Enggan Beralih ke Kendaraan Listrik, Ini Ternyata Alasannya!

61 persen dari responden menyatakan ketidakminatan mereka untuk beralih ke kendaraan listrik setelah kenaikan harga BBM. (Foto: Istock/Ralf)

PARBOABOA, Jakarta - Meskipun dianggap sebagai solusi ramah lingkungan, kendaraan listrik masih menghadapi tantangan dalam penerimaan konsumen. 

Salah satu hambatan utama yang dihadapi industri mobil listrik ialah harga yang masih tergolong tinggi. 

Hal ini menjadi faktor utama yang membuat sebagian besar konsumen enggan beralih ke kendaraan listrik, meskipun memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Hasil riset dari Charta Politika menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia tidak menunjukkan minat untuk beralih ke kendaraan listrik meskipun harga BBM mengalami kenaikan. 

Survei tersebut mencatat, 61 persen dari responden menyatakan ketidakminatan mereka untuk beralih ke kendaraan listrik setelah kenaikan harga BBM.

Sebaliknya, hanya 28 persen dari responden yang menyatakan minat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Kemudian, sebanyak 11 persen responden tidak memberikan jawaban terkait pertanyaan survei.

Selain dari faktor harga yang masih dianggap mahal, alasan lain yang membuat masyarakat enggan beralih ke kendaraan listrik ialah ketidakyakinan atau kurang pengetahuan mengenai teknologi dan penggunaannya. 

Selain itu, ada juga alasan bahwa kendaraan listrik masih sulit diakses di wilayah tempat tinggal responden.

Sementara itu, berdasarkan riset dari S&P Global dikutip Selasa (14/11/2023) faktor harga menjadi pertimbangan utama bagi orang yang masih memilih untuk menggunakan kendaraan bensin atau konvensional.

Terkait hal ini, di China, meskipun negara tersebut memasarkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau, konsumen masih belum sepenuhnya yakin. 

Berdasarkan hasil survei, 46 persen dari partisipan menyampaikan kekhawatiran mereka terkait durasi pengisian ulang, sementara 44 persen lainnya merasa prihatin mengenai ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum.

Menariknya, pengisian daya di rumah masih belum bisa menjadi solusi yang banyak diharapkan. 

Hanya 51 persen pemilik kendaraan listrik yang menyatakan memiliki pengisi daya di rumah, dan mayoritas dari mereka tidak mau merogoh kocek lebih untuk memasang pengisi daya cepat di rumah.

Bagi mereka yang tertarik membeli kendaraan listrik, alasan tetap konsisten. 

Penghematan bahan bakar tetap menjadi daya tarik utama dengan persentase 69 responden, diikuti oleh manfaat lingkungan sebesar 56 persen, dan alasan ketiga terbesar ialah performa dan pengalaman berkendara 31 persen.

Editor: Wenti Ayu
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS