PARBOABOA – Siapa disini yang sering menggunakan kode untuk berkomunikasi dengan seseorang, entah itu teman, keluarga, ataupun pacar? Ternyata, penggunaan sebuah kode atau sandi untuk komunikasi sudah sejak lama digunakan. Salah satunya adalah kode morse.
Sandi atau kode morse ini sebenarnya bukan untuk terlihat misterius, apalagi untuk membuat orang penasaran. Jika kamu pernah ikut organisasi Praja Muda Karana (Pramuka) sewaktu sekolah dulu, pastinya sudah tak asing lagi dengan sandi morse.
Lantas, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan sandi morse? Berikut Parboaboa sudah menyiapkan informasi terkait kode morse untuk kembali dipelajari serta dihafal. Langsung simak penjelasan selengkapnya ya!
Pengertian Kode Morse
Sandi morse sering juga disebut sebagai kode morse. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kode morse adalah kode berupa titik dan garis sebagai pengganti huruf, angka, dan tanda baca yang digunakan pada pengiriman dan penerimaan berita telekomunikasi.
Dengan kata lain, sandi morse adalah metode penyampaian pesan lewat bentuk atau syarat, titik dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan tanda baca. Jadi, garis (-) dan titik (.) ini nantinya akan membentuk kombinasi pola sesuai pesan yang ingin disampaikan. Bunyi yang dihasilkan oleh simbol garis adalah bunyi panjang. Sementara untuk simbol titik, bunyi yang dihasilkan adalah bunyi pendek.
Kode morse sering kali digunakan untuk memberikan sinyal “SOS” (…---…). Sinyal “SOS” merupakan suatu sinyal yang digunakan untuk memberikan tanda bahaya. Sinyal ini sudah disepakati dalam berbagai perjanjian maritim internasional. Nah, beberapa sinyal dari kode morse ini sudah banyak disepakati oleh negara-negara di dunia, khususnya yang berhubungan dengan dunia kelautan.
Sejarah Kode Morse
Penemu sandi morse adalah seorang seniman Amerika Serikat pada tahun 1833, bernama Samuel F.B. Morse. Awalnya, sandi morse digunakan pada telegraf untuk memudahkan penyampaian pesan. Pengiriman pesan sebelumnya yang menggunakan sebuah Kompas penunjuk angka dan huruf di telegraf dinilai tidak praktis.
Sandi morse dianggap lebih efektif karena dapat ditransmisikan ke dalam bentuk detak sinyal elektrik di telegraf, ataupun sinyal mekanik, serta bisa juga dalam bentuk visual, seperti cahaya. Jadi, selain melalui telegraf, sandi morse banyak digunakan di berbagai media lain seperti senter, asap, dan lainnya.
Namun, kode morse temuan Samuel ini masih dirasa kurang praktis untuk digunakan dalam skala internasional, maka pada tahun 1851 sebuah konferensi di Eropa tepatnya di Berlin merumuskan ulang rumus sandi morse dan kita gunakan sampai sekarang formulanya.
Dalam rumusan baru ini, semua panjang garisnya sama dan tidak ada spasi penghubung dalam rumusan satu karakter. Jadi, jauh lebih mudah untuk diingat.
Nah, penggunaan sandi morse banyak dipakai untuk komunikasi radio pada kapal perang dunia kedua, perang Vietnam, dan perang Korea. Beberapa radio amatir waktu tahun 1990 masih banyak yang memakai sandi morse. Hingga saat ini, jika ada keadaan darurat atau bencana, sandi morse juga masih digunakan, dan yang paling sering adalah “…---…” yang berarti “SOS”.
Manfaat Kode Morse
1. Sebagai Media Komunikasi
Manfaat utama sandi morse adalah sebagai media komunikasi, khususnya komunikasi dengan jarak yang berjauhan. Hingga kini, sandi morse sering digunakan dalam keadaan darurat atau bahaya. Sinyal “SOS” akan dikirimkan menggunakan sandi morse untuk memanggil bantuan. Selain itu, sandi morse juga masih sering digunakan dalam dunia kelautan nasional maupun internasional.
2. Digunakan pada Telegraf
Jika membahas tentang kode morse, tentu tak lepas dari telegraf. Awal mula kemunculan sandi morse digunakan untuk menyampaikan pesan melalui telegraf. Dengan adanya sandi morse, telegraf bisa berfungsi dengan baik. Pesan yang dikirim melalui telegraf dengan sandi morse akan diterima dengan baik oleh penerima pesan.
3. Digunakan untuk Kegiatan Pramuka
Siapa di sini yang dulunya ikut organisasi Pramuka di sekolah? Untuk kamu yang aktif sebagai anak Pramuka, pastinya sudah familiar dengan kode morse. Dalam kegiatan Pramuka, sandi morse menjadi salah satu sandi yang paling umum dipelajari. Biasanya, sandi morse dalam di organisasi ini akan digunakan menggunakan peluit.
4. Menyampaikan Pesan Rahasia
Seperti sandi-sandi pada umumnya, sandi morse juga berfungsi untuk mengirim pesan rahasia. Pesan rahasia yang dimaksud adalah pesan yang hanya bisa dibaca oleh orang-orang tertentu saja. Nah, penyampaian pesan rahasia dengan sandi morse biasanya digunakan dalam bidang intelegasi. Sandi-sandi morse yang digunakan hanya diketahui oleh kelompok-kelompok yang sudah saling sepakat.
Cara Menghafal Kode Morse
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghafalkan kode morse ini. Pertama, kamu harus ingat simbol huruf vokalnya, seperti A, I, U, E, dan O. Tanamkan dalam pikiran jika bertemu huruf vokal A, I, U, dan E, berarti melambangkan titik, sedangkan O adalah garis.
Kedua, kamu harus menghafal kata-kata unik seperti di bawah ini, di mana huruf awalnya melambangkan huruf yang akan diubah ke dalam sandi morse:
A: Ano ._
B: Bonaparte -…
C: Coba-coba -.-.
D:Dominan -..
E: Egg .
F: Father Johan ..-.
G: Golongan –.
H: Himalaya ….
I: Islam ..
J: Jago Loro .—
K: Komando -.-
L: Lemonade .- ..
M: Motor —
N: Notes -.
O: Otomo —
P: Pertolongan .–.
Q: Qomokaro –.-
R: Rasohe .-.
S: Sahara …
T: Tong –
U: Unesco ..-
V: Versikaro …-
W:Winoto .–
X: Xoxendero -..-
Y: Yosimoto -.–
Z: Zoroaster –.
Contoh: ambil huruf ‘Q’, kata uniknya adalah ‘qomokaro’. Jika kita lihat hufuf vokalnya dari depan, maka akan tersisa ‘OOAO’. Ingat, huruf vokal selain ‘O’ adalah titik, dan ‘O’ adalah garis, berarti ‘Q’ adalah ‘--.-‘ dalam bentuk sandi morse. Bisa juga coba hufuf lain dengan rumus ini, sangat mudah bukan?
Gimana? Seru kan pembahasan kita kali ini! jadi, kamu sudah tahu tentang sandi morse lengkap dengan penemu, sejarah, manfaat, dan cara menggunakannya. Jika kamu ingin lebih tahu lagi dengan tokoh sejarah lainnya, bisa cek di situs resmi Parboaboa ya!
Editor: Lamsari Gulo