PARBOABOA - Diabetes dikenal sebagai salah satu gangguan metabolik yang serius, ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang panjang.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin atau ketika insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara efektif oleh tubuh.
Akibatnya, terjadi akumulasi glukosa dalam darah, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat berujung pada komplikasi kesehatan yang serius dan beragam.
Di Indonesia, diabetes bukan hanya menjadi isu kesehatan masyarakat tetapi juga salah satu penyebab utama kematian.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh International Diabetes Foundation (IDF) pada 2021, sekitar 19,5 juta orang di Indonesia yang menderita diabetes, menempatkan negara ini di peringkat kelima secara global dari segi jumlah penderita diabetes.
Dari jumlah tersebut, 41.817 kasus diabetes tipe 1 dan sekitar 7.838 kasus diabetes tipe 2 dilaporkan pada 2022.
Tingginya angka-angka ini pun memicu pertanyaan tentang kesembuhan penyakit diabetes. Mengingat risikonya yang cukup beragam, meliputi stroke, serangan jantung, masalah pembuluh darah, gangguan mata, ginjal, dan saraf.
Faktanya, diabetes bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan. Menurut laporan Indonesian Journal of Public Health and Nutrition yang diterbitkan pada 2021, diabetes tidak dapat disembuhkan karena merupakan penyakit kronis.
Baik itu diabetes tipe 1 dan 2, tidak memiliki obat untuk menyembuhkannya seperti yang dilaporkan oleh Diabetes UK.
Hal senada juga disampaikan oleh Rudi Aprianto, Dokter Umum di Rumah Sakit Balimbingan.
Menurutnya, diabetes bisa dikontrol dengan mengonsumsi obat penurun gula darah yang dianjurkan oleh dokter hingga penerapan gaya hidup sehat.
"Contohnya dengan olahraga teratur, mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak memicu peningkatan gula dalam tubuh," ujarnya pada Rabu (28/02/2024).
Selain pengobatan dan gaya hidup, pendidikan kesehatan menjadi kunci penting dalam mengelola diabetes.
Edukasi pasien dan keluarga tentang cara mengelola diabetes secara efektif sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi.
Ini termasuk pemahaman tentang pentingnya pemantauan gula darah secara rutin, pemilihan makanan yang tepat, pentingnya aktivitas fisik, dan kapan harus meminta bantuan medis.
Penggunaan teknologi kesehatan terkini juga berperan penting dalam pengelolaan diabetes.
Aplikasi seluler yang dapat memantau kadar gula darah dan memberikan rekomendasi pola makan, serta perangkat pemantauan gula darah yang terhubung secara digital, memberikan kemudahan bagi pasien untuk mengelola kondisi mereka secara lebih efektif.
Cara Mencegah Diabetes
Meski demikian, penting untuk menggarisbawahi bahwa strategi utama dalam mengelola diabetes adalah melalui pencegahan.
Gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, aktivitas fisik teratur, dan pengelolaan berat badan, bisa sangat efektif dalam mencegah atau menunda onset diabetes tipe 2, bentuk paling umum dari penyakit ini.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada tiga strategi kunci untuk mencegah diabetes, yakni:
Meningkatkan Konsumsi Buah dan Sayuran
Studi terbaru dari Eropa menemukan bahwa penambahan sekitar 66 gram buah dan sayuran ke dalam asupan harian bisa menurunkan risiko diabetes sebesar 25%.
Hal ini disebabkan oleh kandungan serat, vitamin, dan antioksidan yang tinggi pada buah dan sayuran yang berperan dalam menurunkan risiko tersebut.
Oleh karena itu, perlu untuk memastikan setidaknya setengah dari isi piring adalah buah dan sayuran setiap kali makan.
Mengurangi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak
Di era makanan dan minuman modern yang seringkali sarat dengan gula, garam, dan lemak, Kementerian Kesehatan merekomendasikan pembatasan konsumsi harian menjadi maksimal 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram), dan 5 sendok makan lemak (67 gram) sebagai langkah preventif.
Salah satu strategi mudah untuk mengikuti saran ini adalah dengan meminimalkan penggunaan makanan dan minuman olahan yang memiliki kandungan tinggi gula dan lemak, sekaligus memilih camilan yang lebih sehat, seperti buah dan sayuran.
Melakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur
Memulai perjalanan menuju gaya hidup sehat bisa dimulai dengan sederhana, yaitu dengan merenungkan jenis aktivitas fisik yang Anda nikmati.
Berkomitmen untuk terlibat dalam aktivitas fisik selama minimal 30 menit setiap hari atau mencapai total 150 menit per minggu tidak hanya menguntungkan kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga secara signifikan meningkatkan kualitas hidup.
Manfaat yang dapat dirasakan meliputi peningkatan sensitivitas insulin, yang sangat penting dalam pencegahan diabetes, pemeliharaan berat badan yang ideal, peningkatan mood, peningkatan kualitas tidur, dan kontrol tekanan darah yang lebih baik.
Editor: Lidya Sianipar