PARBOABOA, Jakarta – Raksasa yang telah lama mengembangkan nuklir ini memanfaatkan betul teknologi kekinian dalam sistem pertahanannya. Termasuk kecerdasan buatan, robot, dan drone. Alhasil, persenjataan mereka sangat maju sekarang. Di laut, mereka telah menjadi adidaya dunia.
Sesungguhnya, sampai tahun 1945 sebagian wilayah China masih menjadi jajahan Jepang. Namun, begitu Perang Dunia II usai negara tirai bambu langsung bangkit. Mereka belajar keras dan menyontek dari sana-sini; kalau perlu ya nemalsu. Hasilnya? Kini mereka sudah jauh lebih besar dan perkasa secara militer bahkan dibanding Jepang si penjajah itu sendiri.
Mao Tse Tung merupakan motor utama yang membangun mentalitas baja rakyat Cina. Kondisi kejiwaan yang mantap inilah modal utama yang membuat mereka perkasa betul sekarang di segala lapangan.
Sepeninggal Mao, negara ini dipimpin oleh para negarawan tulen. Yang terbesar dari mereka tentu adalah Deng Xiaoping dan presiden sekarang, Xi Jinping. Deng yang menggagas modernisasi. Sedangkan Xi, dia yang menjadikan China 'super power'.
Hari ini China memperlihatkan pencapaiannya di bidang militer dari tahun 1945 hingga 2025. Parade akbar yang berlangsung di Lapangan Tiannanmen, Beijing, barusan dihadiri banyak pemimpin dunia. Vladimir Putin, Kim Jong Un, dan Prabowo Subianto, termasuk.
Kendati menonton dari Bogor saja lewat layar 'CNN International', tak urung diriku berkali-kali berdecak kagum sebab buatan China ternyata bulan abal-abal lagi meski kesingnya belum kunjung 'eye-catcing' macam ' yang 'made in US'. Apalagi kalau sampai aku hadir langsung di Tiananmen! Deru kendaraan perang dan pesawat tempur yang melaju pasti akan lebih menyihir lagi.
Memang, benarlah anjuran agar kita belajar hingga ke China. Bukan menimba ilmu ketentaraan saja di sana tapi juga mencari tahu cara mengurusi negara dengan benar. Dengan begitu, tak hanya bisa omon-omon lagi kita tapi mampu menghasilkan barang mulai dari peniti hingga pesawat AWACS dan peluru kendali berhulu ledak nuklir.
Editor: Rin Hindryati
