Pengertian Ittiba dalam Perspektif Islam

Ilustrasi Ajaran Agama Islam tentang Ittiba

PARBOABOA – Setiap umat muslim diperintahkan untuk mempelajari semua ajaran yang di Syariatkan dalam agama, salah satunya ittiba. Ittiba adalah prinsip dasar menjalani aturan hidup untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Ulama sering menyampaikan bahwa, ittiba juga diartikan sebagai upaya untuk mengikuti ajaran yang diperintahkan dan dibenarkan oleh sang baginda nabi Muhammad SAW dan menjauhi yang dilarang Allah SWT.

Supaya lebih memahami lagi apa itu ittiba, berikut penjelasan lengkap tentang ittiba dalam perspektif islam dengan wujud ittiba dan larangan ittiba.

Pengertian Ittiba

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti ittiba yaitu mengikuti. Sedangkan untuk secara istilah ittiba adalah mengikuti pendapat ulama, Fuqaha’ dan guru yang memahami dalil ittiba atau hujah suatu perkara.

Dasar perbuatan umat muslim untuk menjadi muslim yang dirahmati Allah SWT adalah dengan berittiba. Hendaknya kita bisa mengubah kehendak nafsu manusia menjadi kehendak Allah SWT. Agama islam memerintahkan setiap umatnya wajib untuk berittiba.

Sebagaimana hal ini dijelaskan tentang dalil ittiba dalam firman Allah SWT Surat Ali Imran ayat 32 yang artinya:

Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.

Nabi Muhammad SAW memiliki sifat dalam Al-Quran sebagai Uswatun Hasanah, yang artinya teladan yang baik. Ulama selalu mengajarkan bagaimana perbuatan kita harus mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya teladan.

Ittiba Rasulullah berbentuk ucapan atau perbuatan untuk meninggalkan suatu perkara. Didalam ucapan, ittiba adalah kewajiban, sunnah dan larangan. Sedangkan ittiba dalam perbuatan adalah meninggalkan sesuatu dan menjalankan yang diperintahkan.

Hal ini terkadang masih berseberangan dengan tingkah laku umat islam. Apalagi dimasa sekarang ini, telah terjadi krisis moral yang kadang membuat manusia lebih mementingkan dunia dari pada urusan akhirat.

Kaidah Penting dalam Ittiba

Terdapat beberapa kaidah ittiba, yaitu:

  1. Agama islam dibangun atas dasar wahyu dan dalil yang shalih, bukan berdasarkan pendapat
  2. Seorang muslim wajib mencari tahu tentang hukum syar’i dan memastikannya terlebih dahulu sebelum menerapkannya dalam kehidupan
  3. Ittiba Rasulullah adalah mengamalkan segala ajaran yang beliau perintahkan
  4. Pada Zaman Rasullah SAW ada ibadah yang ditinggalkan, maka apabila di zaman sekarang dilakukan itu disebut sebagai bid’ah sedangkan ketika kita meninggalkannya disebut sebagai Sunnah
  5. Agama islam mengatur semua aspek kehidupan, seperti ibadah, muamalah dalam keadaan damai atau berperang, masalah politik, ekonomi dan lainnya. Semua Syariat telah dijelaskan dalam Al-quran.

Wujud Ittiba dalam Al-Quran

Objek ittiba terdapat dalam Al-Quran yang memiliki makna bahwa ittiba adalah perintah yang harus kita ikuti, wujud ittiba sebagai berikut:

  • Ittiba Kepada Allah SWT

Allah SWT mewajibkan kepada semua umat islam supaya mentaati dan mengikuti yang diwajibkan dan yang dilarang. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran Surah Ali-Imran/3: 174 yang artinya:

“Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar”.

Dalam surah lain, Allah juga berfirman dalam Al-Quran surah an-Nisa ayat 59 yang menyuruh kita untuk mentaat kepada Allah dan Rasulnya, berikut artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”

  • Ittiba kepada Nabi Muhammad SAW

Ittiba Rasul adalah menjadikan beliau satu-satunya hakim, taslim (tunduk) kepada keputusan beliau dan tidak menyalahi perintah beliau baik ketika beliau masih hidup ataupun sudah wafat. Dan ketaatan umat islam kepada Nabi Muhammad SAW tidak bisa dipisahkan dari ketaatan kepada Allah SWT.

Sebagaimana Allah Jalla Dzikruhu telah berfirman dalam AL-Quran Surah Al-Maidah/5: 92 yang artinya.

“Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul(Nya) serta berhati-hatilah. Jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.

Ittiba yang Bersifat Larangan

Objek Ittiba yang dilarang dalam Al-Quran memiliki makna objek atau kandungan ayat yang merupakan larangan untuk tidak boleh di ikuti umat muslim, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Ittiba kepada hawa nafsu
  2. Ittiba kepada Syaitan
  3. Ittiba kepada persangkaan
  4. Ittiba kepada jalan orang-orang yang berbuat kerusakan
  5. Ittiba kepada seorang raja Zalim pada masa Nabi Musa AS, yaitu Firaun
  6. Ittiba kepada orang-orang kafir

Tujuan Ittiba

Ittiba adalah salah satu perbuatan yang utama dan hukumnya wajib. Sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surah Al-Hasyr/59:7 yang artinya:

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah”.

Adapun tujuan dari ittiba adalah sebagai berikut:

  1. Mendapatkan hidayah
  2. Memperoleh keberuntungan
  3. Tsabat (Teguh) di atas Kebenaran
  4. Mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT
  5. Bergabung dengan Barisan para Nabi
  6. Mendapatkan keluarga yang ikut menapaki di jalan Ittiba
  7. Terhindar dari rasa takut dan sedih
  8. Memperoleh pintu taubat dan ampunan

Akhir Kata

Nah itu tadi penjelasan lengkap tentang ittiba. Sebagai mana hakikat ittiba adalah memperhatikan orang yang akan diikuti (Matbu’) dalam segala sesuatu. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT.

“Ikutilah olehmu para Rasul itu, ikutilah orang yang tidak minta balasan darimu; dan mereka adalah orang-orang yang dapat petunjuk” (Q.S. Yāsin/36: 20-21).

Dengan demikian, diharapkan umat islam untuk mengamalkan ajaran islam yang penuh dengan keyakinan dan pengertian untuk menjalankan ittiba.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS