PARBOABOA – Casey Thai Luong, yang dikenal sebagai Keshi, akan kembali mengunjungi Indonesia untuk menggelar konser di Istora Senayan, Jakarta, pada 23 Februari 2025.
Dilansir dari Instagram @pkentertainment.id, konser ini merupakan bagian dari rangkaian Requiem World Tour yang promotori oleh PK Entertainment dan Third Eye Management (TEM).
Tur dunia akan dimulai pada Oktober 2024, dengan Keshi mengunjungi berbagai kota di Amerika Serikat dan Kanada. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Eropa pada akhir 2024, kemudian terbang ke Australia pada awal 2025.
Tur ini kemudian akan berlanjut ke Asia, di mana Keshi dijadwalkan tampil di beberapa kota besar seperti Tokyo, Hong Kong, Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, Manila, Singapura, dan Taipei.
Di Indonesia, konsernya akan semakin meriah dengan kehadiran BOYLIFE sebagai penampil pembuka. Selain itu, Keshi juga berencana untuk menambah jadwal konser di negara-negara lain yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Perjalanan Hidup Keshi
Casey Thai Luong, yang lebih dikenal dengan nama panggung Keshi, lahir pada 4 November 1994 di Sugar Land, Texas, Amerika Serikat.
Keshi berasal dari keluarga keturunan Vietnam dan tumbuh di lingkungan yang didominasi oleh komunitas warga Asia.
Namun, dia merasa bahwa identitasnya sebagai keturunan Vietnam sedikit berbeda dari kebanyakan warga Asia di sekitarnya yang beretnis Tionghoa.
Sejak usia 13 tahun, Keshi mulai menunjukkan minat pada musik. Semuanya dimulai ketika kakeknya memberinya sebuah buku musik Vietnam.
Keshi mulai belajar bermain gitar secara mandiri menggunakan buku tersebut, dan ketertarikannya pada musik terus tumbuh seiring waktu.
Dia juga terinspirasi oleh musisi-musisi seperti Drake Bell dari acara TV Nickelodeon, John Mayer, dan Ed Sheeran, yang membentuk gaya bermusiknya yang khas.
Keshi menempuh pendidikan di Stephen F. Austin High School dan kemudian melanjutkan studi di University of Texas, di mana ia meraih gelar Sarjana Keperawatan. Setelah lulus, ia bekerja sebagai perawat onkologi di Texas Medical Center selama dua tahun.
Meskipun berkarier di bidang keperawatan, hasratnya terhadap musik tidak pernah pudar. Pada 2017, Keshi mulai membagikan lagu-lagu buatannya dalam format demo di SoundCloud, meskipun awalnya ia merasa tidak yakin dengan musiknya yang beraliran lo-fi dan dreamy.
Nama "Keshi" sendiri berasal dari panggilan akrab keluarganya, khususnya dari keluarga tunangannya, Mai, yang telah menjadi sahabatnya sejak kelas 5 SD. Nama ini kemudian ia gunakan sebagai nama panggung saat memulai karier musiknya.
Keberanian Keshi untuk mengejar impiannya terbayar ketika single pertamanya, "Over U," dirilis di tahun yang sama, dan mendapatkan respons positif dari penikmat musik di seluruh dunia.
Melihat potensi besar dalam karier musiknya, pada 2019, Keshi mengambil langkah besar dengan berhenti dari profesinya sebagai perawat dan menandatangani kontrak dengan Island Records.
Keshi terus berkarya, dan namanya semakin dikenal di industri musik internasional. Album terbarunya, "Gabriel," yang dirilis pada 25 Maret 2022, adalah puncak dari perjalanan panjangnya sebagai musisi.
Dengan suara falsetto yang khas dan gaya musik yang unik, Keshi berhasil meraih jutaan pendengar dan menjadi salah satu musisi yang diperhitungkan di dunia musik saat ini.
Kisah hidup Keshi adalah bukti bahwa mengikuti passion dan berani mengambil risiko dapat membawa seseorang menuju kesuksesan.
Dari seorang anak yang belajar gitar dari buku musik Vietnam, hingga menjadi musisi terkenal yang lagu-lagunya didengar di seluruh dunia, Keshi terus menginspirasi banyak orang dengan perjalanannya.
Editor: Yohana