PARBOABOA, Jakarta – Kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep kembali menjadi perbincangan hangat netizen. Sebab sebelumnya, Gibran dan Kaesang disorot karena dilaporkan oleh dosen UNJ Ubedilah Badrun atas dugaan KKN.
Saat ini, hashtag #EsDoger71M tengah trending di twitter yang diduga menyindir keduanya pada Senin (17/1). Hashtag tersebut diduga terkait dengan suntikan dana yang diterima mereka.
Seperti diketahui, Gibran dan Kaesang memiliki usaha es doger bernama “Goola”. Nah, usaha itu disebut sebut mendapat suntikan dana sebesar 5 juta dolar atau setara dengan Rp 71 miliar.
Kabarnya, uang ini berasal dari Alpha JWC Ventures agar usaha mereka menjadi market leader di Indonesia. Rencananya, bisnis tersebut akan membuka gerai di kota-kota besar maupun kecil di Indonesia.
Sebagai informasi, Alpha JWC Ventures merupakan perusahaan modal ventura asal Indonesia dengan aset yang dikelola (AUM) sekitar US$630 juta di tiga dana.
Hal ini tentu saja menuai banyak komentar netizen, apalagi kasus pelaporan Ubedilah atas Gibran dan Kaesang belum terlihat kelanjutannya. Bahkan, tak sedikit netizen yang membawa-bawa nama Jokowi.
"Amazing sekali yaaa, bisnis es doger dapat suntikan dana 71 milyard loh, bisa dibayangkan gak es doger nya sebanyak apa ... ??? #EsDoger71M," ungkap @AntonTenabang02.
"Soal suntik menyuntik, belajarlah sama es doger. #Es Doger71M," tulis akun @syauqi_3.
"Anak - anak Rakyat Jelata Kau suruh Suntik Vaksin. Nah nie dia Anakmu dagang Es Doger di Suntik Dana Rp. 71 Miliar. #EsDoger71M," tulis @RCjpcpSnfBLLX9b.
Salah seorang pakar Information Technology (IT), Sammy Notaslimboy pun ikut menyorot berita ini. Melalui akun Twitternya, Sammy curiga akan usaha yang dijalankan Gibran dan Kaesang karena masih terbilang baru.
"Bisnis ginian yang terhitung baru, dapat suntikan dana Rp 71 M," ungkapnya, Minggu (16/1).
Ia pun merasa janggal dengan nominal suntikan dana tersebut. Namun, kebanyakan orang tidak peduli dan malas mempermasalahkan hal ini. Oleh karena itu, pelaporan ini bukanlah hal yang mengejutkan.
"Sepertinya janggal dan orang-orang hanya males masalahin aja. Jadi kalau ada yang gerak laporin KPK, yang nggak ujug-ujug juga. Kebanyakan orang, ya males repot," ujar Sammy.