KONI Simalungun Keluhkan Terbatasnya Anggaran Pembinaan Atlet

Lapangan Sepak Bola Mini tepat di sebelah GOR Rajamin Purba salah satu Fasilitas Olahraga di Simalungun yang terbengkalai dan belum ditangani hingga saat ini. (Foto: PARBOABOA/Patrick)

PARBOABOA, Simalungun – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Sai Horasman Saragih menyayangkan kurangnya keberpihakan pemerintah kabupaten setempat terhadap olahraga. Salah satunya terbatasnya anggaran pembinaan atlet melalui komite olahraga setempat.

Bahkan, kata Sai, Pemerintah Kabupaten Simalungun seakan-akan menutup mata dengan pembinaan atlet daerah.

“Bagaimana kita mau mengembangkan olahraga di Simalungun, anggaran sedikit. Baru-baru ini saya dengar pada rapat paripurna kemarin ketika membahas anggaran, bupati tidak membacakan anggaran untuk olahraga. Berarti kan jelas, Pemerintah di sini menutup mata dengan olahraga di Simalungun,” katanya, Sabtu (15/04/2022).

Saat ini anggaran yang diterima KONI merupakan Dana Hibah Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

“Seharusnya dari segi mutu dan kualitas, KONI sudah bisa membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) sendiri. Artinya kita sudah sekelas dengan kantor-kantor dinas yang ada di Simalungun dan anggarannya juga sudah langsung ke rekening KONI,” jelas Horasman.

KONI, lanjut Horasman, adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan. KONI hanyalah wadah atlet di Simalungun untuk meningkatkan prestasinya. Apalagi saat ini, tidak ada satu pun fasilitas keolahragaan yang dapat menunjang berkembangnya atlet.

“Tapi ya mau bagaimana, fasilitas apapun kita tidak punya, GOR belum pernah dipakai sampai saat ini, lapangan bola rusak, bagaimana atlet bisa berkembang. Kita dapat medali emas pada PON Papua, matras untuk latihan kita tidak ada, untuk cabor muay thai, tinju dan kickboxing, ring pun tidak punya,” keluhnya.

Editor: Kurnia Ismain
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS