PARBOABOA - Obsessive Corbuzier's Diet (OCD) adalah salah satu jenis diet yang cukup populer di Indonesia. Terinspirasi oleh Deddy Corbuzier, diet ini menganjurkan konsep intermittent fasting dan pemilihan makanan yang tepat untuk mencapai berat badan yang ideal.
Meskipun dianggap sebagai diet yang efektif, diet OCD juga menuai kontroversi dan perdebatan mengenai keamanan dan efektivitasnya. Sebelum mencobanya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan bahwa pola diet ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan.
Oleh karena itu, Parboaboa sudah mengulas seputar diet OCD Deddy Corbuzier dan cara pengaplikasiannya. Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Diet OCD?
Obsessive Corbuzier's Diet adalah sebuah pola makan yang terdiri dari periode puasa dan periode makan dalam jangka waktu tertentu. Diet ini didasarkan pada konsep intermittent fasting, yaitu pola makan yang melibatkan periode makan yang terbatas dalam waktu tertentu dan periode puasa yang lebih panjang.
Prinsip utama diet OCD adalah membagi waktu makan menjadi dua periode, yaitu periode makan dan periode puasa. Selama periode makan, Anda diperbolehkan makan sepuasnya, tetapi hanya diperbolehkan makan makanan rendah karbohidrat dan gula, seperti daging, telur, sayuran, dan buah-buahan.
Pada diet ini, terdapat dua jenis puasa yang dapat dilakukan, yaitu puasa 16 jam dan puasa 24 jam. Puasa 16 jam dilakukan dengan hanya makan dalam jangka waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam. Misalnya, seseorang dapat mulai makan pada pukul 12 siang, maka ia hanya dapat makan hingga pukul 8 malam dan berpuasa sampai pukul 12 siang keesokan harinya.
Sementara itu, puasa 24 jam dilakukan dengan hanya makan sekali dalam sehari, dengan jangka waktu 24 jam antara dua kali makan. Dalam Diet ini, jenis makanan yang dikonsumsi juga harus diperhatikan.
OCD diet juga menekankan pada pentingnya menghindari makanan yang mengandung gula dan karbohidrat tinggi, serta makanan olahan dan makanan cepat saji. Selain itu, diet ini juga mengajarkan untuk memperhatikan porsi makan dan memperhatikan waktu makan yang tepat.
OCD diklaim dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan tubuh. Namun memiliki beberapa kelemahan dan risiko yang perlu diperhatikan. Puasa selama 16 atau 24 jam dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan dan kelelahan.
Selain itu, diet ini dapat mengganggu pola makan yang sehat dan menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu jika tidak dilakukan dengan benar. Ada juga kemungkinan kecanduan makanan dan keinginan untuk makan lebih banyak setelah periode puasa selesai.
Cara Diet OCD
Kunci keberhasilan diet OCD adalah dengan melakukan gaya hidup sehat dan pola makan yang teratur. Namun, perlu diingat bahwa OCD tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu.
Untuk itu, penting untuk mengetahui cara diet yang tepat agar terhindar dari risiko buruk yang mungkin terjadi. Berikut adalah cara ocd diet yang benar, yaitu:
1. Pilih jenis puasa yang sesuai
Dalam Diet OCD Deddy Corbuzier, terdapat dua jenis puasa yang dapat dilakukan, yaitu puasa 16 jam dan puasa 24 jam. Pilih jenis puasa yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
Jika Anda baru memulai, mulailah dengan menu diet apa itu diet ocd OCD seminggu puasa 16 jam dan secara bertahap tingkatkan durasi puasa Anda.
2. Tentukan jendela makan
Setelah menentukan jenis puasa yang sesuai, tentukan juga jendela makan Anda. Jendela makan adalah waktu yang diberikan untuk mengonsumsi makanan setelah periode puasa selesai.
Misalnya, jika Anda melakukan puasa 16 jam, jendela makan Anda akan berada dalam jangka waktu 8 jam. Tentukan jendela makan yang tepat sesuai dengan jadwal Anda.
3. Pilih makanan yang tepat
Dalam mengaplikasikan diet ini, jenis makanan yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Makanan yang direkomendasikan adalah protein tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, dan telur, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan selada, serta buah-buahan seperti apel, stroberi, dan jeruk.
Hindari makanan yang mengandung gula dan karbohidrat tinggi, serta makanan olahan dan makanan cepat saji.
4. Perhatikan porsi dan waktu makan
Salah satu kunci keberhasilan diet OCD adalah memperhatikan porsi dan waktu makan. Anda disarankan untuk makan makanan yang rendah karbohidrat dan gula, seperti daging, ikan, sayuran, dan buah-buahan.
Namun, meskipun makanan ini diperbolehkan, Anda tetap harus memperhatikan porsinya. Jangan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Usahakan untuk makan sampai merasa kenyang, tetapi tidak terlalu kenyang.
5. Minum banyak air
Selama masa diet, penting untuk memperhatikan asupan cairan. Minum banyak air sangat disarankan, karena dapat membantu mempercepat metabolisme tubuh dan membantu menjaga keseimbangan elektrolit.
Selain itu, minum banyak air juga dapat membantu mengurangi rasa lapar dan menghindari kebiasaan ngemil.
6. Lakukan secara konsisten
Kunci utama keberhasilan diet OCD adalah konsistensi. Pastikan untuk menjaga waktu makan yang sama setiap hari dan memastikan makanan yang dikonsumsi sesuai dengan aturan diet.
Jangan putus asa jika mengalami kesulitan di awal dan jangan tergoda untuk makan camilan atau makanan yang tidak diperbolehkan selama periode puasa.
Efek Samping Diet OCD
Meskipun memiliki potensi untuk membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan, namun ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan ketika melakukan diet ini, di antaranya:
1. Risiko dehidrasi
Dalam pola puasa, Anda akan membatasi waktu makan dan minum. Ini bisa membuat tubuh Anda kekurangan cairan dan mengakibatkan dehidrasi.
Risiko dehidrasi akan semakin meningkat jika Anda tidak memperhatikan asupan air putih selama periode puasa dan jendela makan. Dehidrasi dapat menyebabkan pusing, lelah, kram otot, hingga mempengaruhi kesehatan ginjal Anda.
2. Penurunan kadar gula darah
Selama melakukan puasa, tubuh Anda tidak akan mendapatkan asupan gula dari makanan. Ini dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang berlebihan. Penurunan kadar gula darah yang drastis dapat menyebabkan pusing, lemas, bahkan pingsan.
Jika Anda memiliki riwayat masalah kesehatan seperti diabetes, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani diet.
3. Masalah gastrointestinal
Puasa yang dilakukan dalam pola OCD ini dapat mempengaruhi sistem pencernaan Anda. Ketika Anda makan dalam jendela makan, cenderung makan dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya dan makanan tersebut akan diproses oleh sistem pencernaan dalam waktu singkat. Hal ini dapat menyebabkan perut kembung, kram, diare atau sembelit.
4. Gangguan psikologis
Dalam pola makan OCD, Anda akan membatasi waktu makan dan mengonsumsi makanan yang sangat terbatas. Hal ini dapat menyebabkan rasa frustasi dan sulit untuk dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.
Jika Anda merasa terganggu secara emosional atau terobsesi dengan pola makan, ini dapat berdampak pada kesehatan mental Anda dan memicu gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia.
5. Kurangnya asupan nutrisi
Mengurangi asupan makanan selama diet dapat mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi dalam jangka waktu panjang. Tubuh membutuhkan nutrisi untuk berfungsi dengan baik, dan kurangnya nutrisi dapat mempengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Jika diet ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama, ini dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral yang dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh Anda.
Demikian informasi seputar diet OCD lengkap dengan cara mengaplikasikan dan dampak yang ditimbulkan. Pastikan untuk menjalani masa diet yang benar dan diawasi oleh dokter atau ahli gizi agar terhindar dari bahaya atau risiko yang mungkin saja terjadi.