12 Film Maudy Ayunda Terbaik dari Berbagai Genre yang Sayang untuk Dilewatkan

Film Maudy Ayunda terbaik (Foto: Instagram/@maudyayunda)

PARBOABOA – Ayunda Faza Maudya atau yang akrab disapa Maudy Ayunda adalah aktris multitalenta yang telah berkarier sejak lama.

Bakat aktingnya telah terlihat sejak usianya masih belia. Ia memulai debutnya dengan berperan dalam film berjudul “Rena” pada tahun 2005 lalu.

Namanya kian dikenal luas usai berperan dalam film “Sang Pemimpi” pada tahun 2009. Kala itu, ia berperan sebagai seorang gadis Melayu bernama Zakiah Nurmala.

Meski usianya masih terbilang cukup muda, namun Maudy telah mengukir segudang kesuksesan dan menjadi salah satu aktris muda paling berbakat di Indonesia.

Setiap peran yang dibawakan olehnya berhasil dieksekusi dengan baik. Berkat kepiawaiannya, ia menyabet dua nominasi Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2022.

Lantas, apa saja film Maudy Ayunda yang sukses melambungkan namanya di dunia entertainment? Yuk, simak beberapa rekomendasinya berikut ini!

1. Untuk Rena (2005)

Film Maudy Ayunda (Foto: YouTube/@fliktv307)

Film Maudy Ayunda pertama adalah yang berjudul Rena pada tahun 2005 lalu. Dalam film tersebut, ia memerankan sosok Rena, yakni anak asuh tertua di panti asuhan Rumah Matahari.

Rena menolak keras untuk terpisah dari adik-adiknya di panti, yakni Kenny, Sri, Topan, dan adik termuda, Hamdani (Raja Khalil Jibran).

Karena itulah, ia seringkali menjadi dalang kekacauan saat ada kunjungan dari calon orang tua angkat di panti tersebut.

Bahkan, untuk memastikan kebersamaan mereka, Rena bahkan berani memohon kepada Tia (Karlina Inawati), pengurus panti, agar tak ada satu pun dari adik-adiknya yang diadopsi.

Suatu hari, Rumah Matahari dikejutkan dengan kedatangan Yudha (Surya Saputra), yang membuat Rena curiga bahwa salah satu dari mereka akan diadopsi.

Namun, kehadiran Yudha membawa perubahan positif bagi para penghuni panti, merubah sikap Rena dan semakin mendekatkannya pada Yudha.

2. Sang Pemimpi (2009)

Sang Pemimpi membawa kelanjutan epik dari kisah Laskar Pelangi. Film ini memikat penonton dengan cerita seru Ikal (Vikri Setiawan), saudara sepupunya Arai (Rendy Ahmad), dan sahabat setianya Jimbron (Azwar Fitrianto).

Saat memasuki masa remaja, mereka menjelajahi takdir, mencari identitas pribadi, dan merangkai pola seksualitas yang unik ketika usia 17 tahun menghampiri.

3. Rumah Tanpa Jendela (2011)

Film Maudy Ayunda (Foto: IMDb)

Film Maudy Ayunda yang berikutnya adalah yang berjudul “Rumah Tanpa Jendela” pada tahun 2011. Kisah menarik datang dari Rara, seorang gadis berusia delapan tahun dengan impian sederhana.

Di rumah kecil berdinding triplek, dia bermimpi memiliki sebuah jendela. Melalui jendela itu, Rara ingin meresapi keindahan dunia di luar—menatap air hujan yang jatuh dengan gemerlap atau mungkin yang lainnya.

Tantangan besar menghadang Rara, seorang anak dari keluarga pemulung yang juga menjalani pekerjaan sehari-hari sebagai ojek payung.

Mencapai impian memiliki jendela di rumahnya menjadi perjuangan yang luar biasa, terutama dalam kondisi hidup yang penuh keterbatasan.

4. Tendangan dari Langit (2011)

Wahyu (16 tahun), pemain sepakbola berbakat dari Desa Langitan di lereng gunung Bromo, sering disewa oleh klub bola.

Meski ayahnya tidak setuju, keahlian Wahyu terlihat oleh pelatih Timo saat hiking di Bromo.  Timo mengajak Wahyu ke Malang untuk tes bersama Persema Malang.

Namun, banyak halangan dihadapi Wahyu, termasuk pilihan antara cinta kepada Indah dan impian bermain bola di tingkat lebih tinggi.

5. Malaikat Tanpa Sayap (2012)

Film Maudy Ayunda (Foto: klikstarvision.com)

Vino (Adipati Dolken) mengarungi kehidupan sulit setelah ayahnya bangkrut, bersama adiknya, Wina (Geccha Qheagaveta), pasca-kepergian ibunya.

Semua semakin rumit ketika Wina mengalami kecelakaan dan membutuhkan transfusi darah langka. Vino, dengan golongan darah yang sesuai, bersedia menjadi pendonor.

Namun, keputusannya goyah ketika Calo (Agus Kuncoro) menawarkan diri sebagai pendonor jantung, mengubah jalan hidupnya.

Dalam perjalanan ini, Vino bertemu Mura (Maudy), yang memberikan warna baru pada kisah hidupnya.

6. Perahu Kertas 1 dan Perahu Kertas 2 (2012)

Setelah enam tahun menjalani kehidupan di Amsterdam, Keenan kembali ke Indonesia sesuai kesepakatan dengan ayahnya.

Meski diharuskan kuliah di Fakultas Ekonomi Bandung, Keenan tetap memiliki hasrat melukis dan impian menjadi seorang pelukis.

Di sisi lain, Kugy, teman sekelasnya yang unik dan gemar mendongeng, hanya bercita-cita menjadi juru dongeng dan melanjutkan studi di Fakultas Sastra.

Pertemuan Kugy dan Keenan, yang diawali melalui Eko dan Noni, sahabat mereka, menghadirkan kisah cinta dan kebingungan.

Meskipun keduanya saling mengagumi, hubungan mereka menjadi rumit karena Kugy telah memiliki kekasih, Joshua. Keenan, di sisi lain, diperkenalkan kepada seorang kurator bernama Wanda oleh Noni dan Eko.

Kesibukan dan drama cinta membawa persahabatan empat orang ini merenggang, namun takdir memiliki rencana yang tak terduga. Film ini mengadaptasi kisah dari buku berjudul sama.

7. Refrain (2013)

Film Maudy Ayunda (Foto: amiratthemovies.com)

"Refrain" merupakan salah satu judul film Maudy Ayunda dan Afgan yang cukup populer pada masanya.

Perjalanan film ini diadaptasi dari novel Winna Efendi yang tak kalah menarik.

Kisahnya berfokus pada ikatan erat antara Nata dan Niki, diwarnai oleh trampoline usang yang menjadi simbol kenangan indah.

Meski Nata menyimpan perasaan khusus untuk Niki, ia memilih menjadi pengagum rahasia demi menjaga keharmonisan persahabatan.

Namun, kedatangan Annalise, seorang model terkenal, mengguncang suasana di sekolah mereka.

Saat waktu berjalan, Niki kurang peka terhadap perasaan Nata, dan hubungan mereka diuji oleh pacar Niki, Oliver, serta kegiatan pesorak yang membuatnya semakin menjauh.

Kejadian tak terduga mengungkapkan perasaan Nata, dan Niki harus menghadapi kebenaran yang selama ini tersembunyi. Film ini menjadi lebih istimewa dengan peran menawan Maudy sebagai Niki.

8. 2014: Siapa di Atas Presiden? (2015)

Ricky Bagaskoro (Rizky Nazar), siswa SMA yang akan lulus, berada dalam dilema antara mengabdi sebagai pengajar atau mengikuti keinginan ambisius ayahnya, Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy).

Ayahnya ingin agar dirinya melanjutkan pendidikan tinggi dan menjadi seorang politikus. Suatu ketika, sang Ayah dalam pemilihan presiden 2014-2019 bersama dua kandidat lainnya, mempertegas konflik dalam hubungan mereka.

Kegiatan politik memisahkan hubungan Ricky dan ayahnya, sementara Ricky berjuang untuk mempertahankan impian Bagas yang hancur. Dalam usahanya untuk mengungkap kebenaran, Ricky bertemu dengan Laras (Maudy Ayundya).

Film ini menantang kompetisi di Osaka Asian Film Festival 2014 dan meraih tujuh penghargaan, termasuk penghargaan Film Terpuji, di Festival Film Bandung 2015.

9. Battle of Surabaya (2015)

Film Maudy Ayunda (Foto: IMDb)

Peristiwa besar pada 10 November 1945 di Surabaya memunculkan pertempuran sengit bagi Indonesia. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, Indonesia mengumumkan kemerdekaannya, namun Belanda menolak dan menuntut haknya.

Di tengah konflik ini, Musa, seorang remaja penyemir sepatu, menjadi kurir surat-surat rahasia bagi para pejuang Indonesia.

Tugasnya tak hanya sebatas mengantar surat rahasia, Musa juga membawa surat-surat pribadi pejuang untuk keluarganya.

Bersama sahabat-sahabatnya, Yumna dan Danu, Musa mengalami petualangan epik yang penuh liku, termasuk kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Dalam animasi ini, Maudy mengisi suara karakter Yumna, menambahkan nuansa istimewa pada kisah bersejarah ini.

10. Trinity Traveler (2019) dan Trinity, the Nekad Traveler (2017)

Film ini mengadaptasi kisah menarik dari sebuah buku. Trinity (Maudy), seorang perempuan yang tergila-gila dengan petualangan.

Hobi menjelajahnya membawanya ke tempat-tempat menarik dan memperkenalkannya pada banyak orang.

Meskipun kecanduannya pada jalan-jalan sering menimbulkan masalah dengan kantor dan keluarganya, Trinity tetap ingin menikmati kebebasan hidupnya.

Meski dituntut untuk memikirkan jodoh sebagai perempuan dewasa, Trinity masih merasa ingin mengeksplorasi dunianya sendiri.

Dalam perjalanan petualangannya, dia bertemu dengan Paul (Hamish Daud), seorang fotografer yang kemudian menjadi rekannya.

11. Habibie & Ainun 3 (2019)

Film Maudy Ayunda (Foto: IMDb)

Film Maudy Ayunda terbaik ini menghadirkan kehormatan khusus ketika Maudy membawakan peran ibu Ainun di masa muda, saat beliau menempuh Pendidikan Kedokteran dengan perjuangan tak terlupakan.

Chemistry yang dibangun bersama Reza Rahadian menghidupkan film ini, menciptakan pengalaman yang nyata dan mengesankan.

Tak disangka, film ini mencetak rekor penonton tinggi dan bahkan sukses tayang bersamaan di Bioskop Malaysia.

Kerja keras Maudy, para pemain, dan tim di balik layar menerima apresiasi luar biasa dari penonton, menegaskan bahwa "Habibie & Ainun 3" tidak hanya film biasa, melainkan sebuah karya luar biasa yang memikat hati penonton.

12. Losmen Bu Broto (2021)

Dibawakan oleh duo sutradara Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono, film ini menggambarkan kehangatan keluarga Bu Broto yang tersembunyi di balik layar kehidupan wisatawan di sebuah losmen.

Meskipun tampak harmonis, Pak Broto dan Bu Broto menyembunyikan masalah keluarga dari ketiga anak mereka: Pur, Sri, dan Tarjo.

Namun, di balik fasad itu, Mbak Pur, Jeng Sri, dan Tarjo berhadapan dengan dilema-dilema pribadi mereka.

Pur masih bergumul dengan duka kehilangan calon suaminya, sementara Sri berjuang untuk mengejar hobinya bernyanyi meskipun dihadang penolakan orang tua. Di sisi lain, Tarjo kesulitan menemukan motivasi untuk melanjutkan kuliahnya.

Nah, tadi kita udah intip deretan judul film Maudy Ayunda dari debut hingga yang terbaru. Kalau menurut kamu, film mana nih yang bakal jadi favorit dan layak ditonton berulang-ulang? Ayo, share pendapat kamu di kolom komentar ya.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS