Hasil Penyelidikan Sementara Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina di Cilacap

Hasil penyelidikan sementara penyebab kebakaran kilang Pertamina Cilacap

PARBOABOA, Cilacap - Kebakaran yang melanda kilang Pertamina di Cilacap pada Sabtu (14/11), menimbulkan dugaan adanya sabotase, karena kebakaran tersebut terjadi hanya selang beberapa bulan setelah kebakaran yang terjadi pada bulan Juni lalu.

Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) PDIP Komisi VII DPR, Dony Maryadi Oekon meminta Pertamina melakukan tes wawasan kebangsaan (TWK) secara menyeluruh, karena PDIP menduga ada faktor lain penyebab kebakaran diluar faktor alam.

"Kami nggak tahu kalau ini sabotase, apakah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu. Tidak ada salahnya kami menuntut Pertamina melakukan tes wawasan kebangsaan tentang ideologi. Tidak ada salahnya," kata Dony dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (15/11/2021).

Dony mengatakan tes wawasan kebangsaan nanti bukan hanya dilakukan kepada seluruh pegawai, tetapi juga kepada seluruh jajaran direksi.

Pendapat serupa juga datang dari anggota Komisi VII Fraksi PDIP Adian Napitupulu, yang meminta penyelidikan menyeluruh terkait penyebab kebakaran tersebut.

Menurut dia, harus dipastikan apakah penyebab kebakaran ini disebabkan oleh petir, human error, atau sabotase untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

“Ada dugaan ini petir, ada dugaan bahwa ini sabotase, dugaan ini human error. Sabotase ini kepentingannya ada dugaan terkait menuju tahapan awal pemilu yang sudah akan dimulai, misalnya awal tahun depan,” kata Adian di ruangan Fraksi PDIP Gedung DPR, Senayan, Senin (15/11).

Andian meminta penyelidikan dilakukan secepat mungkin agar alasan sebenarnya dapat diungkap kepada publik, serta menghentikan segala spekulasi yang saat ini bermunculan.

“Penyelidikan dan penyidikan harus segera bergerak secepat mungkin. Mengaudit, memeriksa, segala sesuatu. Ini penting untuk menghentikan berbagai spekulasi yang muncul,” tukasnya.

Hasil Penyelidikan Sementara

Bertentangan dengan dugaan adanya sabotase, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan hasil penyelidikan sementara terkait insiden kebakaran tersebut belum ditemukan unsur kesengajaan maupun kelalaian.

Dari rekaman CCTV di sekitar lokasi memang benar memperlihatkan adanya sambaran petir sebelum kebakaran terjadi. Hal ini sesuai dengan keterangan dari para saksi di lokasi dan keterangan dari BMKG.

"Oleh karena itu kami, dalam hal ini penyidik Polda Jawa Tengah untuk sementara menduga, bahwa akibat kebakaran dari kesesuaian keterangan saksi dengan CCTV dan keterangan BMKG," kata Ahmad dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (15/11/2021)

Diduga kebakaran itu akibat adanya induksi dari sambaran petir sehingga mengakibatkan adanya kebakaran. Berdasarkan analisis data dari alat monitoring kelistrikan udara BMKG di Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada 13 November 2021 pukul 18.00-19.30 WIB, terdeteksi 2 sambaran petir, yakni pukul 18.47.27 WIB dan 19.23.32 WIB.

"Kemudian untuk sementara ini hasil penyelidikan, masalah lalai dan sabotase belum kita dapatkan dan tidak ada," tegasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS