Email yang Menumpuk Bisa Memicu Pemanasan Global?

Ilustrasi

PARBOABOA - Belakangan ini pengguna media sosial tengah ramai memperbincangkan dampak dari menumpuk email terhadap terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global.

Beberapa di antara kita pasti pernah merasa malas menghapus email yang kita terima? Bahkan tidak semua email yang masuk itu penting, seperti email dari sosial media yang hanya berisi notifikasi , atau juga email yang hanya berupa promosi.

Tidak bisa dipungkiri, digitalisasi memudahkan banyak aktivitas manusia saat ini. Akan tetapi, aktivitas digital ternyata ikut menyumbang jejak karbon (carbon footprint) atau jumlah emisi yang dihasilkan manusia.

Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Lancaster, Mike Berners-Lee, aktivitas mengirim email dapat menghasilkan jejak karbon (carbon footprint).

Menurut Berners-Lee, satu buah email dapat menyumbangkan estimasi sekitar 4 gram emisi karbon. Apabila email tersebut disertai dengan lampiran seperti foto, maka besaran emisi karbon yang dihasilkan bisa lebih besar, yakni mencapai 50 gram.

Hal serupa juga berlaku pada email spam. Meski jumlahnya sedikit, email yang terus ditumpuk juga ikut andil menghasilkan emisi karbon sebesar 0,3 gram/email.

Tumpukan email disebut akan membuat kinerja server layanan email menjadi lebih besar sehingga menghasilkan polusi lebih tinggi yang dapat meningkatkan emisi karbon bumi. Peningkatan emisi karbon merupakan faktor pendorong terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global.

Emisi karbon yang dihasilkan email sangat erat hubungannya dengan penggunaan listrik. Untuk dapat menyimpan email, penyedia layanan email membutuhkan server yang terdiri dari mesin data center (pusat data).

Tak jarang untuk memasok sumber listrik, perusahaan penyedia data center masih menggunakan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara.

Untuk itu, semakin besar energi listrik yang digunakan, emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil pada pembangkit listrik tentu akan semakin banyak.

Berdasarkan data The Good Planet, pada tahun 2019, tercatat ada lebih dari 2,3 miliar pengguna global yang terdaftar menggunakan layanan email. Diperkirakan ada sekitar 293,6 miliar email yang dikirimkan setiap harinya.

Untuk setiap 1 GB data yang disimpan di data center, penyedia layanan email diperkirakan membutuhkan pasokan listrik sebesar 32 kWh.

Apabila seluruh pengguna rutin menghapus 10 email aja per hari diklaim dapat menghemat penyimpanan sebesar 1,7 juta GB atau setara dengan 55,2 juta kWh listrik yang digunakan data center.

Alhasil, penyedia data center diperkirakan dapat mengurangi penggunaan 19.356 ton batu bara yang sebanding dengan 39.035 metrik ton emisi karbon.

Meski emisi karbon yang dihasilkan dari email tampak bisa dikurangi, langkah menghapus email nampaknya tidak menyumbang pengaruh yang besar terhadap banyaknya emisi karbon yang dihasilkan dari sumber lain, seperti buangan kendaraan bermotor, kebarakan, limbah pabrik, hingga perubahan fungsi hutan.

Kira-kira, pengurangan emisi karbon yang dicapai dengan mengurangi jumlah email yang dikirimkan setiap hari hanya sebesar 0.0037 persen dari total emisi karbon tahunan.

Di negara-negara maju, pemerintah memulai kebijakan mitigasi dengan hal-hal kecil. Pemerintah Inggris, misalnya, menyerukan agar penduduknya mengurangi pengiriman email atau surat elektronik untuk menghemat energi listrik.

Surat-menyurat secara elektronik membutuhkan energi untuk pengiriman data dan energi untuk penyimpanannya di dunia maya. Pemerintah Inggris mengimbau agar masyarakat tak lagi mengirim email pendek semacam “terima kasih”, “tepuk tangan”, “LOL” atau sekadar basa-basi “apresiasi”.

Perlu diketahui, bahwa server raksasa yang beroperasi 24 jam tersebut menghasilkan banyak emisi karbon. Science Focus menyebutkan bahwa untuk email biasa, yang hanya berisikan tulisan, mampu menghasilkan 4 gram CO2. Sementara, apabila dalam email tersebut terdapat gambar maka emisi yang dihasilkan rata-rata sebesar 50 gram CO2.

Science Focus mengibaratkan jika kita mengirim 65 email, maka hal tersebut setara dengan kita mengendarai mobil dengan jarak 1 km.

Disebutkan pula bahwa dalam setahun orang-orang di negara maju menghasilkan 136 kg emisi CO2 atau setara dengan mengendarai mobil dengan jarak 320 km. Fakta ini setara dengan jarak Jakarta ke Pekalongan, Jawa Tengah.

Untuk mencegah pemanasan global ini, penting untuk kita mulai menghapus atau mengurangi berkirim email. Anda juga bisa menggunakan cara menghapus email sekaligus jika diperlukan.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS