PARBOABOA, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim gabungan bersama Pusat Pelapor dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna mengusut isu konsorsium judi online 303 yang diduga melibatkan Ferdy Sambo.
“Kami telah membentuk tim gabungan bersama PPATK untuk melakukan analisis terhadap transaksi keuangan yang diduga ada kaitannya dengan perjudian” kata Listyo saat jumpa pers di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (30/09/2022).
Listyo mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menganalisa 329 rekening dan 202 rekening diantaranya sudah di blokir oleh kapolres.
Dalam kasus ini, ditetapkan 10 orang tersangka berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) yang terlibat dengan judi online kelas atas. 4 diantaranya telah dicekal dan 6 teridentifikasi berada di luar negeri.
Ia menjelaskan, pembentukan tim khusus ini terdiri dari Bareskrim, polda-polda terkait dan Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) untuk melakukan berbagai upaya.
Upaya yang dilakukan diantaranya yakni, mengeluarkan Red Notice dan pendekatan menggunakan skema Police to Police.
Jenderal Listyo mengaku pihaknya telah mengirimkan sejumlah anggotanya ke 5 negara. Kendati demikian ia tidak bisa mengungkapkan kelima negara tersebut.
"Negaranya mana saja mungkin sementara ini saya tidak perlu sebutkan, tapi yang jelas ada 5 negara. Dari situ nanti akan terlihat semua, mohon doanya agar mereka bisa kita bawa pulang," jelasnya.
Ia menegaskan, akan menindak tegas jika ada anggotanya yang ikut terlibat dalam kasus Konsorsium Judi Online 303 tersebut.
Diketahui, konsorsium 303 disebut-sebut merupakan kelompok 'Kekaisaran' Sambo di internal kepolisian yang membekingi berbagai bisnis ilegal, salah satunya perjudian.
Isu konsorsium 303 muncul pertengahan Agustus lalu bersamaan dengan mencuatnya kasus pembunuhan Brigadir J. Kasus tersebut muncul melalui pesan berantai yang berisi diagram terkait judi online. Dalam diagram tersebut menyebutkan Ferdy Sambo berada di kalangan bandar judi sehingga dikenal dengan sebutan ‘Kaisar Sambo’.
