PARBOABOA, Jakarta – Biasanya, para pecinta modifikasi sepeda motor (modifikator) akan merasa risih jika performa mesin motor mereka tampil biasa-biasa saja (standart). Sebab, para modifikator pastinya gemar untuk meningkatkan performa sepeda motor dengan mengeksplorasi komponen-komponennya, termasuk mesin.
Apa itu Bore-Up?
Untuk memodifikasi mesin motor, biasanya para modifikator akan melakukan bore-up pada mesin. Bore-up sendiri adalah salah satu modifikasi yang dilakukan pada mesin motor untuk meningkatkan diameter piston standar (bawaan pabrik). Nantinya, piston akan diganti dengan diameter yang lebih besar.
Sebagai contoh, jika diameter piston standar 51 mm diganti dengan (bore-up) piston berdiameter 53 mm, hal itu akan meningkatkan cc dari mesin motor.
Dengan meningkatnya cc pada motor, otomatis tenaga yang dihasilkan mesin akan lebih responsif. Sehingga, motor akan memiliki kecepatan dan akselerasi yang lebih cepat.
Mesin yang masuk proses bore up biasanya membutuhkan waktu pengerjaan sekitar satu minggu. Nantinya, mesin akan melalui proses bubut, menyesuaikan kompresi piston, serta penyetelan jalur oli dan karburator.
Namun begitu, mengubah diameter piston akan melibatkan banyak bagian. Apabila sudah dilakukan, maka mesin tak bisa dikembalikan seperti semula atau kembali ke pengaturan standar.
Proses penggantian pun dinilai tidak mudah dan harus dilakukan oleh orang yang ahli. Sebab, tak sedikit juga kendaraan yang gagal melalui proses bore up.
Kelebihan Bore-up Mesin Motor
Melihat dari sisi positifnya, ada beberapa kelebihan yang akan didapatkan setelah melakukan bore-up pada mesin motor, yaitu:
1. Kecepatan Motor Meningkat
Kecepatan motor yang meningkat dinilai menjadi tujuan utama para modifikator untuk melakukan bore-up pada mesin motor. Pasalnya, banyak para modifikator yang merasa tidak puas dengan kecepatan motor standar. Sehingga, mereka melakukan bore-up untuk menaikkan cc tenaga motor.
2. Motor Lebih Bergengsi
Usai melakukan bore-up, motor akan dianggap lebih bergengsi, mengingat dapur pacu pada sepeda motor meningkat. Selain itu, motor juga akan memiliki suara yang lebih padat akibat adanya kompresi yang meningkat.
Kekurangan Bore-up Mesin Motor
Melakukan bore-up pada mesin motor, tidak serta-merta membuat motor terbebas dari kerusakan. Ada beberapa kekurangan atau risiko kerusakan yang akan didapatkan jika melakukan bore-up pada mesin, diantaranya:
1. Piston Mudah Jebol
Dampak pertama dari bore-up yang bisa dirasakan adalah piston mudah jebol. Hal ini bisa terjadi lantaran adanya perubahan diameter yang tidak sesuai dengan standar. Padahal piston merupakan komponen penting yang berfungsi untuk merubah tekanan dari pembakaran menjadi tenaga penggerak.
Jika piston terlanjur jebol, biaya perbaikan atau penggantian juga dinilai membutuhkan biaya yang besar.
2. Mesin Rentan Alami Overheat
Usai di bore-up, tentunya pembakaran pada mesin akan meningkat. Hal itu guna menghasilkan tenaga dan kecepatan tinggi pada motor. Karena pembakaran inilah daya ledak yang dihasilkan juga besar, sehingga membuat mesin cepat panas.
Biasanya, teknisi akan menyesuaikan rasio kompresi pada celah piston dengan head. Sayangnya, meskipun hal-hal tersebut telah dilakukan, tetap saja mesin akan cepat panas.
3. Boros Bahan Bakar dan Pelumas
kekurangan selanjutnya adalah bahan bakar dan pelumas jadi lebih boros. Hal itu terjadi karena proses pembakaran yang semakin besar usai bore up. Jadi, walaupun sudah mengganti jenis bahan bakar dan pelumas yang berkualitas, kebutuhan bahan bakar dan pelumas akan tetap besar.
4. Top Speed Menurun
Tak sedikit kendaraan yang top speednya justru jadi menurun setelah bore up. Misalnya kendaraan yang memiliki top speed 100 km per jam kini menjadi 80 km per jam. Sebab, hal itu karena rumah filler yang digunakan tidak bisa menampung udara yang dibutuhkan.
Nah, itulah seputar informasi mengenai kelebihan dan kekurangan jika lakukan bore-up pada mesin sepeda motor. Semoga bermanfaat!