Cegah Kanker Serviks Sejak Dini, Berikan Anak Vaksin HPV pada saat BIAS

Vaksin HPV digunakan untuk mencegah infeksi virus HPV pemicu kanker serviks (Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul)

PARBOABOA, Jakarta - Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) merupakan program kesehatan secara nasional yang meliputi pemberian imunisasi atau vaksin lanjutan pada anak usia sekolah dasar yang dilaksanakan pada bulan Agustus dan November setiap tahunnya.

Pada program BIAS di bulan Agustus biasanya diberikan imunisasi Campak, sedangkan pada bulan November dilakukan imunisasi Dt dan Td guna melawan penyakit tetanus dan difteri, terkadang juga mencakup perlindungan terhadap batuk rejan atau perusis.

Di wilayah DKI Jakarta sendiri, program BIAS sudah berjalan sejak 2016 silam, untuk bulan Agustus yang diberikan adalah vaksin Human Papillomavirus (HPV).

Program itu dialokasikan pemerintah secara gratis dengan sasaran anak berusia kelas 5 dan 6 sekolah dasar atau setara dengan anak usia 9-13 tahun.  

Sementara, anak yang dikategorikan tidak bersekolah formal khususnya di wilayah Jakarta tetap berhak mendapatkan vaksinasi HPV selama rentang usia sesuai dengan sasaran program tersebut.

Untuk itu, dokter sekaligus Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr A Rhyza Vertando Halim mengimbau orang tua agar memberikan anak vaksin HPV sebagai upaya pencegahan kanker serviks sejak dini.

“Saya imbau agar ayah/bunda sekalian untuk mengikutsertakan anaknya dilakukan vaksinasi HPV. Karena sudah terbukti aman, berkhasiat, serta bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker serviks,” ungkap Rhyza saat menjadi pembicara dalam ‘Talkshow Kesehatan’ yang diadakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, di Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Tahap pemberian vaksin HPV pada anak dilakukan dua kali, yang pertama diberikan di usia kelas 5, sedangkan dosis kedua saat kelas 6 sekolah dasar.

Diketahui jika secara umum pemberian vaksinasi HPV pada anak tergolong aman untuk dilakukan. Menurut Rhyza, kontra-indikasi absolut atau larangan pemberian vaksin dapat dimungkinkan apabila anak memiliki riwayat alergi berat dengan reaksi pingsan bahkan syok anafilaktik.

“Demam, batuk, pilek kalau seperti ringan sebetulnya tidak masalah (untuk vaksinasi HPV). Cuma kalau misalnya memang perlu ada perawatan atau kondisinya cukup membutuhkan perhatian, sebaiknya ditunda dulu. Sampai sembuh, baru nanti dilakukan vaksinasi supaya lebih nyaman dan aman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rhyza mengatakan nantinya pemberian vaksin HPV akan direalisasikan menjadi program nasional dalam waktu dekat sehingga anak sekolah dasar di luar wilayah DKI bisa mendapatkannya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS