Harga Tiket Pesawat Masih Tinggi: Satgas Targetkan Turun Sebelum Jokowi Lengser

Ilustrasi aktivitas di Bandara Soekarno-Hatta. (Foto: PARBOABOA/Puspita)

PARBOABOA, Jakarta - Tingginya harga tiket pesawat dalam negeri belakangan menjadi keluhan masyarakat.

Mereka menilai harga tiket lebih mahal dibandingkan tahun-tahun sebelum sebelumnya.

Seperti yang disampaikan Windy, salah seorang pengguna transportasi udara untuk rute Jakarta-Bali.

Ia menilai, harga tiket pesawat semakin membebani masyarakat, utamanya kalangan ekonomi menengah ke bawah sepertinya.

Berdasarkan laman jual beli tiket online, Traveloka, harga tiket untuk Jakarta-Bali untuk besok, Minggu (21/7/2024) berkisar di harga Rp1 juta ke atas.

Di tahun-tahun sebelumnya, harga tiket Jakarta-Bali atau sebaliknya di bawah Rp1 juta.

"Kalaupun di bawah Rp1 juta, juga sangat jarang. Dulu masih dapat Rp600 ribu-Rp700 ribu," katanya saat dihubungi Parboaboa, Sabtu (20/7/2024).

Windy hanya berharap pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat, sehingga dapat memudahkannya bepergian untuk urusan keluarga dan pekerjaan.

“Dibuat seperti era sebelum COVID-19. Saat itu harga tiket pesawat masih sangat terjangkau,” katanya.

Selain Windy, keluhan senada juga disuarakan Dina Prihatini, pengguna pesawat terbang untuk rute Pontianak-Jakarta pulang pergi (PP).

Menurutnya, harga tiket pesawat saat ini sangat mahal dan membuat biaya liburan hanya habis untuk transportasi saja.

Biasanya, kata dia, harga tiket di bawah Rp1 juta untuk pesawat jenis low cost carrier (LCC) atau pesawat berbiaya murah seperti Lion Air, Sriwijaya atau Citilink. Tapi saat ini, harga tiket di atas Rp1 juta untuk satu kali perjalanan.

Pesawat LCC pun harganya masih tinggi. Kalau pun ada perbedaan harga antar maskapai, hanya di kisaran puluhan ribu rupiah saja.

Dina juga menyayangkan masih tingginya harga tiket rute Jakarta-Pontianak, apalagi dalam bulan-bulan ini tidak ada agenda wisata atau event bagi masyarakat Tionghoa seperti Ceng Beng atau sembahyang kubur. Libur anak sekolah pun telah usai.

"Entah apa faktor yang membuat harga tiket semakin melambung?," tanyanya

Tingginya harga tiket pesawat juga mengurungkan niatnya untuk berlibur ke provinsi lain di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta atau Malang bersama keluarga.

Ia memilih berlibur ke Kuching di Sarawak, Malaysia, karena terkoneksi jalur darat dan tentunya lebih murah.

"Bisa juga menggunakan kendaraan pribadi. Dibanding liburan ke Pulau Jawa, harga tiketnya saja sudah sangat mahal," imbuh Dina Prihatini.

Satgas Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun Sebelum Jokowi Lengser

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut pihaknya menargetkan harga tiket pesawat turun sebelum berakhirnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Oktober 2024 mendatang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebut, pemerintah bahkan telah membentuk satuan tugas (satgas) penurunan harga tiket pesawat untuk mengupayakan biaya penerbangan di Indonesia menjadi lebih efisien.

Saat ini, lanjut Sandiaga, satgas penurunan harga tiket pesawat sedang bekerja dan kinerjanya akan dipaparkan pada Agustus 2024 mendatang.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, ada beberapa faktor nantinya yang akan dibedah satgas. Mulai dari harga bahan bakar Avtur hingga berbagai jenis pajak dan bea yang dibebankan kepada industri penerbangan.

Kemudian biaya operasional lain seperti biaya mendarat dan biaya perawatan pesawat.

“Targetnya di Oktober, harga tiket pesawat bisa turun,” kata Sandiaga.

Selain Sandiaga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya juga menyebut pemerintah tengah menyiapkan langkah efisiensi penerbangan dengan mengevaluasi komponen pembentuk harga. Tujuannya untuk menurunkan harga tiket pesawat.

Salah satu yang dievaluasi yaitu soal biaya operasional pesawat atau cost per block hour (CBH).

CBH menjadi komponen biaya operasi pesawat terbesar perlu diidentifikasi rincian pembentukannya dan pemerintah Indonesia tengah merumuskan strategi untuk mengurangi nilai CBH.

"Nantinya CBH akan disesuaikan dengan jenis pesawat dan layanan penerbangan," jelas Luhut.

Ia sebelumnya juga menyebut, harga tiket pesawat Indonesia merupakan yang termahal kedua di dunia. Harga tiket pesawat dalam negeri Indonesia hanya kalah dari Brasil

Sementara di negara-negara kawasan Asean, harga tiket pesawat dalam negeri Indonesia paling mahal

 

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS