi ke hutan untuk mencari kayu manis (kayu bulat) bersama dengan tiga orang temannya," kata Humas Basarnas Medan Sariman Sitorus, kepada Parboaboa, Senin (16/1/2023).

Pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, ketiga temannya mengajak korban untuk kembali ke rumah. Korban malah menyuruh ketiga temannya untuk pulang terlebih dahulu dan akan menyusul.

Sariman menerangkan, hingga malam hari pukul 20.00 WIB, korban tak kunjung pulang ke rumah sehingga keluarga korban dan teman-temannya mulai curiga dan berusaha melakukan pencarian namun korban tak kunjung ditemukan hingga dilaporkan ke Unit Siaga SAR Madina.

Mendapat informasi ini Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian terhadap korban.

Sariman melanjutkan pencarian yang melibatkan Rescuer Unit Siaga SAR Madina, TNI/Polri, Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan warga sekitar yang berjumlah sekitar 60 orang dibagi menjadi 3 tim dengan memperluas area pencarian hingga 18 kilometer (KM) persegi.

"Setelah di hari keempat tim menemukan celana korban, tim melakukan pencarian dengan menyisir di sekitar lokasi penemuan celana korban hingga menuju tepi jurang dengan membentuk lingkaran dengan luas area 1 km persegi," ungkapnya.

Proses pencarian hingga hari kedelapan terus diperluas dan metode pencarian yang digunakan juga terus dikembangkan menggunakan metode pencarian korban dengan mengikuti jalan setapak yang mungkin dilalui menuju arah Utara.

"Metode kedua dengan detection mode yaitu mendeteksi keberadaan korban melalui jejak yang pernah dilalui korban hingga ditemukannya tanda-tanda korban seperti topi dan celana korban, namun hingga sekarang ini pencarian belum membuahkan hasil," jelasnya.

Masih Sariman menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi seluruh unsur yang terlibat dan keluarga korban, serta mengingat luasnya area pencarian yang telah dilakukan, maka Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, dan akan dilanjutkan dengan pemantauan. 

"Meskipun demikian apabila suatu waktu ada ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, maka Basarnas melalui unit siaga SAR Madina akan kembali melaksanakan operasi SAR," tukasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS