Everton Disanksi Pengurangan 10 Poin, Akibat Pelanggaran Aturan Financial Fair Play

Everton harus menelan pil pahit setelah Komisi Independen Premier League memutuskan untuk memberikan sanksi pengurangan 10 poin akibat pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) Liga Inggris. (Foto: Instagram/@everton)

PARBOABOA – Everton harus menelan pil pahit setelah Komisi Independen Premier League memutuskan untuk memberikan sanksi pengurangan 10 poin akibat pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) Liga Inggris.

Pengurangan poin ini, yang diberlakukan langsung musim ini, akan menjatuhkan posisi Everton dari peringkat 14 ke zona degradasi, tepat di atas tim terbawah Burnley.

Liga Inggris mengumumkan bahwa pengaduan telah diajukan terhadap klub Merseyside tersebut dan kasus ini dirujuk ke Komisi Independen pada awal tahun ini.

Dalam pernyataannya, Premier League menyebutkan, "Selama persidangan, klub mengakui pelanggaran aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR) untuk periode yang berakhir musim 2021/2022. Namun, tingkat pelanggarannya masih diperdebatkan."

"Komisi independen menetapkan bahwa perhitungan PSR Everton FC menghasilkan kerugian sebesar £124,5 juta, melebihi ambang batas £105 juta yang diizinkan berdasarkan PSR, sebagaimana dinyatakan oleh Liga Inggris."

Pernyataan Everton

Keputusan ini tidak luput dari kekecewaan pihak Everton, yang merilis pernyataan resmi menyatakan ketidaksetujuan terhadap hukuman yang dijatuhkan.

Klub kota Liverpool ini menganggap sanksi olahraga yang diberikan sebagai tidak proporsional dan tidak adil.

Dalam pernyataannya, Everton menyatakan, "Everton terkejut sekaligus kecewa dengan keputusan Komisi Premier League. Kami merasa bahwa Komisi telah menjatuhkan sanksi olahraga yang sangat tidak proporsional dan tidak adil."

"Klub telah menyampaikan niatnya untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Premier League. Proses banding sekarang akan dimulai dan kasus Klub akan disidangkan oleh Dewan Banding yang ditunjuk berdasarkan peraturan Premier League pada waktunya."

"Everton menyatakan bahwa kami terbuka dan transparan dalam informasi yang diberikan kepada Premier League dan selalu menghormati integritas proses. Kami tidak memahami bahwa hal ini merupakan tuduhan yang dibuat oleh Premier League selama proses berlangsung. Baik keras maupun beratnya sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi tidak mencerminkan bukti yang adil dan masuk akal."

Klub Papan Atas Pertama

Everton, sebagai klub papan atas Inggris, menjadi yang pertama menghadapi sanksi seberat ini karena melanggar pedoman FFP.

Mereka menyusul jejak Portsmouth pada tahun 2010 yang kehilangan sembilan poin setelah memasuki administrasi, dan Middlesbrough pada tahun 1997 yang dikurangi tiga poin karena menunda pertandingan secara ilegal, yang kemudian menyebabkan degradasi bagi kedua tim tersebut.

Editor: Michael
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS