PARBOABOA - Belakangan ini, Istilah kata flexing banyak digunakan di sosial media terutama kaum millennial. Namun, masih banyak orang yang tidak mengetahui apa flexing yang sebenarnya.
Secara singkat, flexing adalah suatu istilah yang merujuk pada tingkah laku manusia yang memamerkan harta benda melalui sosial media. Meski begitu, beberapa orang tak selalu setuju dengan tindakan flexing karena merupakan salah satu bentuk dari dampak negatif.
Hal itu karena adanya dua pandangan yang berbeda yang ditimbulkan. Untuk itu, artikel kali ini akan mengulas lebih dalam lagi seputar fenomena flexing itu sendiri. Penasaran? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Flexing?
Adapun arti flexing adalah sifat seseorang yang suka memamerkan harta, pencapaian, dan berbagai hal lainnya kepada orang lain secara langsung ataupun lewat sosial media. Flexing biasanya dilakukan oleh orang yang suka memamerkan sesuatu secara mencolok, namun menggunakan cara yang dianggap buruk oleh orang lain.
Kebiasaan ini dilakukan untuk mendapatkan affirmasi atau pengakuan dari orang lain akan pencapaian yang didapat. Contoh flexing adalah ketika influencer di sosial media memamerkan rumahnya atau barang-barang mahal yang ia miliki.
Asal Mula Kata Flexing
Istilah kata ini pertama kali dikemukakan dalam buku yang berjudul The Theory of The Leisure Class: An Economic Study in The Evolution of Institution oleh Thorstein Veblen tahun 1899.
Pada tahun 1990, istilah flexing menjadi popular digunakan oleh ras kulit hitam yang berarti “pamer” atau “menunjukkan keberanian”.
Selanjutnya, pada tahun 1992, Rapper Ice Cube memakai istilah flexing dalam lagunya yang berjudul It Was a Good Day. Adapun lirik yang mengandung istilah kata ini adalah “Saw the police and they rolled right past me / No fexin’, didn’t even look in a n*gga’s direction as I ran the intersection”.
Kata flexing sendiri berasal dari kata flex yang berarti melenturkan otot untuk menunjukkan kekuatan fisik seseorang atau kesiapan seseorang dalam bertarung. Adapun arti metafora dari istilah flexing adalah sikap seseorang yang merasa lebih baik dari orang lain.
Selain itu, istilah kata ini juga pernah dipopulerkan pada tahun 2004 di dalam lagu No Flex Zone milik Rae Sremmurd. Lagu ini menceritakan area untuk orang bersantai dan dapat menjadi diri sendiri tanpa perlu pamer atau berpura-pura menjadi pribadi yang berbeda.
Dari lagu tersebut dapat disimpulkan bahwa kata flexing adalah prilaku berbohong, seolah-olah memiliki kekayaan yang banyak walaupun nyatanya justru sebaliknya. Maka dari itu, flexing dianggap sebagian orang hanya memalsukan identitas dan gaya supaya bisa diakui oleh orang lain.
Tujuan Flexing
Di sosial media banyak sekali kita lihat orang-orang yang melakukan flexing. Namun, apa sebenarnya tujuan mereka melakukan hak tersebut? Berikut adalah beberapa alasan seseorang melakukan flexing:
- Meningkatkan rasa percaya diri.
- Menarik perhatian lawan jenis.
- Membuktikan kemampuan.
- Memamerkan status sosial.
- Strategi penjualan.
Contoh Flexing
Sebagai contoh, biasanya orang yang memamerkan harta yang dia miliki, baik gaji ataupun benda-benda mahal apa saja yang dimiliki sudah termasuk ke dalam flexing. Selain itu, memamerkan lulusan dan jabatannya juga termasuk ke dalamnnya.
Contoh lainnya, jika seseorang menganggap dirinya sangat pintar, dia akan berusaha terlihat pintar di hadapan semua orang. Jika orang seperti itu berada di antara orang-orang yang lebih pintar darinya, dia akan merasa tidak nyaman dan berusaha untuk mengubah kondisi yang sedang terjadi.
Nah, itulah beberapa penjelasan seputar arti kata flexing adalah, asal mula, serta contohnya. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasanmu.
