COVID-19 Kembali Melonjak di Indonesia, Tembus 267 Kasus per Minggu

COVID-19 kembali melanda Indonesia, jumlahnya mencapai 267 kasus pada awal Desember 2023. (Foto: Freepik/ @jcomp)

PARBOABOA, Jakarta – Kasus Corona atau COVID 19 di Indonesia dilaporkan kembali melonjak pada awal Desember 2023. Jumlahnya mencapai 267 per minggu, naik dari rentang sebelumnya yang hanya berkisar 10-20 kasus.

Sementara itu, sekitar 60 hingga 131 pasien Covid-19 telah dirawat di rumah sakit per 6 Desember, dengan tingkat keterisian rumah sakit mencapai 0.06%. Dan angka kematian berkisar antara 0 hingga 3 kasus per hari.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, peningkatan kasus terjadi akibat munculnya varian baru virus COVID-19, yakni varian Eris atau EG.5 dan EG.2, yang juga dominan di Singapura.

Nadia menyarankan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, kembali menggunakan masker di tempat umum, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan mereka dengan penyakit bawaan atau komorbid.

Kepentingan pemakaian masker juga ditekankan, sambil membiasakan kebiasaan cuci tangan dan segera memeriksakan diri saat merasa tidak sehat.

Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pun menghimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi dosis lengkap atau booster, guna meningkatkan tingkat antibodi dan memperpanjang perlindungan terhadap infeksi COVID-19.

Kasus COVID-19 di Singapura

Sebelumnya, Singapura juga menghadapi peningkatan kasus COVID-19, melonjak dua kali lipat dalam rentang waktu 19-25 November.

Kenaikan ini dipicu oleh faktor seperti mobilisasi warga menjelang libur panjang dan melemahnya imunitas populasi.

 Meskipun terjadi peningkatan penularan, Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit dan memerlukan perawatan intensif tetap stabil.

Varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3 menjadi penyebab utama penyebaran COVID -19 di Singapura.

Tingginya kasus di sana juga menciptakan peningkatan permintaan akan alat tes COVID -19, terutama uji cepat antigen (ART), yang menyebabkan kelangkaan stok di beberapa apotek dan tempat penjualan obat.

Sekilas Awal Kasus COVID-19 di Indonesia

Pada 2 Maret 2020, Indonesia pertama kali mencatatkan kasus COVID-19, yang menyerang dua warga Depok, Jawa Barat.

Maria Darmaningsih (64) dan putrinya Sita Tyasutami (31) terinfeksi setelah melakukan kontak dekat dengan seorang warga Jepang yang dinyatakan positif COVID-19 di Malaysia.

Wabah ini dengan cepat menyebar ke berbagai daerah, menyebabkan banyak orang mengalami gejala COVID-19 seperti sesak nafas, demam, dan berbagai gejala lainnya.

Situasi semakin memburuk, menciptakan kelangkaan alat kesehatan, masker, dan disinfektan di pasaran.

Hal ini membuat Wisma Atlet beralih fungsi menjadi tempat isolasi sementara pasien COVID-19.

Namun, pada saat yang sama, banyak tenaga kesehatan mengorbankan nyawa mereka dalam melawan pandemi ini, dengan jumlah tenaga medis yang meninggal mencapai 2.087, di mana 751 di antaranya adalah dokter.

Total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia pun mencapai 6.813.429, dengan 6.646.827 orang telah sembuh dan korban meninggal sebanyak 161.918.

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS