PARBOABOA, Pematang Siantar – HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menjadi isu kesehatan utama di dunia. Tak hanya menyerang orang dewasa, penyakit ini juga menjangkit kelompok anak-anak.
Berdasarkan laporan dari United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) pada tahun 2018, ada sekitar 37,9 juta orang di seluruh dunia yang positif HIV dan AIDS. Dari jumlah itu, 36,2 juta adalah orang dewasa, dan 1,7 juta adalah anak-anak berusia 15 tahun ke bawah.
Melansir dari Kompas, laporan Kemenkes pada tahun 2018 menunjukkan 1.447 anak usia 0-14 tahun terkena HIV dan 324 anak lainnya dikonfirmasi positif AIDS. Data yang sama menunjukkan ada 1.434 kasus HIV anak usia 15-19 tahun dan 288 anak remaja lainnya positif AIDS.
Anak yang positif terinfeksi HIV dan AIDS bisa tertular lewat jalur orang tua. Dalam beberapa kasus disebutkan virus itu menyerang saat kehamilan, proses persalinan dari ibu ke bayi, hingga menyusui.
Kasus HIV dan AIDS pada anak mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali hingga ia berusia 5 tahun. Oleh sebab itu, kondisi tersebut cukup sulit terdeteksi. Namun, secara umum ada beberapa gejala HIV pada anak yang mudah dikenali, apa saja? berikut ulasannya di bawah ini.
Gejala HIV pada Anak
Ada beberapa gejala HIV dan AIDS pada anak yang penting diketahui. Mulai dari yang ringan hingga yang berat. Mengutip dari alodokter, berikut di antaranya:
1. Berat Badan Sulit Bertambah
Tanda anak terinfeksi HIV yang cukup jelas adalah berat badan yang sulit sekali bertambah. Idealnya, anak usia 1 tahun memiliki berat badan tiga kali berat badannya saat lahir. Namun, jika seorang anak positif HIV, akan tampak kurus dan beratnya tak kunjung bertambah.
2. Gangguan Tumbuh Kembang
Jika anak yang terinfeksi HIV dan tidak segera diobati akan berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi anak yang lambat duduk, berdiri, berjalan, berbicara, atau bahkan memiliki perilaku yang kurang aktif seperti anak seumurannya.
Dalam beberapa kasus, anak yang terinfeksi HIV bisa mengalami lumpuh sebagian kakinya dan sulit menjaga keseimbangan tubuh.
3. Gampang Sakit
Sebagaimana kita ketahui bahwa HIV dan AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Maka dari itu, anak yang terinfeksi daya tahan tubuhnya akan lemah. Orang tua wajib waspada bila anak sering mengalami demam, batuk, pilek, sakit perut, diare, sariawan, ruam popok, dan terinfeksi telinga yang berlangsung lama, walaupun sudah diobati.
4. Mudah Terkena Infeksi
Salah satu tanda pada anak yang paling spesifik adalah anak sering terinfeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit, akibat dari sistem kekebalan tubuhnya melemah. Infeksi pada anak atau orang dewasa yang menderita HIV disebut dengan infeksi oportunistik.
5. Masalah pada Kulit
Anak yang terinfeksi HIV akan sering mengalami masalah pada kulit. Keluhan itu berupa munculnya ruam-ruam, kulit terkelupas, dan gatal-gatal yang sulit disembuhkan dan cepat menyebar ke seluruh tubuh.
Untuk mencegah infeksi virus HIV dan AIDS pada anak, sebaiknya orang tua memberikan imunisasi. Namun, yang harus diperhatikan adalah tidak semua jenis vaksin cocok diberikan pada anak yang terjangkit HIV.